Ini Strategi Hendri Susilo yang Buat Persiraja Bisa Jinakkan Persik

Selama dua pertandingan yang telah dilalui, Persik Kediri belum pernah mengalami kekalahan sekalipun. Padahal, dua laga tersebut dilakoni tim promosi ini melawan tim-tim besar Liga 1.

Seperti diketahui, pertandingan pertama Persik bermain imbang dengan skor 1-1 melawan Persebaya Surabaya. Begitu pun di pertandingan kedua, mantan juara Liga 1 2017, Bhayangkara FC ditahan imbang 1-1 di kandang mereka.

Berkaca dari dua laga tersebut, Hendri merasa kemenangan yang telah diraih Fery Komul dan kawan-kawan di kandang Macan Putih -julukan Persik Kediri- merupakan sebuah keberuntungan.

“Kalau pertandingan (tadi) saya pikir juga lucky atau keberuntungan. Saya bilang ada keberuntungan saya pikir, dan ini adalah kemenangan anak-anak,” ungkap pelatih Persiraja Banda Aceh tersebut.

Kerja keras dan kemenangan. Kalimat itulah yang disampaikan oleh Hendri Susilo dalam membangun mentalitas anak asuhnya ketika menghadapi juara Liga 2 musim 2019 lalu itu.

Pelatih Persiraja Banda Aceh itu menyampaikan, secara taktik mereka masih kurang, namun mental tidak boleh berkurang meski dalam keadaan lelah jika ingin meraih kemenangan.

“Di ruang ganti, saya bilang cuma satu, 'kalau kamu ingin menang kamu harus lebih kerja keras lagi.' Karena ini bukan masalah taktik lagi, namun sudah masalah mental karena lelah,” ujar pelatih kelahiran Sumatera Barat tersebut.

Selama pertandingan melawan Persik, tempo permainan Fery Komul dan kawan-kawan begitu santai serta tidak begitu banyak melakukan penyerangan. Tak hanya saat unggul, ketika masuk babak kedua tim asal Aceh itu pun hanya sesekali melakukan serangan ke gawang Persik.

Hendri mengaku sengaja menunjuk Fery Komul selaku kapten untuk mengatur ritme permainan. Selain Komul, Samir pun ditunjuk sebagai pengambil komando jika sang kapten mengalami kebuntuan.

“Temponya memang saya atur lambat. Saya pikir Persik terpengaruh tidak dengan tempo kita. Ternyata seperti itu kenyataannya. (Pengatur ritme permainan) Feri Komul sebenarnya dan Samir. Dia yang atur tempo. Jadi saya bilang, semua bola kasih ke Samir, biar Samir yang atur tempo. Tak perlu buru-buru.”

Dalam laga kali ini, pelatih yang menahkodai Persiraja sejak Liga 2 ini mengaku jika anak asuhnya tidak dalam kondisi begitu prima. Oleh karena itu, ia sengaja menerapkan alur permainan yang lebih santai.

“Saya tahu kondisi anak-anak. Kalau saya suruh mainnya pada ritme (menit) 80 dan 90 terakhir, pasti habis. Karena beberapa pemain juga flu dan kondisi tidak bagus, artinya kita menunggu saja. Memang tidak enak dilihat, namun taktikal kan bebas-bebas saja. Kita menunggu saat-saat (peluang saja). Gol satu itu saya pikir merupakan keberuntungan, lucky banget,” jelas Hendri.

Tak hanya itu, ia juga meminta kepada Eriyanto dan kawan-kawan agar lebih sabar dalam bermain, menjaga emosi, tenang, dan menunggu kesempatan untuk bisa mencetak gol.

“Mentaliti harus diperbaiki lagi, sabar, jangan ada yang emosi, tenang, tetap tunggu, dan akhirnya mereka jawab (dengan kemenangan). Alhamdulillah," tambahnya.

Baru tiga pertandingan dilalui Persiraja Banda Aceh dalam Liga 1 2020. Masih ada banyak laga dan tim yang harus dihadapi tim asal Kota Banda Aceh ini. Kekurangan pun diakui masih terlihat jelas dalam tim dan itu diakui langsung oleh kepala pelatih, Hendri Susilo.

“Mudah-mudahan (kemenangan) ini konsisten untuk ke depan-depannya. Masalahnya skuat kedalaman saya itu sangat kurang. Jadi ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi saya dan staf pelatih ya, untuk bekerja lebih keras lagi," pungkasnya.