Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kalah dari Bournemouth, Arsenal Bisa Apa Lawan PSG?

tampilan depan luar Emirates Stadium, kandang Arsenal (pixabay.com/bvarem)
tampilan depan luar Emirates Stadium, kandang Arsenal (pixabay.com/bvarem)
Intinya sih...
  • Arsenal mengalami kekalahan di kandang sendiri dari AFC Bournemouth dengan skor 1-2, membuat posisi mereka di papan klasemen terancam.
  • Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengakui timnya memiliki kekurangan dalam pertahanan dan gagal memanfaatkan peluang di depan gawang lawan.
  • Kapten Arsenal, Martin Odegaard, merasa timnya kehilangan kendali permainan dengan mudah saat melawan Bournemouth dan meminta rekan-rekannya untuk fokus menghadapi PSG.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Arsenal mengantongi modal negatif kala melawat ke Parc des Princes, markas Paris Saint-Germain, dalam semifinal leg 2 Liga Champions, Kamis dini hari WIB (8/5/2025). Mereka baru saja dipermalukan AFC Bournemouth saat main di kandang sendiri, Emirates Stadium, dengan skor 1-2.

Kekalahan itu terasa sangat menyakitkan, lantaran saat ini posisi Arsenal di papan klasemen juga terancam. The Gunners bisa saja gagal finis di peringkat dua karena jarak poin dengan para pesaing makin tipis.

Namun, secara jangka pendek, mereka harus memikirkan hal lain. Arsenal wajib berbenah agar tak dipermak PSG dalam semifinal leg 2 nanti.

"Kami bertahan dengan buruk, tak mendekati standar. Kami mau menciptakan momentum, malah tidak berhasil. Justru, kami frustrasi, marah, dan kecewa. Berharap bisa menggunakannya di tengah pekan nanti," ujar manajer Arsenal, Mikel Arteta, dilansir Daily Mirror.

1. Peluang terbuang percuma

Kekurangan Arsenal tak cuma soal pertahanan yang rapuh. Namun, mereka gagal memanfaatkan sejumlah peluang di depan gawang Bournemouth. Arteta merasa hal ini merupakan kesalahan fatal yang tak boleh terulang saat melawan PSG.

"Kami ciptakan start seperti yang diinginkan. Seharusnya, kami mengakhiri laga dengan cepat dan tak melakukannya. Lalu, bertahan dengan buruk dalam bola mati, pasti mendapatkan masalah besar," kata Arteta.

2. Ritme hilang, gak bisa bangkit

Senada dengan Arteta, Martin Odegaard merasa Arsenal kehilangan kendali permainan dengan mudah. Ketika Bournemouth bisa menyamakan kedudukan, kapten Arsenal tersebut merasa ada yang hilang dalam ritme permainan.

"Ritme kami hilang, kontrol lepas. Setelahnya, kami kesulitan mendapatkan ritme kembali. Terlalu kacau, ceroboh. Babak kedua memang tak bisa diterima," ujar Odegaard.

3. Harus bangkit

Meski begitu, Odegaard meminta rekan-rekannya buat melupakan kekalahan dari Bournemouth. Sebab, PSG akan menjadi lawan yang sulit buat ditaklukkan, terlebih mainnya di Parc des Princes.

"Harus bangkit, siap, dan analisis permainan. Kami harus mengalahkan PSG," kata Odegaard.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us