Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kekerasan Suporter, Tantangan bagi Calon Ketua Umum PSSI

Aremania melakukan orasi di depan kantor DPRD Kota Malang. IDN Times/Alfi Ramadana

Jakarta, IDN Times - Belakangan ini, kasus kekerasan suporter kembali mengular. Pelemparan kepada bus Arema FC dan Persis, plus perusakan kantor Arema jadi yang terbaru. Kasus macam ini harus jadi perhatian calon Ketua Umum PSSI kelak.

Founder Football Institute, Budi Setiawan, berkata bahwa kasus kekerasan suporter ini tidak boleh ditoleransi lagi. Menurutnya, perlu ada penyelidikan dan proses hukum agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.

"Tindakan kekanak-kanakan dari suporter ini tidak boleh ditoleransi atau dimaafkan begitu saja. Perlu ada tindakan penyelidikan, penyidikan dan proses hukum yang jelas untuk menghukum pihak-pihak yang memang bersalah," ujar Budi dalam keterangan resminya.

1. Kasus perusakan kantor Arema bisa jadi contoh

Kericuhan demonstrasi Arema Malang Bersikap di depan Kantor Arema FC. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Budi berujar, kasus perusakan kantor Arema bisa jadi referensi dan contoh, bagaimana nantinya kasus kekerasan suporter ditangani ke depannya. Dalam kasus itu, dia berkata ada beberapa pihak tak bertanggung jawba yang ingin menjatuhkan Arema.

"Sehingga penting untuk mengurai siapakah sebenarnya pelaku perusakan di kantor Arema. Itu akan menjadi yurisprudensi dan referensi baik bagi komunitas sepak bola maupun pihak keamanan ke depannya," ujar Budi.

2. Pembenahan sepak bola harus dilakukan secara menyeluruh

Kericuhan demonstrasi Arema Malang Bersikap di depan Kantor Arema FC. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Budi mengungkapkan, pembenahan sepak bola Indonesia yang dicanangkan calon Ketua Umum PSSI yang baru kelak harus menyentuh semua aspek. Tidak hanya perbaikan kualitas klub dan kompetisi, edukasi suporter juga perlu dilakukan.

"Pembenahan persepak bolaan Indonesia harus menyeluruh dan integral. Bukan hanya perbaikan kualitas klub, kualitas kompetisi, kesejahteraan, dan karier pemain, tetapi juga edukasi yang benar dan tegas terhadap suporter," kata Budi.

3. PSSI sesalkan kerusuhan yang terjadi

Sekjen PSSI, Yunus Nusi (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menyesalkan banyaknya kerusuhan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Dia pun berharap, kawan-kawan suporter bisa menahan diri dan tidak emosional.

"Kasihan klub yang berusaha bangun pasca tragedi Kanjuruhan, kesulitan dengan keadaan lalu ada persoalan-persoalan radikalisme suporter yang mengganggu mereka, bagaimana mereka memecah, melempar batu ke bus ini kan kurang bagus," ujar sosok yang juga jadi Calon Wakil Ketua Umum PSSI itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us