Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Keputusan Brilian Gareth Southgate di Semifinal Euro 2024

Gareth Southgate (uefa.com)
Gareth Southgate (uefa.com)

Manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate, tidak pernah lepas dari sorotan media dan fans selama Euro 2024. Ia bahkan sudah dikritik ketika tidak memasukkan beberapa nama pemain senior, seperti Jack Grealish, Marcus Rashford, Raheem Sterling, dan Ben Chilwell, ke daftar 26 pemain yang berlaga di Euro 2024. Southgate makin dikecam usai Inggris tampil kurang meyakinkan dalam tiga laga fase grup.

Legenda Arsenal dan Timnas Prancis, Emmanuel Petit, bahkan sampai menyebut Inggris dan negaranya sama-sama memainkan sepak bola membosankan selama Euro 2024. Akan tetapi, Southgate tiba-tiba menuai pujian usai Inggris melaju ke final Euro tahun ini. Hal tersebut tidak lepas dari beberapa pergerakan yang ia lakukan saat menang 2-1 atas Belanda.

Setidaknya, tiga keputusan brilian ini berhasil mengantarkan The Three Lions mencapai final Euro untuk kedua kalinya dalam dua edisi terakhir.

1. Memasukkan Luke Shaw sejak awal babak kedua

Luke Shaw (uefa.com)
Luke Shaw (uefa.com)

Awalnya, Gareth Southgate kembali menjadi sorotan media usai memainkan Kieran Trippier sebagai bek kiri dalam laga menghadapi Belanda. Padahal, sang pemain tidak pernah bermain bagus, baik dalam format empat bek atau tiga bek. Terlebih lagi, Luke Shaw yang merupakan bek kiri murni telah pulih dari cedera.

Trippier akhirnya benar-benar tampil buruk selama babak pertama. Menurut Fotmob, ia hanya menyentuh bola 45 kali dan melepaskan 33 operan berhasil, tetapi tidak ada umpan progresif. Trippier juga kalah dalam duel tekel dan udara. Southgate akhirnya memasukkan Shaw menggantikan Trippier pada awal babak kedua. Hasilnya, permainan Inggris di sisi kiri lebih stabil dan jarang kehilangan bola.

2. Berani menarik keluar Harry Kane dan Phil Foden

Gareth Southgate (kanan) berani menarik keluar kapten Timnas Inggris, Harry Kane (kiri), pada babak kedua. (uefa.com)
Gareth Southgate (kanan) berani menarik keluar kapten Timnas Inggris, Harry Kane (kiri), pada babak kedua. (uefa.com)

Gareth Southgate mengambil langkah berani dengan menarik keluar kapten, Harry Kane, dan gelandang serang, Phil Foden, pada menit 81. Sebab, Kane merupakan top skor Inggris di Euro sedangkan Foden merupakan gelandang kreatif yang tampil produktif bersama Manchester City. Ditambah lagi, Inggris butuh gol tambahan untuk bisa lolos ke final.

Penampilan kedua pemain ini memang tidak begitu maksimal. Selain gol dari sepakan penalti, Kane praktis tidak memberikan banyak ancaman di lini depan. Menurut Fotmob, ia bahkan hanya melepas dua tembakan saja selama 81 menit. Kane juga baru menyentuh bola 27 kali dan memberikan 13 operan berhasil. Di sisi lain, Foden sempat dua kali membahayakan pertahanan Belanda saat sepakannya dihentikan tepat di garis gawang dan tendangannya mengenai mistar.

3. Memasukkan Ollie Watkins dan Cole Palmer secara bersamaan

Pergantian pemain yang mengubah nasib Inggris di Euro 2024. (uefa.com)
Pergantian pemain yang mengubah nasib Inggris di Euro 2024. (uefa.com)

Gareth Southgate mengganti Kane dan Foden dengan Ollie Watkins dan Cole Palmer pada menit 81. Watkins mengisi posisi striker, sementara Palmer bermain sebagai gelandan serang sisi kanan. Sebelumnya, kedua pemain ini tampil impresif di English Premier League (EPL) pada 2023/2024. Mereka merupakan pencetak gol terbanyak kedua dan ketiga di belakang striker Manchester City, Erling Haaland.

Palmer yang memiliki visi permainan dan akurasi umpan mengirim umpan ke ruang kosong di sisi kanan pertahanan Belanda. Watkins yang berlari di belakang bek Belanda, Stefan de Vrij, berhasil mendapatkan bola. Ia kemudian berduel dengan de Vrij lalu memanfaatkan celah sempit untuk melepaskan tembakan akurat ke sisi kiri gawang Belanda. Kerja sama kedua pemain ini berhasil mengantarkan Inggris ke final Euro 2024.

Southgate menunjukkan mentalnya sebagai manajer Inggris dengan lolos ke final Euro 2024. Ia tidak terganggu dengan segala kritik dan kecaman dari media, mantan pemain, dan fans Inggris. Southgate memang bukan termasuk manajer yang memiliki filosofi dan sistem permainan jelas, seperti Luis de la Fuente atau Pep Guardiola. Akan tetapi, ia punya ketenangan dalam mengambi keputusan sehingga Inggris berhasil lolos ke final.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us