Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Denny Landzaat Tolak Satu Meja dengan Presiden SBY

SBY hadir di Gedung DPR/MPR jelang pelantikan presiden dan wapres terpilih, Prabowo dan Gibran, pada Minggu (20/10/2024). (IDN Times/Fauzan)
Intinya sih...
  • Konflik masyarakat Maluku dengan pemerintah masa lalu menyisakan luka mendalam bagi asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat.
  • Landzaat menolak bertemu dengan Presiden SBY karena merasa konflik tersebut masih membekas dan tidak ingin dimanfaatkan.
  • Meskipun memiliki sentimen negatif terhadap Indonesia, Landzaat akan bekerja sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia mulai 20 Maret 2025.

Jakarta, IDN Times - Konflik masyarakat Maluku dengan pemerintah di masa lalu menimbulkan luka yang mendalam. Itu membekas di ingatan asisten pelatih Timnas Indonesia era Patrick Kluivert, Denny Landzaat.

Landzaat memang lahir di Amsterdam pada 6 Mei 1976 . Namun, Landzaat memiliki darah keturunan Indonesia, tepatnya Maluku.

Konflik itu membuat Landzaat menyimpan sentimen kepada Indonesia. Laporan Voetbal International, pria 48 tahun itu bahkan sempat menolak ajakan bertemu dengan Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

1. Pernah diajak ketemu SBY, tapi menolak

Presiden ke-6 RI, SBY saat di AS menghadiri sejumlah agenda. (instagram.com/aniyudhoyono)

Pada 2010 lalu, ketika masih bermain untuk FC Twente, Landzaat dan Giovanni van Bronckhorst sempat diajak bertemu SBY yang kala itu masih menjabat sebagai orang nomor satu RI.

Undangan pertemuan itu dikirimkan Kedutaan Besar Indonesia di Belanda. Namun, karena luka konflik masa lalu, Landzaat enggan menemui SBY.

"Saya menerima undangan melalui kedutaan untuk bertemu dengan Yudhoyono, seperti halnya Giovanni van Bronckhorst. Orang itu menindas rakyat saya," kata Landzaat kala itu dilansir Voetbal International.

2. Alasan lain Landzaat gak mau ketemu SBY

hasil karya lukisan SBY (instagram.com/aniyudhoyono)

Landzaat merasa SBY punya maksud lain dalam pertemuan tersebut. Landzaat merasa popularitasnya hanya ingin dimanfaatkan, karena berstatus eks andalan Timnas Belanda.

"Saya tidak bisa hanya sekadar duduk minum teh dengan orang yang seharusnya bertanggung jawab atas semua itu. Presiden itu mungkin hanya ingin membuat kesan baik dengan dua mantan internasional Belanda (bersama Van Bronckhorst). Saya tidak akan membiarkan diri saya dimanfaatkan untuk itu," ucap Landzaat.

3. Kini, Landzaat bakal bekerja untuk Indonesia

Pengumuman Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia (Dokumentasi PSSI)

Kini, Landzaat bakal bekerja untuk Indonesia. Dia akan menemani Patrick Kluivert, sebagai asisten pelatih.

Landzaat akan berduet dengan Alex Pastoor. Pekerjaan mereka akan dimulai saat Timnas melawat ke markas Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, 20 Maret 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us