5 Klub yang Pertama Kali Menjuarai Liga Top Eropa pada Abad ke-21

Pertama, ada Olympique Lyon, salah satu klub tersukses dalam sejarah Ligue 1 Prancis. Les Gones punya koleksi tujuh gelar juara, hanya kalah dari lima klub lain. Uniknya, sebelum abad ke-21, Lyon tak pernah juara divisi utama Liga Prancis. Mereka baru ngebut dan memenangi tujuh gelar beruntun pada 2002–2008.

Lyon pun menjadi satu-satunya klub yang pernah menjuarai Ligue 1 tujuh kali beruntun. Bahkan, Paris Saint-Germain (PSG) yang saat ini amat dominan di Ligue 1 pun belum bisa menyamai rekor mereka. Sayangnya, setelah itu Lyon belum pernah juara lagi. Sejak 2008, raihan terbaik mereka di Ligue 1 hanya tiga kali menjadi runner-up.

Montpellier juga baru meraih gelar juara Ligue 1 pada abad ke-21. Klub yang berdiri pada 1919 itu sukses berjaya untuk kali perdana pada 2011/2012. Prestasi Montpellier saat itu terbilang mengejutkan. Selain baru pertama kali juara, Montpellier sebelumnya tak punya reputasi sebagai klub papan atas Prancis.

Dimotori pemain seperti Olivier Giroud dan Younes Belhanda, Montpellier sempat bersaing dengan PSG dan LOSC Lille di Ligue 1 2011/2012. PSG saat itu punya materi pemain yang lebih mentereng. Sementara, Lille diunggulkan karena berstatus juara bertahan. Namun, Montpellier sukses mengangkangi kedua klub tersebut.

Sayangnya, performa hebat Montpellier tak berlanjut pada musim-musim berikutnya. Mereka hanya jadi penghuni tetap papan tengah, bahkan beberapa kali berkutat di papan bawah. Terbaru, Montpellier finis di peringkat 12 Ligue 1 2023/2024.

Kejutan luar biasa juga sempat terjadi di English Premier League (EPL) pada abad ke-21. Momen yang dimaksud adalah keberhasilan Leicester City menjuarai EPL 2015/2016. Publik sepak bola Inggris bahkan dunia pun dibuat takjub. Bisa dibilang, tak ada satu pun pihak yang meramalkan Leicester City bisa jadi juara.

Sukses Leicester saat itu pun berdampak hingga musim-musim berikutnya. Sejumlah pemain Leicester mulai dilirik klub-klub besar. The Foxes sendiri konsisten finis di sepuluh besar EPL. Mereka bahkan meraih tambahan trofi berupa Piala FA 2020/2021 dan Community Shield 2021.

Penurunan performa baru dialami Leicester City pada 2022/2023. Mereka terdegradasi dari EPL setelah finis di peringkat 18. Namun, The Foxes segera kembali ke divisi teratas usai menjuarai EFL Championship 2023/2024.

Di Bundesliga Jerman, ada dua klub yang baru berhasil juara pada abad ke-21. Yang pertama adalah VfL Wolfsburg, kampiun Bundesliga 2008/2009. Wolfsburg berhasil mengungguli Bayern Munich dalam persaingan juara Bundesliga musim itu. Mereka finis dengan selisih dua poin dari Bayern di klasemen akhir.

Bagi Wolfsburg, itu bukan sekadar trofi Bundesliga pertama, tetapi juga trofi mayor pertama yang pernah mereka raih. Setelah itu, Wolfsburg sempat memboyong trofi kedua pada 2014/2015 dengan menjuarai DFB-Pokal. Namun, sampai sekarang mereka belum juara Bundesliga lagi meski beberapa kali bersaing.

Bayer Leverkusen menjadi klub terbaru yang meraih gelar juara liga top Eropa perdana. Keberhasilan mereka baru saja terjadi di Bundesliga Jerman 2023/2024. Leverkusen membuat kejutan dengan menjadi juara sekaligus menyudahi dominasi Bayern Munich dalam 11 musim sebelumnya.

Itu adalah gelar juara Bundesliga pertama bagi Bayer Leverkusen sejak berdiri pada 1904 alias 120 tahun lalu. Prestasi mereka pun makin terasa manis karena dibarengi sebuah rekor. Leverkusen tak tersentuh kekalahan dalam 34 laga Bundesliga 2023/2024. Mereka menjadi klub pertama dalam sejarah Bundesliga yang tak terkalahkan sepanjang musim.

Selain itu, Bayer Leverkusen juga sukses menjuarai DFB-Pokal 2023/2024. Ini adalah kali perdana Leverkusen mampu meraih dua trofi dalam semusim. Mereka bahkan nyaris meraih treble winners jika tidak kalah dari Atalanta di final Liga Europa 2023/2024.

Setelah puluhan bahkan ratusan tahun berdiri, kelima klub di atas akhirnya juara liga top Eropa pada abad ke-21. Kisah mereka bisa jadi inspirasi bagi klub-klub lain yang selama ini belum pernah juara. Adakah klub yang bisa menyusul prestasi mereka musim depan?