6 Klub Premier League yang Mengganti Pelatih pada 2024/2025

- Beberapa klub Premier League 2024/2025 mengganti pelatih karena hasil buruk dan posisi rendah di klasemen.
- Manchester United finis di posisi 15 setelah gagal bersinar di bawah arahan Erik ten Hag dan Ruben Amorim. Leicester City terdegradasi setelah dipimpin oleh Steve Cooper dan Ruud van Nistelrooy.
- Wolves selamat dari degradasi dengan menunjuk Vitor Pereira sebagai pelatih baru. West Ham United tetap di posisi 14 meski berganti kepelatihan dari Julen Lopetegui ke Graham Potter.
Sejumlah klub English Premier League 2024/2025 gagal memenuhi ekspektasi musim ini. Permainan yang tak konsisten dengan hasil mengecewakan membuat mereka mengganti pelatih. Pada 2024/2025, terdapat enam klub Premier League yang melakukan hal tersebut.
1. Manchester United mengalami musim terburuk pada Era Premier League
Manchester United mengalami musim terburuk selama mereka berkiprah pada era Premier League. Musim ini, The Red Devils finis di posisi 15. Dengan hal tersebut, Manchester United tak bisa berkiprah di kompetisi Eropa musim depan.
Pada awal musim, permainan Manchester United di bawah arahan Erik ten Hag sudah buruk. Pada 28 Oktober 2024, pelatih asal Belanda itu dipecat karena Manchester United bercokol di posisi 14. Ruud van Nistelrooy ditunjuk sebagai caretaker dan sempat menaikkan posisi Manchester United ke peringkat 13.
Pada 11 November 2024, pengganti Ten Hag sebagai manajer Manchester United akhirnya diputuskan. Dia adalah Ruben Amorim, pelatih muda asal Portugal yang membawa Sporting CP bersinar. Namun, sinar tersebut tak bisa ia tunjukkan di Manchester United. Sebab, di bawah arahannya, Manchester United justru turun ke peringkat 15.
2. Ruud van Nistelrooy memperburuk posisi Leicester City
Steve Cooper gagal mengamankan posisi Leicester City pada awal musim. Sebab, The Foxes kerap mengalami kekalahan dan bercokol di posisi 16. Hal tersebut membuat Cooper dipecat pada 24 November 2024.
Sempat dipegang oleh Ben Dawson selama 5 hari, Leicester City akhirnya menunjuk Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih baru. Namun, pria asal Belanda itu justru memperburuk kondisi Leicester City. Dari posisi 16, Leicester City turun ke posisi 18 pada akhir musim. Hal tersebut membuat mereka terdegradasi.
3. Vitor Pereira membawa Wolverhampton Wanderers ke posisi aman
Wolverhampton berharap bisa tampil di kompetisi Eropa musim depan. Namun, pada pertengahan musim, Wolves sudah terpuruk dengan bertengger di posisi 19 pada 15 Desember 2024. Oleh karena itu, mereka memecat Gary O'Neil.
Pada tanggal yang sama, manajemen Wolves pun menunjuk Vitor Pereira sebagai pelatih baru. Pelatih asal Portugal itu sukses memberikan pengaruh positif. Ia membawa Wolves ke posisi 16 pada akhir musim yang membuat mereka selamat dari ancaman degradasi.
4. Southampton mengakhiri musim sebagai juru kunci
Premier League 2024/2025 bukan musim yang baik bagi Southampton. Sebab, klub berjuluk The Saints itu mengakhiri musim dengan status juru kunci. Padahal, mereka sudah dua kali mengganti pelatih.
Russell Martin yang melatih sejak awal musim dipecat pada 15 Desember 2024 dan digantikan Simon Rusk sebagai caretaker. Pada 20 Desember 2024, The Saints pun menunjuk Ivan Juric sebagai pelatih baru. Namun, ia masih tak bisa mengangkat posisi Southampton hingga akhirnya dipecat dan digantikan oleh Simon Rusk pada 7 April 2025.
5. West Ham United tak beranjak dari posisi 14
Penampilan West Ham United di bawah arahan Julen Lopetegui memang tak konsisten musim ini. Ia membawa klub berjuluk The Hammers itu hingga posisi 14 pada 8 Januari 2025. Pelatih asal Spanyol itu pun dipecat.
Pada hari yang sama dengan pemecatan Lopetegui, West Ham United sudah menunjuk Graham Potter. Namun, eks pelatih Chelsea ini tak melakukan perubahan signifikan. Sebab, pada akhir musim, West Ham United tetap bertengger di posisi 14.
6. David Moyes kembali ke Everton
Sean Dyche tak bisa mengangkat Everton untuk bersaing di papan atas. Saat ia dipecat pada 9 Januari 2025, The Toffees hanya menduduki posisi 16. Itu menjadi sinyal bahaya bagi Everton dari zona degradasi.
Pada 10 Januari 2025, David Moyes kembali melatih Everton setelah lebih dari 11 tahun yang lalu hengkang dari klub ini. Kedatangannya memberikan pengaruh yang baik. Performa Everton pun meningkat yang membuat mereka mengakhiri musim di posisi 13.
Klub-klub Premier League yang mengganti pelatih pada 2024/2025 memang sangat terpuruk. Tak ada dari mereka yang mengakhiri musim di atas posisi sepuluh. Bahkan, Manchester United yang biasa menjadi langganan papan atas saja, berada di posisi 15.