Koneksi John Textor Jadi Penyebab Crystal Palace Gagal ke Liga Europa

Jakarta, IDN Times - Crystal Palace harus menerima nasibnya gagal ke Liga Europa musim depan. Bandung yang mereka ajukan ke Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) ditolak.
Lewat keputusan yang muncul pada Senin (11/8/2025) itu membuat Palace harus demosi ke Conference League. Sementara, jatah Palace diberikan kepada Nottingham Forest, sesuai dengan keputusan awal UEFA.
"CAS telah menolak banding yang diajukan Crystal Palace terhadap UEFA, Nottingham Forest, dan Olympique Lyonnais, menyusul keputusannya dalam menganulir partisipasi dalam Liga Europa 2025/26 terkait pelanggaran regulasi kepemilikan ganda. Alhasil, CPFC akan berkompetisi di Conference League," begitu pernyataan resmi CAS.
1. Sudah dikasih waktu, tapi Palace gagal
Keputusan ini sudah bulat dan tak bisa dianulir. Palace dianggap melanggar regulasi kepemilikan ganda dari UEFA lantaran salah satu pemiliknya, John Textor, juga punya peran di level direksi Olympique Lyon.
Sebenarnya, sudah ada proses dalam merestrukturisasi manajemen Palace agar bisa menghindari aturan tersebut. Namun, Palace gagal memenuhi proses tersebut sesuai batas waktu yang ditentukan.
2. Terbukti adanya koneksi kuat Textor
CAS sudah meninjau ulang dokumen yang diberikan Palace dalam bandingnya. Dalam proses peninjauan yang dilakukan oleh seluruh anggota panel berisikan Profesor Luigi Fumagalli (Presiden), Manfred P Nan, dan Olivier Carrard, Palace terbukti melanggar aturan kepemilikan ganda.
Kemudian, dalam sidang dengar pendapat di Lausanne, Swiss, 8 Agustus 2025, disebutkan jika panel menemukan keterkaitan John Textor dalam kepemilikan di Eagle Football Holdings yang menaungi Palace serta Lyon.
Mereka juga mendapati jika Textor memiliki pengaruh kuat di kedua klub tersebut dengan menduduki posisi strategis dan berisiko menimbulkan adanya konflik kepentingan dalam Liga Europa musim depan.
3. Anggapan Palace dimentahkan
CAS menegaskan jika keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai fakta legal di lapangan. Mereka menolak tudingan Palace terkait perlakuan tak adil dari UEFA.
Keputusan Nottingham Forest yang promosi dan Lyon bertahan di Liga Europa sudah sesuai prosedur. Adapun, Lyon bisa lolos karena posisi finisnya di Ligue 1 lebih tinggi ketimbang Palace.