Penyelenggaraan SEA Games 2017 Malaysia menjadi sorotan publik Indonesia. Hal ini terkait terjadinya beberapa insiden yang merugikan Indonesia.
Kesalahan panitia pun mendapat komentar langsung dari pemerintah Indonesia. Mulai Menteri Pemuda dan Olahraga hingga Presiden Joko Widodo ikut menanggapi kejadian tersebut. Berikut 4 insiden kekurangan penyelenggaraan SEA Games Malasia yang berhasil dihimpun IDN Times.
Informasi ini pertama kali menjadi viral saat Menpora, Imam Nahrawi mengunggah foto lembar Buku Panduan SEA Games yang memuat bendera Indonesia dengan cetakan terbalik menjadi putih-merah, bukannya merah-putih. "Pembukaan #SEAGame2017 yg bagus tapi tercederai dengan keteledoran fatal yg amat menyakitkan. Bendera kita....Bendera kita....Merah Putih.Astaghfirullaah....," cuitnya pada Sabtu (19/8) malam.
Menanggapi hal itu Menteri Belia dan Sukan Malaysia, Khairy Jamaluddin membalas cuitan Imam dengan "Bapak Imam, Please accept my sincere apologies for this. Sesungguhnya tiada niat jahat. Saya amat kesal dengan kesilapan ini. Mohon maaf," cuit Khairy. Tak cukup dengan itu, Kementerian Belia dan Sukan Malaysia pun merilis permintaan maaf secara resmi. Menteri Khairy juga berniat untuk bertemu dengan Menpora Imam sebagai bentuk minta maaf.
Kekacauan berikutnya adalah bus timnas U-22 yang sempat nyasar saat hendak menuju tempat latihan. Dilansir dari bolalob.com, bus yang ditumpangi oleh Hansamu Yama dkk itu berkali-kali tersesat saat akan latihan sebelum pertandingan pertama melawan Thailand. Hal ini disebabkan oleh sopir bus tersebut yang lupa jalan menuju venue latihan.
Tak cukup dengan insiden bus nyasar, masih di hari yang sama, Luis Milla harus menahan geram kepada panitia penyelenggara SEA Games. Kali ini, armada Garuda Muda harus rela menunggu 15 menit di bus, akibat pintu stadion yang tak kunjung dibukakan oleh panitia. Tentu saja hal ini menganggu konsentrasi para pemain. "Payah memang koordinasi panitia di sini. Kemarin saat latihan pertama pun begitu, pemain tersasar di jalan karena supir bus tak tahu jalan," ujar staf timnas, Endri Erawan.
"Saya memeriksa makanan pukul 20.30 dan langsung berkoordinasi dengan pihak hotel. Mereka mengatakan sudah membawa masuk makanan karena berpikir tak ada lagi yang akan makan malam," ujar Syarif Alwi. Melihat hal itu, asisten pelatih, Bima Sakti pun berinisiatif untuk berkeliling memberikan roti sekadar untuk pengganjal perut hingga makan malam dihidangkan pada pukul 22.00.
Sederet kesalahan itu mungkin tidak sengaja dilakukan oleh panitia SEA Games 2017. Namun, tetap saja sebuah kesalahan dalam penyelenggaraan event besar tentu akan menjadi noda bagi negara tuan rumah. Apalagi jika kesalahan tersebut merugikan negara tamu. Semoga dapat menjadi pelajaran bagi Indonesia yang tahun depan akan menjadi tuan rumah Asian Games.