Lini Depan Dewa United yang Menyeramkan

- Lini depan Dewa United produktif musim lalu dengan torehan 65 gol, dipimpin oleh pencetak gol terbanyak Alex Martins.
- Dewa United mendatangkan pemain baru seperti Lilipaly, Mbarga, dan Struick untuk memperkuat lini depan mereka.
- Dengan banyaknya pemain baru, pelatih Jan Olde Riekerink memiliki banyak opsi skema yang bisa dipakai di lini depan tim.
Jakarta, IDN Times - Dewa United kini menjelma jadi tim tangguh di Super League (Liga 1). Namun, mereka tak mau terkungkung oleh rasa puas dan masih berhasrat untuk jadi lebih baik lagi di musim 2025/26 ini.
Jelang bergulirnya Super League 2025/26, Dewa United terus memperkuat timnya. Salah satu sektor yang terus mereka poles adalah lini depan dan terlihat begitu menakutkan
1. Sudah produktif sejak musim lalu

Bicara tajamnya lini serang Dewa United, hal itu terlihat dari produktivitasnya torehkan musim lalu. Tim asuhan Jan Olde Riekerink ini jadi yang paling produktif di Super League 2024/25, dengan catatan 65 gol.
Menariknya, torehan gol Dewa United tak lepas dari performa tajam para pemain depan mereka. Ada Alex Martins yang menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 26 gol. Plus, lini kedua mereka juga aktif jadi pemecah kebuntuan.
2. Kedatangan Lilipaly, Mbarga, hingga Struick

Sudah tajam musim lalu, Dewa United ternyata tidak pongah. Mereka membenahi ragam kekurangan yang ada di lini depan, termasuk mendatangkan para pemain papan atas.
Tercatat, Stefano Lilipaly, Privat Mbarga, hingga pemain keturunan Rafael Struick, didatangkan Dewa United. Mereka akan bermain bersama Martins, Egy Maulana Vikri, hingga Taisei Marukawa.
3. Makin banyak opsi skema yang bisa dipakai Riekerink

Dengan banyaknya pemain baru yang didatangkan Dewa United, Riekerink jadi punya banyak opsi yang bisa dipakai di lini depan. Ada banyak pilihan skema yang bisa diandalkan oleh pria Belanda itu.
Misal, di posisi winger, Riekerink tidak cuma mengandalkan Egy dan Marukawa. Dia bisa juga memasang Struick dan Mbarga di situ. Kemudian, bicara lini kedua, ada Lilipaly yang bisa menjadi pendobrak di area sepertiga akhir.
Sempat dianggap sudah habis, Lilipaly bangkit bersama Borneo FC. Musim lalu, dia bahkan mencetak enam gol dan empat assist untuk tim berjuluk Pesut Etam tersebut.
Lilipaly bisa membantu Martins dalam membongkar lini pertahanan lawan, didukung tusukan-tusukan dari Egy, Mbarga, dan Struick dari sayap. Struick juga bisa jadi penyerang tengah jika dibutuhkan.