Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Manager Asal Irlandia yang Pernah Menangani Tim Premier League

ilustrasi sepak bola (pixabay.com/planet_fox)
Intinya sih...
  • Joe Kinnear, manajer Wimbledon FC pertama pada era EPL, membawa tim finis keenam pada 1993/1994.
  • David O'Leary, legenda Arsenal yang menangani Leeds United dan Aston Villa, berhasil membawa The Whites ke peringkat ketiga EPL.
  • Mick McCarthy, Roy Keane, Chris Hughton, Owen Coyle, Eamonn Dolan, Paddy McCarthy berperan penting dalam sejarah manajer asal Irlandia di EPL.

Brentford ditinggal sang manajer, Thomas Frank, yang menerima tawaran Tottenham Hotspur pada musim panas 2025. Brentford kemudian menunjuk Keith Andrews sebagai pengganti bagi Frank. Manajer asal Irlandia tersebut sebelumnya merupakan pelatih set piece bagi Brentford.

Sebelum Andrews, Irlandia memiliki beberapa manajer yang pernah mengasuh tim English Premier League (EPL). Beberapa di antaranya bahkan bertahan cukup lama. Termasuk Andrews, berikut sembilan manajer asal Irlandia yang pernah menangani tim EPL.

1. Joe Kinnear merupakan manajer pertama pada era EPL

Joe Kinnear menjabat sebagai manajer Wimbledon FC pada 1992--1999. Ia menjadi manajer asal Irlandia pertama sejak kasta teratas sepak bola Inggris memasuki era EPL pada 1992/1993. Di bawah komando Kinnear, Wimbledon yang merupakan tim kecil pernah finis di posisi keenam pada 1993/1994.

Kinnear meninggalkan Wimbledon pada 1999 karena mengalami serangan jantung. Pada 2008, Kinnear kembali ke EPL setelah menerima tawaran Newcastle United. Namun, masalah kesehatan membuatnya hanya bertahan selama 4 bulan. Newcastle United juga merupakan tim terakhir yang dilatih Kinnear.

2. David O'Leary identik dengan Leeds United

David O'Leary merupakan legenda Arsenal yang bermain bagi Leeds United pada penghujung kariernya. Usai pensiun sebagai pemain pada 1995, O'Leary sempat menjadi asisten bagi George Graham di Arsenal. Pada 1998, O'Leary ditunjuk sebagai manajer oleh Leeds United.

Leeds menjadi salah satu kuda hitam di bawah kepemimpinan O'Leary. Tim berjuluk The Whites tersebut pernah menempati peringkat ketiga EPL serta menembus semifinal Liga Champions. Sayang, ia terpaksa hengkang pada 2002 karena masalah finansial yang membuat Leeds terdegradasi.

O'Leary kemudian menerima tawaran dari Aston Villa pada 2003. Sayang, O'Leary hanya bertahan selama 3 musim bersama The Lions. Ia dipecat setelah Aston Villa finis ke-16 pada musim 2005/2006. Setelah itu, O'Leary tak pernah lagi menangani tim EPL.

3. Mick McCarthy pernah menangani Sunderland dan Wolverhampton Wanderers

Mick McCarthy pertama kali tampil di EPL sebagai manajer bersama Sunderland pada 2003. Ia saat itu menggantikan posisi Howard Wilkinson yang dipecat setelah Sunderland tampil buruk. Sayang, McCarthy tak mampu membuat The Black Cats selamat dari jurang degradasi.

Pada musim penuh pertamanya, McCarthy gagal membawa Sunderland promosi setelah kalah dari Crystal Palace pada playoff Championship Ia baru bisa membawa Sunderland kembali ke EPL setelah memuncaki Championship 2004/2005. Namun, ia dipecat semusim kemudian setelah Sunderland kembali terdegradasi.

Setelah meninggalkan Sunderland, McCarthy memulai petualangan barunya dengan menangani Wolverhampton Wanderers pada 2006. McCarthy kembali ke EPL setelah membawa Wolves promosi pada 2008/2009. Ia bertahan cukup lama sebelum akhirnya dipecat pada 2012. Setelah itu McCarthy tak pernah lagi tampil di EPL.

4. Roy Keane pernah mengasuh Sunderland

Roy Keane menjadi manajer asal Irlandia lainnya yang pernah menangani Sunderland. Ia pertama kali ditunjuk sebagai manajer The Black Cats pada 2006. Musim pertamanya berlangsung sukses membawa setelah membawa Sunderland promosi ke EPL.

Keane mampu membuat The Black Cats bertahan di EPL 2007/2008 dengan menempati peringkat ke-15. Namun, karier Keane sebagai manajer Sunderland berakhir pada musim berikutnya. Sunderland yang hanya menempati urutan ke-18 membuat Keane mundur pada pertengahan musim.

5. Chris Hughton menangani tiga tim EPL berbeda

Chris Hughton pernah menangani tiga tim EPL berbeda sepanjang kariernya sebagai manajer. Hughton mengawali kariernya bersama Newcastle United sebagai caretaker pada 2008. Ia kemudian diangkat sebagai manaje secara permanen pada 2009. Namun, hasil buruk pada awal musim 2010/2011 membuatnya dipecat.

Pada 2012, Hughton kembali tampil di EPL setelah menerima tawaran Norwich City. Namun, ia hanya bertahan selama 2 musim setelah dipecat pada 2014. Norwich tengah berada di posisi ke-17 dan hanya berselisih lima poin dari zona degradasi ketika Hughton dipecat.

Tim EPL ketiga yang ditangani Hughton adalah Brighton & Hove Albion. Ia sukses membawa tim berjuluk The Seagulls tersebut promosi ke EPL untuk musim 2017/2018. Hughton pada akhirnya dipecat setelah Brighton mengakhiri musim di peringkat ke-17 pada 2018/2019.

6. Owen Coyle pernah melatih dua tim EPL

Owen Coyle pertama kali tampil di EPL sebagai manajer setelah membawa Burnley promosi untuk musim 2008/2009. Namun, Coyle hanya bertahan selama setengah musim bersama Burnley. Ia memilih untuk menerima tawaran dari sesama tim EPL, Bolton Wanderers.

Tanpa Coyle, Burnley akhirnya terdegradasi setelah finis di posisi ke-17. Sementara, Bolton mengakhiri musim di peringkat ke-14. Waktu Coyle bersama Bolton akhirnya berakhir pada 2012 setelah Bolton terdegradasi. Coyle sempat menangani beberapa tim setelah itu, tetapi tak pernah lagi tampil di EPL.

7. Eamonn Dolan menjadi caretaker Reading

Eamonn Dolan hanya memainkan satu pertandingan sebagai manajer di EPL. Pertandingan tersebut terjadi pada 2013 ketika Dolan bertindak sebagai caretaker bagi Reading. Ia menggantikan posisi Brian McDermott yang dipecat.

Manchester United menjadi satu-satunya tim yang pernah dihadapi Dolan sebagai manajer. Pertandingan tersebut berakhir dengan kekalahan Reading 0-1. Setelah itu, Reading menunjuk Nigel Adkins sebagai manajer permanen.

8. Paddy McCarthy menjadi caretaker Crystal Palace

Patrick Richard McCarthy atau yang akrab disapa Paddy pernah memimpin Crystal Palace dalam dua pertandingan EPL. Sama seperti Eamonn Dolan, Paddy saat itu berstatus sebagai caretaker. Paddy tak pernah menjadi manajer permanen untuk sebuah tim sepanjang kariernya.

Paddy pertama kali menjadi caretaker pada Maret 2023 setelah Crystal Palace memecat Patrick Vieira. Saat itu, Paddy harus rela menyaksikan The Eagles dibantai 1-4 oleh Arsenal. Pada Februari 2024, Paddy kembali menjadi caretaker menggantikan Roy Hodgson yang dipecat. Kali itu, ia sukses membawa Crystal Palace menahan imbang Everton.

9. Keith Andrews menjadi manajer anyar Brentford

Keith Andrews menjadi pilihan Brentford untuk menggantikan Thomas Frank yang hengkang ke Tottenham Hotspur. Menariknya, Andrews sebelumnya tak pernah bertindak sebagai manajer. Ia hanya pernah menjadi asisten manajer bagi Milton Keynese Dons dan timnas Irlandia.

Andrews bukanlah sosok asing bagi tim berjuluk The Bees tersebut. Sebab, ia merupakan pelatih set piece ketika Brentford masih diasuh Frank. Hal itu bisa menjadi modal bagus bagi Andrews yang baru pertama kali menjabat sebagai manajer.

Joe Kinnear dan David O'Leary bisa dibilang sebagai manajer asal Irlandia terbaik pada era EPL. Sementara, para manajer lainnya kebanyakan berujung pemecatan oleh tim asuhannya. Lantas, apakah Keith Andrews bisa membawa Brentford bersinar di EPL? Kita lihat saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us