9 Manajer Liga Top Eropa yang Dipecat pada Desember 2024

Desember 2024 tampaknya bukan menjadi bulan yang mengasyikan bagi sejumlah manajer di liga top Eropa. Pasalnya, sejumlah manajer harus kehilangan pekerjaannya karena dipecat oleh klub tempat ia bekerja. Pemecatan manajer-manajer ini disebabkan oleh performa klub yang memburuk.
Klub-klub liga top Eropa yang memecat para manajer ini tentu ingin berjaya selama 2024/2025. Oleh karena itu, pergantian manajer menjadi jalan yang mereka ambil. Lantas siapa sajakah manajer yang dipecat selama Desember 2024 dan siapakah penggantinya?
1. Russell Martin tak bisa mengangkat Southampton dari posisi juru kunci
Russell Martin memang sukses membawa Southampton promosi ke English Premier League 2024/2025. Namun, strategi yang ia ciptakan belum bisa membawa The Saints aman di Premier League musim ini. Pada 15 Desember 2024, ia dipecat setelah Southampton dibantai Tottenham Hotspur dengan skor 0-5. Hal tersebut juga diperkuat dengan posisi Southampton yang tak bisa beranjak dari juru kunci. Sebagai gantinya, Southampton telah menunjuk Ivan Juric.
2. Gary O'Neil dipecat pada tanggal yang sama dengan Russell Martin
Selain Russell Martin, Gary O'Neil juga dipecat oleh Wolverhampton Wanderers pada 15 Desember 2024. Kekalahan dari Ipswich Town pada pekan 16 menjadi alasannya. Di samping itu, ia juga tak bisa membawa Wolves konsisten. Oleh karena itu, ia dipecat dan digantikan oleh Vitor Pereira.
3. Olivier Dall'Ogli (AS Saint-Etienne) menjadi satu-satunya manajer Ligue 1 yang dipecat
Olivier Dall'Ogli menjadi satu-satunya manajer Ligue 1 Prancis yang dipecat pada Desember 2024. Tepatnya pada 16 Desember 2024, ia dipecat oleh AS Saint-Etienne. Sebab, ia hanya bisa membawa klub promosi ini di posisi ke-16 hingga pekan 15 Ligue 1 2024/2025. Sebagai gantinya, AS Saint-Etienne menunjuk Eirik Horneland sebagai manajer baru.
4. Bo Svensson bertahan kurang dari 6 bulan di Union Berlin
Tanggal 27 Desember 2024 menjadi akhir dari perjalanan Bo Svensson bersama Union Berlin. Padahal, ia belum genap 6 bulan melatih klub Bundesliga Jerman ini. Pelatih berkebangsaan Denmark itu juga terbilang tak konsisten meraih kemenangan. Ia hanya mencatat 5 kemenangan, 5 hasil seri, dan 7 kekalahan. Union Berlin pun bergerak cepat dengan menunjuk Steffen Baumgart sebagai pengganti Svensson.
5. Paulo Pezzolano kesulitan mengangkat posisi Real Valladolid
Pada 1 Desember 2024, Paulo Pezzolano dipecat dari posisi manajer Real Valladolid. Alasannya cukup jelas karena ia kesulitan untuk mengangkat posisi timnya. Padahal, ia cukup berhasil pada musim lalu. Klub LaLiga Spanyol itu pun telah menunjuk Diego Cocca sebagai pengganti Pezzolano.
6. Deportivo Alaves bergerak cepat dengan memecat Luis Garcia
Deportivo Alaves mengakhiri kerja sama mereka dengan Luis Garcia yang berjalan hampir 3 tahun. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi dalam mencegah posisi Deportivo Alaves yang semakin memburuk. Sebab, saat Garcia dipecat pada 2 Desember 2024, Deportivo Alaves berada di posisi 16. Untuk menggantikan posisi Garcia, Deportivo Alaves telah menunjuk Eduardo Coudet.
7. Ruben Baraja tak kunjung mengangkat prestasi Valencia
Ruben Baraja telah melatih Valencia sejak 2023/2024. Namun, ia tak kunjung mengangkat prestasi klub berlogo kelalawar tersebut. Puncaknya terjadi pada 23 Desember 2024 ketika eks pemain Valencia ini dipecat dari posisi manajer. Hal ini cukup masuk akal mengingat Valencia hanya bertengger di posisi ke-19. Ia pun digantikan oleh Carlos Corberan.
8. Alessandro Nesta gagal di AC Monza
Hebat sebagai pemain bukan jaminan seorang pesepak bola bisa sukses sebagai manajer atau pelatih. Hal tersebut dialami oleh Alessandro Nesta yang dipecat AC Monza pada 23 Desember 2024. Eks bek AC Milan dan Lazio ini dipecat karena AC Monza tampil mengecewakan. Ia membuat timnya terpuruk di posisi 20 ketika ia dipecat. Salvatore Bocchetti pun ditunjuk untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Nesta.
9. Inkonsistensi AC Milan membuat Paulo Fonseca dipecat
Manajer Serie A Italia lain yang dipecat pada Desember 2024 adalah Paulo Fonseca. Manajer asal Portugal itu dipecat AC Milan pada 30 Desember 2024. Inkonsistensi menjadi alasan utama ia dipecat. AC Milan pun bergerak cepat untuk mengganti Fonseca dengan menunjuk Sergio Conceicao.
Pergantian manajer pada Desember adalah langkah tepat yang dilakukaan oleh klub liga top Eropa yang terpuruk. Sebab, manajer baru akan diberikan waktu berkreasi pada bulan Januari. Momen tersebut adalah momen bursa transfer musim dingin ketika klub liga top Eropa diizinkan untuk mendatangkan pemain baru atau melepas pemain yang tak dibutuhkan.