Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Masa Depan Ademola Lookman di Atalanta Usai Berkonflik dengan Pelatih

ilustrasi bendera Atalanta (pixabay.com/jorono)
ilustrasi bendera Atalanta (pixabay.com/jorono)

Kondisi internal Atalanta sedang tidak kondusif. Sang pelatih, Gian Piero Gasperini, berkonflik dengan salah satu pemain bintang di klub, Ademola Lookman. Penyebabnya adalah kegagalan Lookman dalam mengeksekusi tendangan penalti saat berhadapan dengan Club Brugge pada Rabu (19/2/2025) dini hari WIB.

Gasperini mengkritik Lookman karena tidak mampu mencetak gol lewat titik putih. Lookman membalas komentar tersebut dengan menyebut Gasperini tidak menghormatinya. Situasi ini membuat masa depan Lookman di Atalanta menjadi tidak menentu.

1. Ademola Lookman gagal mengeksekusi penalti saat Atalanta kalah dari Club Brugge

Pada Rabu (19/2/2025) dini hari WIB, Atalanta menjamu Club Brugge di Gewiss Stadium, Bergamo, Italia, untuk melakoni pertandingan leg kedua babak play-off 16 besar Liga Champions Eropa 2024/2025. Atalanta sedang tertinggal karena kekalahan 1-2 pada leg pertama. Situasi makin memburuk karena Club Brugge berhasil mencetak tiga gol pada babak pertama pertandingan leg kedua.

Gian Piero Gasperini merespon kondisi tersebut dengan memasukkan Ademola Lookman pada awal babak kedua. Ia bermain untuk menggantikan Mario Pasalic. Lookman langsung memberikan dampak yang signifikan. Ia berhasil mencetak gol ketika babak kedua baru berjalan 36 detik.

Kesempatan Atalanta untuk membalikkan keadaan makin terbuka ketika mereka mendapat hadiah penalti pada menit 59. Lookman maju sebagai eksekutor. Sayangnya, tendangan pemenang penghargaan Pemain Terbaik Afrika 2024 itu bisa dibaca dengan sempurna oleh kiper Club Brugge, Simon Mignolet.

Misi comeback Atalanta pun sirna. Skor 3-1 bagi keunggulan Club Brugge bertahan hingga pertandingan usai. Atalanta harus rela disingkirkan oleh tim yang berakhir di peringkat ke-24 pada fase liga Liga Champions 2024/2025.

2. Gian Piero Gasperini mengkritik keras tendangan penalti Ademola Lookman

Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Gasperini menumpahkan kekesalannya terkait tendangan penalti yang gagal dari Lookman. Bagi Gasperini, pemain berusia 27 tahun itu adalah salah satu penendang penalti terburuk yang pernah ia lihat. Gasperini bahkan mengungkapkan bahwa Lookman juga memiliki rekor yang minor ketika mengambil tendangan penalti pada sesi latihan.

Selain itu, pelatih berusia 67 tahun tersebut juga kecewa karena Lookman yang tidak mengikuti instruksinya. Menurutnya, tendangan penalti seharusnya diambil oleh Mateo Retegui atau Charles De Ketelaere yang memang memegang status sebagai eksekutor utama. Gasperini menilai Lookman mengabaikan peraturan tersebut karena terlalu antusias usai berhasil mencetak gol beberapa menit sebelumnya.

3. Ademola Lookman merasa tidak dihormati Gian Piero Gasperini

Kritikan dari Gian Piero Gasperini tersebut dibalas secara terbuka pula oleh Ademola Lookman. Lewat akun media sosialnya, pemain yang direkrut dari RB Leipzig pada 2022 ini mengeluarkan sebuah pernyataan. Di dalamnya, Lookman mengaku merasa tidak dihormati oleh Gasperini. Menurutnya, sang pelatih menjadikannya sebagai kambing hitam. Hal tersebut pun sangat membuatnya sakit hati.

Selain itu, Lookman juga membantah telah mengabaikan instruksi dari Gasperini. Tanpa menyebut Mateo Retegui atau Charles De Ketelaere, ia mengungkapkan bahwa salah satu di antara mereka menyuruhnya untuk mengambil tendangan penalti tersebut. Ia pun menerima tanggung jawab itu meski pada akhirnya gagal mencetak gol.

4. Masa depan Ademola Lookman di Atalanta tidak menentu

Akibat konflik ini, masa depan Ademola Lookman di Atalanta pun menjadi sebuah pertanyaan. Padahal, sejak bergabung dari RB Leipzig pada 2022, ia berkembang menjadi salah satu bintang utama di tim. Bukti paling sahih dari status tersebut adalah ketika Lookman membawa Atalanta menjadi juara Liga Europa 2023/2024. Ia mencetak hattrick ke gawang Bayer Leverkusen yang membuat Atalanta menang dengan skor 3-0.

Selain itu, golnya ke gawang Club Brugge juga sebetulnya menunjukkan peran krusialnya untuk Atalanta. Penampilan Lookman pada pertandingan ini adalah yang pertama sejak absen pada 29 Januari 2025 karena cedera lutut. Selama Lookman menepi, Atalanta hanya bisa meraih 1 kemenangan dan menelan 2 kekalahan serta 3 keimbangan.

Kritik yang disampaikan oleh Gasperini kepada Lookman dianggap seperti sebuah celaan. Lookman mengaku begitu sakit hati. Makin mengherankan, Gasperini justru mengungkapkannya secara terbuka alih-alih menyampaikan secara personal.

Namun, Lookman tidak memiliki pilihan selain menghabiskan musim 2024/2025 bersama Atalanta. Sayangnya, menit bermainnya terancam berkurang akibat konflik yang sedang memanas ini. Jika tidak ingin hal tersebut terjadi, Lookman pun terpaksa harus meredam emosi agar Gasperini tetap bersedia untuk memainkannya. 

Ketika musim telah berakhir, barulah Lookman memiliki opsi untuk hengkang. Rasanya, tidak akan sulit baginya untuk menemukan klub baru berkat performa impresif dalam beberapa musim terakhir. Atalanta pun tampaknya tidak akan keberatan untuk melepasnya pada musim panas 2025 mengingat kontrak Lookman akan berakhir pada 2026.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gifar Ramzani
EditorGifar Ramzani
Follow Us