Menanti Ketegasan PSSI Soal Skandal Sepak bola PON 2024

- Sidang terakhir insiden wasit PON 2024 dihelat pekan ini, dengan pengembangan dari hasil pemanggilan tujuh orang terlibat.
- PSSI berharap keputusan sudah bisa diambil setelah sidang terakhir pada Rabu (2/10/2024) nanti.
- Pemain Sulawesi Tengah yang melakukan pemukulan terhadap wasit akan dipanggil untuk ikut serta dalam sidang yang dihelat PSSI.
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, mengungkapkan sidang terakhir insiden wasit PON 2024 yang diduga terlibat match fixing akan dihelat pekan ini. Rencananya, sidang terakhir digelar pada Rabu (2/10/2024).
"Rabu ada pengembangan dari hasil pemanggilan tujuh orang, tujuh perangkat pertandingan, dan lain-lain. Ternyata ada pengembangan. Jadi, Rabu sidang terakhir," kata Yunus saat ditemui di Stadion Madya, Minggu (29/9/2024).
1. Sudah sempat ada sidang sebelumnya

Yunus mengungkapkan, sebelum sidang terakhir pada Rabu (2/10/2024) nanti, PSSI sempat menggelar sidang juga beberapa hari lalu. Selepas Rabu nanti, dia berharap keputusan sudah bisa diambil.
"Kemarin sudah ada sidang, kemudian Rabu semoga sidang terakhir dan malamnya sudah ada keputusan serta tidak berlarut-larut. Setelah sidang terakhir, semoga sudah ada keputusan," kata Yunus.
2. Molor beberapa hari

Pengambilan keputusan terkait insiden wasit dan laga kontroversial PON 2024 sebenarnya molor beberapa hari. Sebelumnya, Yunus menjanjikan hasil investigasi akan diumumkan pada Senin (23/9/2024).
Yunus juga mengungkapkan, pemain Sulawesi Tengah (Sulteng) yang melakukan pemukulan terhadap wasit, Muhammad Rizki, akan dipanggil juga. Nantinya, pemain itu ikut serta dalam sidang yang dihelat PSSI.
3. PSSI janji beri sanksi berat bagi pihak yang terlibat

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menilai peristiwa di laga PON 2024 mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia, yang kini tengah merangkak naik. Dia menjamin, pihak-pihak yang terlibat akan terkena sanksi yang berat.
"Tidak ada toleransi dari PSSI bagi pihak yang melanggar komitmen fair play di PON 2024. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak menolerir sedikitpun praktik di luar fair play," ujar Erick.