Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menganalisis Efektivitas Lini Serang Arsenal pada 2025/2026

Bagian luar Emirates Stadium, markas Arsenal
potret bagian luar Emirates Stadium, markas Arsenal (unsplash.com/Nelson Ndongala)
Intinya sih...
  • Serangan Arsenal sulit diprediksi dengan rotasi posisi dan fleksibilitas ofensif
  • Viktor Gyokeres memegang peran penting sebagai target-man dalam lini serang Arsenal
  • Arsenal memiliki keunggulan dalam optimasi set-piece dan dominasi area kotak penalti lawan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Arsenal berhasil menuai kemenangan melawan Bayern Munich dengan skor 3-1 pada matchday ke-5 Liga Champions Eropa (UCL) 2025/2026. Kemenangan tersebut menegaskan kualitas serangan yang makin matang pada berbagai fase permainan. Pertandingan itu juga menunjukkan bagaimana variasi struktur ofensif yang diterapkan Mikel Arteta mampu memecah organisasi bertahan salah satu tim terbaik Eropa saat ini.

Kemenangan atas Bayern terjadi hanya 3 hari setelah Arsenal mengalahkan Tottenham Hotspur 4-1 dalam Derbi London Utara. Dua pertandingan berturut-turut itu memperlihatkan bagaimana sistem ofensif Arsenal kini berjalan dengan lebih cair, fleksibel, dan terukur dalam tiap rotasi ruang. Kedua laga tersebut sekaligus memperkuat status The Gunners sebagai salah satu kekuatan paling konsisten di kompetisi domestik maupun Eropa per 28 November 2025.

1. Rotasi posisi dan fleksibilitas ofensif membuat serangan Arsenal sulit diprediksi

Lini serang Arsenal pada 2025/2026 dibangun melalui struktur dinamis yang bergeser antara 3-2-5 dan 4-2-3-1. Dalam kedua bentuk tersebut, Mikel Arteta memastikan lima pemain selalu mengisi garis terakhir untuk menjaga kelebaran, kedalaman, dan konektivitas antarposisi. Struktur itu membuat The Gunners mampu memecah blok bertahan lawan dengan variasi gerakan yang sudah direncanakan.

Eberechi Eze dan Martin Odegaard berperan sebagai sumber kreativitas utama dalam pola tersebut. Eze menawarkan progresi bola melalui dribel tak terduga yang mampu menarik keluar gelandang pengawal lawan, sementara Odegaard memberikan kontrol ritme melalui umpan vertikal dan kombinasi pendek di half-space kanan. Kombinasi keduanya memberi Arsenal dua tipe kreator berbeda yang sama-sama efektif memecah tekanan.

Rotasi posisi menjadi elemen penting yang membuat serangan Arsenal hidup. Bukayo Saka kerap bergerak ke area dalam untuk membuka ruang overlapping bagi Ben White atau Jurrien Timber, sementara Gabriel Martinelli berpindah antara sisi kanan dan kiri untuk menciptakan variasi ancaman di belakang garis pertahanan. Ketika dimainkan, Leandro Trossard sering turun jauh ke lini tengah untuk menghubungkan sisi kiri dan tengah sekaligus menarik bek sayap lawan keluar dari posisinya.

Fleksibilitas serangan ini sangat terlihat dalam pertandingan melawan Bayern Munich dan Tottenham Hotspur. Melawan Bayern Munich, Arsenal memecah sistem man-oriented Vincent Kompany melalui rotasi yang memaksa bek tengah Die Roten mengambil keputusan sulit antara mengikuti gerakan pemain atau meninggalkan ruang berbahaya. Sementara itu, Tottenham kesulitan mempertahankan pressing mereka karena Riccardo Calafiori, Eberechi Eze, dan Mikel Merino terus bertukar peran di area sentral, yang menciptakan kelebihan jumlah pemain 3 versus 2 yang memudahkan progresi dari lini pertama.

2. Viktor Gyokeres sebagai target-man memegang peran penting dalam lini serang Arsenal

Martin Zubimendi menjadi penghubung utama antara fase build-up dan progresi menuju zona 14. Kemampuannya menerima bola dalam tekanan dan memainkan umpan vertikal mampu meningkatkan akses bola kepada gelandang serang dan winger. Melalui umpan-umpan tersebut, Arsenal lebih cepat mencapai area berbahaya tanpa kehilangan kontrol ritme permainan.

Di lini depan, Viktor Gyokeres memberi dimensi baru yang berbeda dari tipikal false nine yang digunakan Arsenal dalam beberapa musim sebelumnya. Karakter fisikalnya, kemampuan duel udara, dan kecenderungan menyerang ruang dalam transisi membuat permainan Arsenal lebih direct ketika dibutuhkan. Ia mampu menarik bek tengah keluar dari posisinya sehingga menciptakan ruang bagi Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli untuk bergerak lebih bebas.

Chemistry antara striker dan winger menjadi lebih hidup karena keberadaan Gyokeres. Ketika ia menyeret bek tengah, Martinelli dapat melakukan inverted run ke half-space, sementara Saka mendapatkan ruang lebih luas untuk melakukan kombinasi dengan Odegaard. Pola ini terlihat jelas ketika Eze dimainkan sebagai number 10, seperti pada pertandingan melawan Newcastle United pada pekan ke-6 English Premier League. Dilansir Sky Sports, dalam laga tersebut, Gyokeres menerima lebih banyak bola progresif dan melepaskan enam tembakan, yang menunjukkan sinergi yang kian kuat antarpemain depan.

Variasi ancaman ini membuat Arsenal makin sulit dibaca oleh lawan. The Gunners tidak lagi bergantung pada satu jalur serangan, melainkan memiliki keseimbangan antara progresi terencana dan improvisasi yang didorong kualitas individual. Keadaan ini memberikan Arsenal ketajaman lebih tinggi ketika menghadapi pertahanan blok rendah maupun tim yang menekan tinggi.

3. Optimasi set-piece dan dominasi area kotak penalti lawan jadi keunggulan Arsenal

Set-piece menjadi senjata terselubung yang memperkuat produktivitas lini serang Arsenal. Bukayo Saka, Declan Rice, dan Martin Odegaard menjadi trio dengan tingkat akurasi tertinggi di Premier League 2025/2026 untuk umpan ke area 6 yard. Keunggulan ini memungkinkan Arsenal menciptakan ancaman berulang dari bola mati, baik dari skema rutin maupun situasi spontan.

Arsenal menggunakan beberapa pola khas dalam situasi bola mati, antara lain gerakan berkelompok menuju tiang jauh serta tusukan tengah oleh Gabriel Magalhaes. Pola tersebut memungkinkan Gabriel atau pemain lain mendapatkan ruang serang karena lawan kesulitan memantau banyak pergerakan sekaligus. Rutinitas ini juga terbukti efektif saat menghadapi Bayern Munich, ketika Jurrien Timber mencetak gol dari umpan Bukayo Saka setelah Arsenal memenangkan serangkaian peluang dari sepak pojok.

Keseimbangan bertahan juga memperkuat kualitas serangan Arsenal. Struktur 4-4-2 yang digunakan saat kehilangan bola memungkinkan The Gunners menjaga tekanan di sepertiga akhir karena para gelandang dan winger cepat menutup dan merebut ruang kembali. Stabilitas ini membuat Arsenal sering memenangkan second-ball dan menciptakan peluang dari fase ketiga serangan.

Soliditas pressing membantu Arsenal terus berada di area lawan untuk jangka waktu panjang. Dengan mengurung lawan di kotak penalti, peluang untuk mendapatkan tendangan sudut, rebound, dan bola liar bertambah besar. Dari kondisi inilah serangan Arsenal menjadi lebih komplet dengan menggabungkan permainan terbuka, transisi cepat, dan efektivitas bola mati.

Arsenal kini memiliki lini serang yang lebih variatif, fleksibel, dan sulit ditebak, ditopang oleh kreativitas berlapis serta mekanisme pendukung yang kuat. Jika konsistensi ini terjaga, The Gunners memiliki fondasi ofensif yang cukup solid untuk bersaing di kompetisi domestik maupun Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Sport

See More

Persija vs PSIM Live di TV Mana? Ini Link Streamingnya

28 Nov 2025, 17:58 WIBSport