Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menyongsong VAR di Liga 1, Momentum Sepak Bola Tanah Air Naik Kelas

Uji coba VAR dalam final EPA U-20 Liga 1 2023/24, di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/3/2024). (IDN Times/Tino)

Jakarta, IDN Times - Liga 1 akhirnya segera naik kelas. Sebabnya, kompetisi kasta tertinggi tanah air tersebut segera menerapkan Video Assistant Referee (VAR). Memang tertinggal, namun tidak ada kata terlambat.

Indonesia bisa dibilang ketinggalan dari negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand hingga Singapura yang sudah lebih dulu menerapkan teknologi tersebut. Andai sesuai rencana, debut VAR di Liga 1 bisa tersaji di championsip series musim ini.

Implementasinya sudah dilakukan sejak pertengahan 2023 lalu. Uji coba penerapan VAR pun sudah dieksekusi, saat menggelar partai final Elite Pro Academy (EPA) U-20 2023/24, antara Persis kontra Persita, 7 Maret 2024 lalu.

Kini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah mengebut instalasi VAR di 20 stadion yang terverifikasi sebagai arena tempur Liga 1. Terkait pemasangan ini, PT LIB bersinergi dengan Kementerian PUPR.

Untuk menghadirkan teknologi ini di Liga 1 pun PT LIB dan PSSI harus merogoh banyak uang. Tak hanya itu, mereka juga harus mempersiapkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengaplikasikan VAR. Berikut IDN Times ulas lebih lengkapnya.

1. Investasi VAR sentuh Rp100 miliar

Potret uji coba VAR di Indomilk Arena, Senin (25/3/2024). (IDN Times/Tino).

VAR memang direncanakan mewarnai Liga 1 musim ini, tepatnya di fase championsip series. Namun, VAR bakal dipakai secara penuh mulai musim depan.

Tentu, penyediaan perangkat VAR tidak murah. Direktur PT LIB, Ferry paulus, menyatakan nilai investasinya menyentuh Rp100 miliar. Nominal itu mencakup infrastruktur, seperti perangkat keras dan kebutuhan lain, termasuk mobil van untuk disulap menjadi Video Operation Rom (VOR).

"Jumlahnya belum termasuk biaya dalam pelatihan wasit dan lainnya. Soal investasi per stadion, silakan dibagi ke 18," kata Ferry saat ditemui IDN Times dalam bincang-bincang di Sarinah, Jakarta.

2. SDM wasit untuk championsip series sudah siap

Uji coba VAR di Stadion Manahan Solo. (IDN Times/Tino)

Sebelumnya, jumlah perangkat pertandingan menjadi PR besar buat PSSI dan PT LIB dalam menyongsong penggunaan VAR di Liga 1. Namun, PT LIB menyatakan SDM wasit sudah mencukupi, setidaknya untuk menghelat championsip series.

Hal itu diutarakan Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, yang menyatakan bahwa SDM wasit untuk memimpin delapan pertandingan di championsip series sudah memadai.

"PSSI sudah punya kuota wasit untuk championsip series. Ada delapan pertandingan dengan jumlah wasit yang tersedia itu sudah memadai," kata PT LIB.

3. SDM untuk musim depan harus dipersiapkan

Uji coba pemakaian VAR di Bogor. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Namun, jumlah SDM yang dimiliki PSSI dan PT LIB masih terbatas. Mereka harus mengebut kesiapan wasit untuk menyongsong Liga 1 musim depan yang bakal menyajikan 306 pertandingan.

Dengan SDM saat ini, PSSI dan PT LIB masih kekurangan banyak wasit. Baru ada 13 wasit dan 22 asisten wasit yang sudah mengantongi lisensi VAR.

Jumlah itu nantinya akan terus bertambah, setelah PSSI dan PT LIB merampungkan uji coba VAR di Indomilk Arena, 25 Maret 2024 lalu. Sederet wasit yang mengikuti pelatihan mendapat lampu hijau dari perwakilan FIFA.

Dalam sesi tersebut, menurut instruktur VAR FIFA asal Malaysia, Subkhiddin Mohammad, banyak wasit yang sudah layak mendapatkan lisensi. Prosesnya pun sedang diurus, agar FIFA bisa menurunkan lisensi kepada mereka.

"Setelah ini banyak calon yang lulus. Mereka sedang diproses. Saya juga sedang melengkapkan laporan agar mereka mendapatkan lisensi. Tapi, mungkin ada satu sampai tiga dari mereka yang masih perlu latihan lagi," ujar Subkhiddin di Indomilk Arena, 25 Maret 2024 lalu.

4. Bisa lindungi wasit dari kekerasan

Salah satu wasit terbaik di Indonesia, Thoriq Alkatiri. (IDN Times/Tino).

Adanya VAR juga bisa melindungi wasit yang terus menjadi sasaran kekerasan. Maklum, keputusan wasit Liga 1, apalagi di kasta bawah, kerap kontroversial yang pada akhirnya menyulut emosi pemain dan ofisial tim.

VAR juga bisa mengubah pandangan publik sepak bola terkait wasit yang sering dituduh ikut serta dalam pengaturan skor. Hal itu dikatakan salah satu wasit terbaik tanah air, Thoriq Alkatiri.

"Kembali lagi kepada cara berpikir daripada stakeholder yang terlibat di sepak bola itu sendiri. Kalau mereka berpikir seperti itu, pasti ada aja singgungan pengaturan skor," kata Thoriq dalam wawancara khusus bersama IDN Times pada 7 Maret 2024.

"Kita ambil contoh di luar negeri, walaupun ada VAR kan pasti ada yang berbeda. Seperti di Liga Inggris, Liga Spanyol kan tetap ada kontroversi. Tapi ya mudah-mudahan, dengan adanya VAR, stigma itu sedikit berubah. Tidak ada lagi yang namanya, dibilangnya pengaturan skor, mafia, ya mudah-mudahan," ujar Thoriq.

"Kita hanya seorang manusia, tapi dengan adanya bantuan dari teknologi, bisa berjalan dengan lancar dan bisa menerima semua prosesnya," Thoriq menambahkan.

5. Hanya ada 3 stadion yang diinstalasi VAR, sisanya?

Uji coba VAR dalam final EPA U-20 Liga 1 2023/24, di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/3/2024). (IDN Times/Tino)

Secara infrastruktur, seluruh stadion yang terverifikasi di Liga 1 seluruhnya siap menggunakan VAR. Namun, hanya tiga stadion yang bisa diinstalasi Video Operation Room (VOR), karena memiliki ruang lebih, yaitu Gelora Bung Tomo, Manahan, dan Kapten I Wayan Dipta.

Sisanya, akan menggunakan mobil VAR yang disulap menjadi VOR. Total ada 12 kendaraan multifungsi yang bakal disediakan oleh PT LIB.

"InsyaAllah semua stadion sudah siap. VAR akan kami install di dalam tiga stadion dan 12 lainnya memakai campervan," kata Syafiq.

6. Liga 1 sudah siap pakai VAR

Uji coba pemakaian VAR di Bogor. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Menilik proses persiapan VAR di Liga 1, Subkhiddin selaku perwakilan FIFA menyatakan Indonesia sudah siap untuk menerapkan teknologi tersebut.

PSSI dan PT LIB tinggal menunggu sertifikasi dari FIFA, yang kini tengah diproses agar bisa diterapkan di championsip series musim ini.

"Dari sudut pandang kami (instruktur yang ditugaskan), sudah siap. Tapi kami masih perlu mendapatkan konfirmasi dari FIFA," ujar Subkhiddin.

7. FIFA akan terus pantau perkembangannya

Uji coba VAR dalam final EPA U-20 Liga 1 2023/24, di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/3/2024). (IDN Times/Tino)

Nantinya, gelaran Liga 1 yang telah memakai VAR akan terus dipantau FIFA. Ini menjadi tantangan buat PSSI dan PT LIB untuk terus meningkatkan kualitas wasitnya.

Pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Wasit PSSI itu pun menyatakan kalau hal tersebut menjadi fokus dalam divisinya. Mengingat, ada dua sosok berpengalaman di Asia yang sudah mereka gaet untuk membimbing wasit tanah air.

"FIFA tidak lepas tangan begitu saja, tetap dipantau. Kita harus tetap development dan improvement wasit. Terbukti dengan apa? Chairman kita sekarang dari Jepang, head referee department kita bekas dari AFC. Jadi, tujuan kita itu development yang harus dimajukan. Seiring dengan teknologi ini, kualitas wasit kita harus ditingkatkan," ujar Jimmy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us