Nasib Ruben Amorim di Ujung Tanduk, MU Sudah Lirik 3 Kandidat

- Nasib Amorim di ujung tanduk, fans gerah dengan progres buruknya di MU.
- MU sudah lirik tiga kandidat pengganti Amorim, termasuk Gareth Southgate.
- MU terdampar di posisi 14 klasemen sementara Premier League setelah meraih tujuh poin dari enam laga.
Jakarta, IDN Times - Internal Manchester United kembali memanas, sekaligus mengancam nasib Ruben Amorim di kursi pelatih. Situasi itu muncul akibat kekalahan 1-3 di markas Brentford, pada Sabtu (27/9/2025) malam WIB.
Setan Merah memang tampil buruk, bahkan kebobolan dua gol lebih dulu oleh brace Igor Thiago (8', 20'). MU baru bisa memperkecil kedudukan menit 26, lewat gol Benjamin Sesko.
Namun, Bruno Fernandes dan kawan-kawan gagal berbuat banyak untuk menghindari kekalahan. Alih-alih menyamakan kedudukan, MU justru dibobol Mathias Jensen, menit 90+5.
1. Nasib Amorim di ujung tanduk
Tagar Amorim Out pun sempat ramai di media sosial. Fans mulai gerah dengan proses Amorim di Carrington, yang progresnya dinilai kurang positif.
Sejak Amorim datang, MU belum pernah membukukan kemenangan beruntun di Premier League. Statistiknya pun begitu buruk, sembilan menang, tujuh imbang, dan menelan 17 kekalahan dari 33 laga.
2. MU sudah lirik tiga kandidat
Talk Sport melansir, petinggi MU kini sudah melirik tiga kandidat. Eks manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate digadang-gadang sebagai pengganti terdepan, kalau Amorim dipecat.
Pemegang saham minoritas klub, Sir Jim Ratcliffe juga sudah menjalin komunikasi dengan Southgate dalam beberapa minggu terakhir. Selain Southgate, ada Oliver Glasner (Crystal Palace) dan Andoni Iraola (Bournemouth).
3. MU terdampar di posisi 14
Kini, Setan Merah juga masih terdampar di posisi bawah, tepatnya posisi 14. MU baru meraih tujuh poin dari enam laga, yakni dua menang, satu imbang dan tiga kali keok.
"Itu tugas saya. Dan, saya di sini bukan hanya untuk melindungi pemain. Saya berusaha melakukan yang terbaik untuk klub dan tim. Saya tahu mereka berlatih keras, tapi kadang mereka tidak mengeluarkan potensi terbaik di pertandingan, khususnya saat situasi tertekan," kata Amorim selepas laga di laman resmi klub.
"Itu bagian dari tekanan di klub ini. Fokus saya hanya bagaimana menang di laga berikutnya dan membangun momentum. Saya tidak mencoba melindungi pemain atau diri sendiri. Saya hanya ingin menang," ujar Amorim.