Neymar Diseret dalam Kontroversi Brasil Jadi Tuan Rumah Copa America

Jakarta, IDN Times - Kontroversi menyelimuti penyelenggaraan Copa America. Setelah penyelenggaraannya terancam batal akibat dicoretnya Argentina karena meledaknya kasus COVID-19 di sana, Brasil malah ditunjuk sebagai tuan rumah pengganti.
Ini menjadi keputusan yang aneh, mengingat Brasil merupakan episentrum COVID-19. Bahkan, kasus COVID-19 di Brasil merupakan yang terbesar ketiga dunia.
Jumlah kasus COVID-19 di sana sudah 16 mencapai juta lebih. Bahkan, angka kasus harian tak lepas dari puluhan ribu.
1. Pemerintah Brasil ngotot gelar turnamen

Diusut, ternyata keputusan Konfederasi Sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL) menunjuk Brasil tak terlepas dari keinginan pemerintah setempat.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang mau menyelenggarakan Copa America di Brasil. Bahkan, Bolsonaro menyatakan Copa America digelar sebagai bentuk kebangkitan kehidupan sosial di Negeri Samba.
"Sejauh ini, semua bergantung pada perhitungan saya dan semua menteri. Termasuk, menteri kesehatan dan sudah diputuskan. Sejak awal, saya sudah jelaskan soal pandemik, berduka atas kematian, tapi kami harus terus hidup," ujar Bolsonaro dilansir BBC.
2. Dapat serangan dari lawan politiknya

Keputusan Bolsonaro terus menuai kecaman. Sejumlah aktivis dan lawan politiknya merasa sudah seharusnya Copa America tak digelar di Brasil.
Bahkan Partai Pekerja Brasil mengajukan tuntutan ke pengadilan demi memblok penyelenggaraan Copa America.
Pihak pengadilan pun menindak lanjuti tuntutan Partai Pekerja itu. Mereka memberikan waktu kepada Bolsonaro selama lima hari ke depan untuk memberikan jawaban.
3. Neymar diseret

Salah satu senator Brasil, Otto Alencar, sampai meminta bantuan kepada Neymar agar Copa America tak digelar.
"Neymar, saya mau kasih pesan ke kamu, tolak gelar Copa Amerika di Brasil! Jangan setuju dengan ide itu. Ini bukan turnamen yang harus digelar di negara kita sekarang. Waktunya berlomba untuk vaksinasi," jelas Alencar.