Ngamuk Usai ManCity Dihantam Newcastle, Pep Guardiola Menyesal

- Pep Guardiola mengamuk usai ManCity kalah 1-2 dari Newcastle United di Premier League 2025/26.
- Guardiola merasa malu dan menyesal atas perilakunya yang lepas kendali, termasuk memarahi wasit dan juru kamera televisi.
- Kekalahan ini menunjukkan tekanan besar yang dihadapi pelatih kelas dunia bisa membuatnya kehilangan kendali, namun Guardiola telah mengakui kesalahannya dan menyesal melakukannya.
Jakarta, IDN Times - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengamuk setelah timnya kalah 1-2 dari Newcastle United di St James Park dalam laga lanjutan Premier League 2025/26, Sabtu (22/10/2025). Atas tindakannya itu, dia merasa malu lantaran perilakunya yang lepas kendali.
Kekalahan ManCity datang setelah dua gol kemenangan The Magpies dicetak oleh Harvey Barnes (64’ dan 70’), sementara Ruben Dias (68’) hanya mampu membalas satu gol untuk The Citizens.
Hasil ini membuat tekanan kepada Guardiola semakin meningkat, terutama karena gol kedua Newcastle menimbulkan kontroversi.
1. Guardiola meminta maaf atas tindakannya
Guardiola terlihat beradu argumen dengan kapten Newcastle, Bruno Guimares, usai gol Barnes. Kemarahannya tidak berhenti di situ, dia juga memarahi wasit yang memimpin laga dan sempat menegur juru kamera televisi yang sedang menyorotnya.
Eks pelatih Barcelona itu mengaku, reaksi emosionalnya muncul karena kecewa dengan gol kontroversial Newcastle. Menurutnya, sebelum gol kedua terjadi, ManCity harusnya lebih dulu mendapat pelanggaran, tetapi wasit tak menggubrisnya.
Setelah laga, Guardiola langsung menyadari perilakunya berlebihan. Ia meminta maaf secara terbuka dan menyatakan menyesali tindakannya di depan kamera.
"Saya minta maaf," kata Guardiola dikutip BBC Sport.
2. , Guardiola menyesali atas tindakannya yang terlalu berlebihan
Lantaran malu dengan apa yang dilakukannya, Guardiola menyesali atas tindakannya yang terlalu berlebihan dalam membela klub yang dilatihnya.
"Saya malu, dan merasa hina saat melihat itu. Saya tak menyukai ini [tindakan yang sudah dilakukan]. Saya meminta maaf setelah kepada juru kamera usai kejadian itu berlangsung,” ujar pelatih berpasor Spanyol tersebut.
Guardiola menegaskan, meski sudah lama berkecimpung di lapngan hijau, dirinya bukanlah sosok yang sempurna. Emosi yang meledak tersebut dinilai sebagai rasa tanggung jawab kepada tim yang tengah terseok.
3. Guardiola berharap tindakannya jadi pelajaran bagi dirinya dan pelatih lain
TIndakan kontroversial Guardiola dalam laga ini menunjukkan, tekanan besar yang dihadapi pelatih kelas dunia bisa membuatnya kehilangan kendali saat hasil pertandingan tidak sesuai harapan.
Meski begitu, Guardiola telah mengakui kesalahannya dan menyesal melakukan itu. Dia pun menekankan pentingnya kontrol diri dalam setiap situasi.
Dia berharap pengalamannya ini menjadi pelajaran bagi dirinya dan pelatih lain bahwa emosi harus bisa dikendalikan, terutama saat berada di hadapan kamera dan publik.
Kekalahan ini menjadi salah satu momen penting bagi Manchester City musim ini. Guardiola kini harus fokus memulihkan timnya dan menyiapkan strategi untuk menghadapi pertandingan berikutnya agar tetap bersaing di papan atas Premier League 2025/26.

















