Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pada Akhirnya, Barcelona Tak Mampu Bendung Laju Real Madrid

Barcelona vs Real Madrid di LaLiga 2021/22. (ANTARA FOTO/REUTERS/Albert Gea)

Jakarta, IDN Times - Barcelona sempat bangkit di awal 2022. Pembenahan yang dilakukan Xavi Hernandez, plus beberapa pemain baru yang didatangkan di musim dingin, sempat bikin 'Blaugrana' melayang. Mereka bahkan sempat merepotkan Real Madrid.

Dalam 15 laga di semua kompetisi, terhitung sejak 24 Januari 2022, Barcelona sama sekali tidak tersentuh kekalahan. Mereka banyak meraih kemenangan, termasuk kemenangan fenomenal 4-0 atas Madrid di Santiago Bernabeu, pada 21 Maret 2022.

Akan tetapi, saat ini, perlahan-lahan Barcelona kembali dipaksa jatuh ke bumi. Pada akhirnya, ada beberapa hal yang masih harus mereka tingkatkan lagi, setelah inkonsistensi melanda mereka dalam beberapa laga terakhir.

1. Mimpi buruk yang dimulai sejak lawan Frankfurt

Eintracht Frankfurt benamkan Barcelona. (twitter.com/Squawka)

Sebelum bersua Eintracht Frankfurt di leg kedua perempat final Liga Europa 2021/22, Barcelona begitu sulit untuk dikalahkan. Akan tetapi, semua sirna tatkala mereka bersua tim asal Jerman itu di Camp Nou, 15 April silam.

Frankfurt tampil efektif, dengan pertahanan kuat yang menyulitkan Barcelona. Mereka kalah dengan skor 2-3, sekaligus kudu merelakan tempat di semifinal jadi milik Frankfurt. Dari sini, mimpi buruk Barcelona berlanjut.

Dalam tiga laga LaLiga 2021/22 terakhir, Barcelona hanya mampu memang sekali dan kalah dua kali. Memalukannya lagi, dua kekalahan mereka dapat dari tim yang semestinya bisa mereka kalahkan, yakni Cadiz dan Rayo Vallecano.

Barcelona memang sempat menang lawan Real Sociedad, tetapi di laga itu, mereka juga kelimpungan menghadapi permainan kuat Sociedad. Selepas tumbang dari Frankfurt, ada kekuatan yang menghilang di tubuh Barcelona.

2. Serangan Barcelona yang kerap buntu

Barcelona sukses tundukkan Real Madrid di Bernabeu. (ANTARA FOTO/REUTERS/Javier Barbancho)

Dalam tren kekalahan lawan Frankfurt, Cadiz, dan Rayo, Barcelona mengalami fase yang tidak jauh berbeda. Mereka sejatinya menguasai laga tersebut, dan menciptakan peluang lebih banyak dari lawan-lawannya.

Namun, serangan-serangan yang dilepaskan Barcelona sulit menemui sasaran. Mereka memang bisa mencetak dua gol ke gawang Frankfurt. Akan tetapi, ketika bersua Cadiz dan Rayo, 'Blaugrana' sama sekali tidak berdaya. Mereka susah mencetak gol.

Aliran bola yang dilancarkan Barcelona banyak terhenti di area sepertiga akhir. Sulitnya Barcelona melepas umpan-umpan akurat ke area sepertiga akhir lawan membuat serangan-serangan mereka mudah dihentikan lawan. Belum lagi, Pedri juga absen.

Xavi pun bingung betul dengan situasi timnya ini. Dia pun melihat, para pemainnya tidak bermain dengan simpel lagi, dan mempersulit dirinya sendiri. Alhasil, Barcelona mulai akrab lagi dengan hasil-hasil yang tidak memuaskan.

"Kami memang masih berada di empat teratas. Namun, kami membuat segalanya makin sulit. Kami seharusnya bisa menang atas Cadiz, dan jika itu terjadi, semuanya lebih mudah. Namun, yang terjadi malah berbeda," ujar Xavi, dilansir Sportskeeda.

3. Barcelona yang sudah susah kejar Madrid

Barcelona sukses tundukkan Real Madrid di Bernabeu. (ANTARA FOTO/REUTERS/Javier Barbancho)

Akibat inkonsistensi yang Barcelona alami ini, mereka pun semakin kesulitan mengejar Madrid. Saat Barcelona akrab lagi dengan hasil buruk, Madrid justru melonjak. Terbaru, mereka sukses memenangi dua laga beruntun di liga lawan Sevilla dan Osasuna.

Real Madrid pun hanya membutuhkan satu poin saja pekan depan agar bisa mengunci gelar liga. Selisih 15 poin dengan Barcelona di peringkat kedua jadi hal yang musykil dikejar. Bisa dibilang, gelar sudah jadi milik 'Si Putih' pekan ini.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us