3 Pelatih Jerman yang Menjuarai Supercopa de Espana

- Barcelona juara Supercopa de Espana 2025 setelah mengalahkan Real Madrid 5-2
- Hansi Flick menjadi pelatih Jerman ketiga yang meraih gelar juara Supercopa de Espana bersama Barcelona
- Jupp Heynckes dan Bernd Schuster adalah dua pelatih asal Jerman sebelumnya yang juga sukses menjuarai Supercopa de Espana
Barcelona sukses menjuarai Supercopa de Espana usai menang telak 5-2 atas Real Madrid, Senin (13/1/2025) dini hari WIB. Raphinha tampil sebagai bintang dengan torehan brace, sementara Robert Lewandowski, Lamine Yamal, dan Alejandro Balde masing-masing mengemas satu gol. Real Madrid hanya mampu mencetak dua gol melalui Kylian Mbappe dan Rodrygo.
Gelar juara tersebut merupakan trofi perdana Hansi Flick bersama Barcelona. Flick menjadi pelatih asal Jerman ketiga yang berhasil meraih gelar juara Supercopa de Espana. Termasuk Flick, berikut tiga pelatih asal Jerman yang pernah menjuarai Supercopa de Espana.
1. Jupp Heynckes menjadi pelatih Jerman pertama yang menjuarai Supercopa de Espana pada 1997
Jupp Heynckes merupakan pelatih Jerman pertama yang menjuarai Supercopa de Espana. Heynckes meraihnya pada 1997 bersama Real Madrid. Trofi itu hadir tak lama setelah Heynckes ditunjuk sebagai pelatih Los Blancos pada awal musim 1997/1998.
Real Madrid berhak tampil di Supercopa de Espana karena merupakan juara LaLiga Spanyol 1996/1997. Mereka ditatang Barcelona yang merupakan pemegang gelar juara Copa de Rey pada musim yang sama. Berbeda dengan saat ini, Supercopa de Espana ketika itu digelar dalam dua leg.
Pada leg pertama yang digelar di Camp Nou, Real Madrid dipaksa menyerah dengan skor 1-2. Los Blancos sempat unggul lebih dahulu melalui aksi Raul. Namun, dua gol dari Miguel Angel Nadal dan Giovanni membuat kemenangan menjadi milik tuan rumah.
Kekalahan pada leg pertama mampu dibalas tuntas oleh Real Madrid pada leg kedua di Santiago Bernabeu. Mereka menang telak 4-1 berkat brace dari Raul serta masing-masing satu gol dari Pedrag Mijatovic dan Clarence Seedorf. Hasil itu membuat Real Madrid keluar sebagai juara dengan agregat 5-3.
Setelah menjuarai Supercopa de Espana, Heynckes kemudian membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions untuk kali pertama sejak 1966. Sayang, prestasi itu tak cukup untuk membuatnya bertahan di Santiago Bernabeu. Ia dipecat pada akhir musim 1997/1998 setelah Real Madrid hanya mampu finis keempat di LaLiga.
2. Bernd Schuster membawa Real Madrid juara Supercopa de Espana pada 2008
Bernd Schuster ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid pada 2007. Pada musim pertamanya, Schuster sukses membawa Real Madrid menjadi juara LaLiga. Gelar juara itu sekaligus menjadi tiket untuk bermain di Supercopa de Espana 2008 menghadapi Valencia yang merupakan pemenang Copa del Rey.
Valencia berhasil mencuri kemenangan dengan skor 3-2 pada leg pertama yang dimainkan di Mestalla. Tiga gol Los Che masing-masing dicetak oleh Juan Mata, David Villa, dan Vicente. Sementara, Real Madrid hanya mampu mencetak dua gol melalui brace Ruud van Nistelrooy.
Kekalahan itu mampu dibalas Real Madrid pada leg kedua di Santiago Bernabeu. Los Blancos menang 4-2 berkat gol dari Van Nistelrooy, Sergio Ramos, Ruben de la Red, dan Gonzalo Higuain. Kemenangan itu membuat Real Madrid menjadi juara dengan agregat 6-5.
Sayang, karier Schuster justru berakhir tak lama setelah kemenangan itu. Performa buruk Real Madrid pada awal musim 2008/2009 membuatnya didepak. Real Madrid saat itu berada di tangga kelima LaLiga dengan jarak sembilan poin dari Barcelona di puncak klasemen.
3. Hansi Flick bawa Barcelona menang telak atas Real Madrid pada 2025
Hansi Flick sukses meraih trofi perdana bersama Barcelona usai menjuarai Supercopa de Espana 2025. Langkah Barcelona untuk menjadi juara dimulai dengan mengalahkan Athletic Bilbao 2-0 pada semifinal. Mereka kemudian menggulung Real Madrid dengan skor telak 5-2 pada final yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.
Misi Flick setelah menjuarai Supercopa de Espana adalah membawa Barcelona tampil apik di LaLiga dan Liga Champions. Mereka saat ini tertahan di urutan ketiga klasemen sementara LaLiga dengan selisih enam poin dari Atletico Madrid di puncak. Sementara, posisi Barcelona di Liga Champions sedikit lebih baik karena menempati urutan kedua dan sudah memastikan lolos ke fase gugur.
Ketiga pelatih asal Jerman di atas sukses menjuarai Supercopa de Espana. Hansi Flick tentu tak ingin mengikuti dua pendahulunya yang dipecat usai membawa Real Madrid menjadi juara Supercopa de Espana.