Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Pelatih Real Madrid pada Abad 21 yang Imbang saat Debut

ilustrasi stadion (unsplash.com/viennareyes)
ilustrasi stadion (unsplash.com/viennareyes)

Xabi Alonso gagal menang saat menjalani debutnya sebagai pelatih Real Madrid. Pria asli Spanyol kelahiran 25 November 1981 itu cuma bisa mempersembahkan imbang untuk Los Blancos pada momen istimewanya ini. Mereka ditahan Al-Hilal saat memulai perjuangan di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 (18/6/2025).

Hasil itu membuat Alonso masuk sebuah daftar yang kurang membanggakan. Juru taktik yang diboyong dari Bayer Leverkusen tersebut menjadi pelatih Real Madrid keempat pada abad 21 yang hanya meraih seri saat memimpin tim untuk pertama kali. Ia mengikuti jejak Fabio Capello, Jose Mourinho, dan Rafael Benitez.

1. Kisah Real Madrid era Xabi Alonso dimulai dengan hasil imbang melawan Al-Hilal

Real Madrid mengawali laga melawan Al-Hilal dengan positif karena mampu mencetak gol lebih dulu. Gonzalo Garcia sukses membawa mereka unggul usai menuntaskan umpan silang mendatar dari Rodrygo pada menit 34. Namun, 7 menit berselang, gawang Thibaut Courtois kecolongan oleh gol penalti Ruben Neves. Raul Ascenio menyebabkan wakil dari Arab Saudi itu mendapat hadiah tersebut karena menarik Marcos Leonardo di kotak terlarang.

Beberapa saat sebelum laga usai, Real Madrid sebetulnya memiliki kesempatan untuk memenangkan pertandingan. Mereka mendapat hadiah penalti setelah Facundo Tello mengubah keputusannya usai menyaksikan tayangan ulang di layar pinggir lapangan dan memutuskan Mohammed Al-Qahtani melanggar Fran Garcia. Sayangnya, eksekusi Federico Valverde ke sisi kiri bisa dibaca Yassine Bounou.

Namun, meski cuma seri, performa Real Madrid pada laga debut Xabi Alonso sejatinya cukup meyakinkan. Salah satu tolak ukurnya, mereka bisa menciptakan 21 tembakan dengan 8 di antaranya mengarah ke gawang. Catatan ini terbilang mengesankan mengingat Al-Hilal bukanlah lawan sembarangan. Mereka diperkuat para pemain berkualitas. Selain Bounou dan Neves, ada juga nama-nama seperti Kalidou Koulibaly, Joao Cancelo, Renan Lodi, Sergej Milinkovic-Savic, dan Malcom.

2. Jose Mourinho dan Real Madrid ditahan Mallorca pada laga pembuka LaLiga 2010/2011

Jose Mourinho berhasil mempersembahkan treble winners untuk Inter Milan pada 2009/2010. Real Madrid, yang saat itu berada di bawah bayang-bayang Barcelona, akhirnya memboyongnya ke Santiago Bernabeu pada awal musim berikutnya. Mourinho lantas menjalani debutnya dengan melawan Mallorca di LaLiga Spanyol. Sayangnya, mereka hanya bisa bermain imbang tanpa gol.

Namun, setelah itu, Mourinho dan Real Madrid tidak terkalahkan dalam 18 pertandingan. Mereka meraup 15 kemenangan dan 3 keimbangan. Nahas, kekalahan pertama Mourinho sebagai pelatih Real Madrid justru didapat kala bersua Barcelona. Tak tanggung-tanggung, mereka dibantai 0-5.

Arsitek asal Portugal ini berkuasa di Real Madrid selama 3 musim. Ia total mendampingi mereka dalam 178 pertandingan dengan hasil 127 kemenangan, 28 kekalahan, dan 23 kekalahan. Dari sisi trofi, Mourinho menghadirkan 1 gelar juara LaLiga (2011/2012), 1 Copa del Rey (2010/2011), dan 1 Piala Super Spanyol (2012/2013).

3. Rafael Benitez cuma bertahan di Real Madrid selama setengah musim

Carlo Ancelotti tercatat sebagai pelatih Real Madrid tersukses sepanjang masa. Sosok asal Italia itu mampu memberikan 15 trofi. Namun, kebersamaan Don Carlo bersama Real Madrid terjadi dalam dua periode, yaitu pada 2013—2015 dan 2021—2025. Xabi Alonso menjadi penggantinya pada 2025 ini. Sementara, ketika hengkang pertama kali, tempat Ancelotti diisi Rafael Benitez.

Masa kerja Benitez sebagai pelatih Real Madrid cuma berlangsung singkat. Ditunjuk pada awal Juli 2015, pria asli Spanyol ini dipecat pada 4 Januari 2016. Ia hanya menukangi Real Madrid selama 25 pertandingan dengan hasil 17 kemenangan, 5 keimbangan, dan 3 kekalahan. Laga debutnya pada 23 Agustus 2015 juga berakhir seri tanpa gol kontra Sporting Gijon di LaLiga.

Bagi Benitez, kegagalan di Real Madrid juga sekaligus menjadi awal mula dari penurunan karier kepelatihannya. Sebabnya, setelahnya, sosok yang menjadi juara Liga Champions Eropa bersama Liverpool dan Xabi Alonso pada 2004/2005 itu tidak pernah lagi memimpin klub besar. Ia hanya bertugas di Newcastle United, Dalian Professional, Everton, dan Celta Vigo.

4. Fabio Capello dua kali imbang pada laga debut bersama Real Madrid

Fabio Capello dua kali menjalani debut sebagai pelatih Real Madrid. Pasalnya, seperti Carlo Ancelotti, ia juga memang memimpin mereka dalam dua kesempatan. Salah satunya terjadi pada abad 21, tepatnya pada 2006/2007. Saat itu, pria asal Italia ini ditunjuk pada 6 Juli 2006 untuk menggantikan Juan Ramon Lopez Caro.

Laga pertama era kedua Capello sebagai pelatih Real Madrid terjadi pada 27 Agustus 2006. Ia cuma bisa bermain imbang tanpa gol melawan Villarreal di Santiago Bernabeu. Capello lantas dilepas pada akhir musim. Padahal, ia mampu membawa Real Madrid menjadi juara LaLiga. Dari 50 pertandingan di seluruh kompetisi, Capello menorehkan 28 kemenangan, 12 keimbangan, dan 10 kekalahan.

Sementara, kesempatan pertama Capello melatih Real Madrid datang pada 1996/1997. Menariknya, saat itu, ia juga bertahan semusim, mempersembahkan trofi LaLiga, dan mengakhiri debut dengan hasil imbang. Namun, perbedaannya, Real Madrid bisa mencetak gol dalam pertandingan perdananya. Mereka bermain 1-1 melawan Deportivo La Coruna.

Fabio Capello dan Jose Mourinho meninggalkan Real Madrid dengan sebuah trofi meski mengawalinya bukan dengan kemenangan. Cerita berbeda dituliskan Rafael Benitez yang pada akhirnya dipecat setelah mengukir awal yang sama. Lantas, nasib mana yang bakal didapat Xabi Alonso ketika mengakhiri masanya sebagai pelatih Real Madrid nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us