Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pelecehan Rasial Timpa Tim Jerman Jelang Olimpiade Tokyo

Monumen Cincin Olimpiade terlihat di depan kantor pusat Komite Olimpiade Jepang (JOC) dekat Stadion Nasional, stadion utama untuk perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda ke 2021 akibat pandemi virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, Rabu (23/6/2021), di hari yang menandai satu bulan menjelang pembukaan Olimpiade. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato.
Monumen Cincin Olimpiade terlihat di depan kantor pusat Komite Olimpiade Jepang (JOC) dekat Stadion Nasional, stadion utama untuk perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda ke 2021 akibat pandemi virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, Rabu (23/6/2021), di hari yang menandai satu bulan menjelang pembukaan Olimpiade. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato.

Jakarta, IDN Times - Jerman melakukan walk off saat melakoni laga uji coba kontra Honduras jelang Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (17/7/2021). Jerman melakukan WO saat laga tersisa lima menit lagi.

Penyebabnya, skuad sepak bola Jerman merasa kesal lantaran salah satu pemainnya, Jordan Torunarigha, menerima serangan rasial selama berada di lapangan.

"Ketika pemain kami menerima perlakuan rasial, melanjutkan laga bukan pilihan," kata pelatih Jerman, Stefan Kuntz, dikutip BBC.

1. Honduras bilang salah paham

Ilustrasi demonstrasi tentang rasisme (pexels.com/@matreding)
Ilustrasi demonstrasi tentang rasisme (pexels.com/@matreding)

Di sisi lain, Timnas Honduras menyatakan kalau insiden yang diduga menjadi pelecehan rasial terhadap Torunarigha, merupakan kesalahpahaman semata.

"Ada kesalahpahaman di atas lapangan, terkait ekspresi dari pihak yang merasa dilecehkan secara rasial," begitu pernyataan resmi tim Honduras.

2. Sempat terjadi insiden memalukan lainnya

(Presiden Komite Olimpiade Internasional IOC Thomas Bach) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
(Presiden Komite Olimpiade Internasional IOC Thomas Bach) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kasus pelecehan jelang Olimpiade Tokyo bukan kali ini saja terjadi. Insiden yang lebih memalukan sempat mewarnai persiapan Olimpiade Tokyo.

Yakni, ketika Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, menyebut orang Jepang sebagai warga Tiongkok.

Pernyataan Bach bikin orang Jepang marah. Mereka makin tak percaya dengan IOC dan gelombang penolakan terhadap Olimpiade Tokyo terus berdatangan.

3. Ada dua ancaman besar di Olimpiade Tokyo

Selain bertindak kekerasan polisi Prancis yang diskors juga bertindak rasis. Ilustrasi (unsplash.com/John Cameron)
Selain bertindak kekerasan polisi Prancis yang diskors juga bertindak rasis. Ilustrasi (unsplash.com/John Cameron)

Kasus rasial menjadi satu dari dua ancaman besar di Olimpiade Tokyo. COVID-19 tentu jadi ancaman pertama dalam pesta olahraga terbesar di dunia itu.

Sudah ada kasus yang ditemukan di kalangan atlet. Kasus tersebut kini membuat kekhawatiran akan meledaknya kasus COVID-19 di Jepang kian besar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us