Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pemain Spanyol yang Pernah Membela Tottenham Hotspur

skysport.com
skysport.com
Intinya sih...
  • Nayim (1988-1993) - Gelandang kreatif dengan visi permainan tajam - Kontribusi terbesar saat membantu Spurs juara Piala FA - Meski hengkang ke Real Zaragoza, warisannya tetap dikenang
  • Iago Falque (2011–2014) - Masa bakti di Spurs menjadi ajang pembelajaran penting - Pengalaman berlatih bersama pemain top Premier League - Berkembang di Serie A setelah meninggalkan Spurs
  • Roberto Soldado (2013–2015) - Striker utama yang kesulitan mempertahankan produktivitas di Premier League - Dikenang karena profesionalismenya dan kerja keras di lapangan - Menemukan kembali ketaj
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tottenham Hotspur dikenal sebagai klub Premier League yang kerap mengandalkan pemain dari berbagai negara untuk memperkuat skuadnya, termasuk talenta berbakat dari Spanyol. Sejak era 1990-an hingga sekarang, sejumlah pemain asal Negeri Matador pernah merumput di London Utara, membawa gaya bermain khas Spanyol yang mengedepankan teknik, visi, dan penguasaan bola. Kehadiran mereka tidak hanya memperkaya variasi taktik Spurs, tetapi juga menambah daya tarik klub di mata penggemar internasional.

Beberapa pemain Spanyol ini meninggalkan jejak penting melalui kontribusi gol, assist, hingga peran krusial di pertandingan-pertandingan besar. Meski ada yang sukses bersinar dan menjadi idola fans, tak sedikit pula yang harus menghadapi tantangan adaptasi di kompetisi yang begitu ketat seperti Premier League. Namun, setiap kisah mereka di Tottenham memberikan warna tersendiri dalam sejarah klub, menjadikan daftar ini layak dikenang oleh para pendukung Spurs.

1. Nayim (1988-1993)

football.london
football.london

Mohamed Ali Amar, yang lebih dikenal dengan nama Nayim, bergabung dengan Tottenham Hotspur pada 1988 setelah pindah dari Barcelona. Nilai transfernya pada masa itu tercatat sekitar 200 ribu euro atau sekitar Rp4 miliar, angka yang cukup besar untuk pemain non-Inggris di era tersebut. Selama lima musim membela Spurs, Nayim tampil 144 kali dan mencetak 12 gol di semua kompetisi. Ia dikenal sebagai gelandang kreatif yang memiliki visi permainan tajam, serta kemampuan melepas umpan panjang akurat dan tendangan jarak jauh mematikan.

Kontribusi terbesarnya datang pada musim 1990/91 ketika ia menjadi bagian penting dari tim yang menjuarai Piala FA. Gaya mainnya yang elegan dan adaptasi cepat terhadap kerasnya sepak bola Inggris membuatnya menjadi salah satu gelandang favorit penggemar di White Hart Lane. Meski kemudian hengkang ke Real Zaragoza pada 1993, warisan Nayim di Spurs tetap dikenang, terutama karena perannya dalam membawa klub meraih trofi bergengsi di awal 90-an.

2. Iago Falque (2011–2014)

sportsmole.co.uk
sportsmole.co.uk

Iago Falque direkrut Tottenham Hotspur pada musim panas 2011 dari Juventus dengan status pinjaman yang kemudian dipermanenkan pada 2012. Nilai transfernya diperkirakan sekitar 1 juta euro atau sekitar Rp20 miliar. Selama membela Spurs, Falque jarang mendapatkan menit bermain reguler di tim utama karena ketatnya persaingan di lini serang dan sayap. Tercatat ia hanya membuat 1 penampilan di Premier League dan beberapa di ajang piala domestik, lebih banyak dipinjamkan ke klub lain seperti Southampton, Almería, dan Rayo Vallecano.

Walaupun kontribusi langsungnya di lapangan untuk Spurs minim, masa baktinya di klub menjadi ajang pembelajaran penting bagi perkembangan kariernya. Pengalaman berlatih bersama pemain-pemain top Premier League memberinya bekal teknik, fisik, dan mental yang lebih matang. Setelah meninggalkan Spurs pada 2014, Falque berkembang di Serie A bersama Genoa, Roma, dan Torino, menunjukkan bahwa bakatnya tetap terjaga meski tidak bersinar di London Utara.

3. Roberto Soldado (2013–2015)

theguardian.com
theguardian.com

Roberto Soldado bergabung dengan Tottenham Hotspur pada musim panas 2013 dari Valencia dengan nilai transfer sekitar 26 juta euro atau sekitar Rp520 miliar, menjadikannya salah satu pembelian termahal Spurs pada saat itu. Harapan besar tertuju padanya sebagai striker utama yang diharapkan menjadi mesin gol setelah performa impresif di La Liga. Soldado mencatat 76 penampilan dan 16 gol di semua kompetisi selama dua musim. Meski tajam di ajang piala domestik dan kompetisi Eropa, ia kesulitan mempertahankan produktivitasnya di Premier League, di mana banyak golnya datang dari titik penalti.

Meski catatan golnya di liga tidak memenuhi ekspektasi, Soldado tetap dikenang oleh sebagian fans karena profesionalismenya dan kerja keras di lapangan. Ia sering berkontribusi lewat pergerakan tanpa bola, pressing ketat, dan assist bagi rekan setimnya. Setelah hengkang ke Villarreal pada 2015, Soldado menemukan kembali ketajamannya di Spanyol. Kisahnya di Spurs menjadi contoh bahwa adaptasi di Premier League tidak selalu mudah, bahkan untuk striker kelas dunia.

4. Fernando Llorente (2017–2019)

goal.com/GettyImages
goal.com/GettyImages

Fernando Llorente didatangkan Tottenham Hotspur dari Swansea City pada musim panas 2017 dengan nilai transfer sekitar 12 juta euro atau sekitar Rp240 miliar. Striker jangkung asal Spanyol ini direkrut untuk menjadi pelapis Harry Kane, membawa pengalaman besar dari La Liga dan Serie A. Selama membela Spurs, Llorente mencatat 66 penampilan dan 13 gol di semua kompetisi. Meski jarang menjadi starter, ia kerap tampil di momen-momen krusial, terutama di ajang Liga Champions.

Salah satu kontribusi paling ikoniknya adalah gol penentu melawan Manchester City di perempat final Liga Champions 2018/19 yang membawa Spurs lolos ke semifinal bersejarah. Selain itu, kemampuan duel udara, kontrol bola, dan pengalaman Llorente memberi dimensi berbeda pada serangan Spurs. Meskipun masa baktinya hanya dua musim, perannya dalam perjalanan Spurs ke final Liga Champions 2019 membuat namanya tetap dikenang hangat oleh para penggemar.

5. Sergio Reguilon (2020-2024)

skysport.com
skysport.com

Sergio Reguilón bergabung dengan Tottenham Hotspur pada September 2020 dari Real Madrid dengan nilai transfer sekitar 27,5 juta euro atau sekitar Rp550 miliar. Bek kiri asal Spanyol ini datang dengan reputasi cemerlang setelah tampil impresif bersama Sevilla dan membantu klub tersebut menjuarai Liga Europa 2019/20. Di Spurs, Reguilón mencatat 67 penampilan dan 2 gol di semua kompetisi. Ia dikenal dengan kecepatan, kemampuan overlapping, dan kontribusi dalam membangun serangan dari sisi kiri.

Meskipun menunjukkan performa solid pada musim debutnya, Reguilón sempat mengalami penurunan menit bermain karena cedera dan persaingan di posisi bek kiri. Namun, ia tetap berperan penting di beberapa laga besar, termasuk saat membantu Spurs melaju ke final Carabao Cup 2020/21. Setelah menjalani masa pinjaman di Atlético Madrid dan Manchester United, Reguilón resmi meninggalkan Spurs pada 2024. Kehadirannya selama empat musim memberikan warna tersendiri dalam dinamika pertahanan klub.

Kiprah para pemain Spanyol di Tottenham Hotspur membuktikan bahwa bakat dari Negeri Matador mampu memberi pengaruh positif, baik melalui kontribusi langsung di lapangan maupun pengalaman yang mereka bawa untuk membentuk karakter tim. Meski perjalanan masing-masing pemain berbeda, dari yang mencetak momen legendaris hingga yang berperan sebagai pendukung setia di skuad, semuanya telah menjadi bagian dari mozaik sejarah Spurs. Warisan inilah yang membuat nama mereka tetap diingat oleh para penggemar, sekaligus membuka jalan bagi generasi pemain Spanyol berikutnya untuk mencoba peruntungan di London Utara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
Jumawan Syahrudin
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us