4 Pencetak Gol Tercepat AC Milan di Liga Champions, Termasuk Gimenez!

AC Milan merupakan klub kedua tersukses dalam sejarah Liga Champions Eropa (UCL) dengan koleksi tujuh gelar juara. Ditambah lagi, I Rossoneri punya segudang rekor apik terkait performa para pemain bintangnya di UCL. Salah satunya AC Milan kini menjadi klub yang paling sering mencetak gol saat pertandingan belum berjalan 1 menit. Dilansir IFFHS, I Rossoneri memiliki empat pemain yang menorehkan gol sebelum pertandingan bergulir 1 menit.
Mereka melampaui rekor Inter Milan dan Barcelona yang sama-sama punya tiga pencetak gol tercepat. Uniknya, AC Milan selalu berakhir imbang tiap pemainnya mencetak gol cepat pada babak pertama. Berikut empat pencetak gol tercepat AC Milan di Liga Champions.
1. Clarence Seedorf cetak gol dari luar kotak penalti saat laga baru berjalan 22 detik
Clarence Seedorf merupakan salah satu dari lima pencetak gol tercepat dalam sejarah UCL. Ia kala itu membobol gawang Schalke 04 saat pertandingan baru bergulir 22 detik. Seedorf yang menerima operan dari Ricardo Kaka langsung melepaskan tembakan jarak jauh.
Tepisan kiper Schalke 04, Frank Rost, yang lemah membuat bola berhasil memantul ke gawang. Akan tetapi, Schalke langsung merespon lewat gol Soren Larsen pada menit ketiga. AC Milan kembali unggul melalui Andriy Shevchenko pada menit ke-59, tetapi kembali disamakan Schalke 04 lewat Hamit Altintop pada menit ke-70. Alhasil, Schalke dan AC Milan berbagi 1 poin setelah pertandingan berakhir imbang 1-1.
2. Alexandre Pato membobol gawang Barcelona kala laga baru bergulir 25 detik
Alexandre Pato bermain sejak menit pertama ketika AC Milan bertandang ke kandang Barcelona, stadion Camp Nou, dalam laga fase grup UCL pada 13 September 2011. Ia langsung membungkam fans Barcelona lewat gol cepat saat pertandingan baru bergulir 25 detik. Pato yang menerima operan Antonio Nocerino berhasil mengecoh bek Barcelona, Javier Mascherano, dari lini tengah.
Dengan kecepatannya, ia mendribel bola sampai kotak penalti Barcelona dan menyelesaikan peluang emas itu dengan kaki kanannya. Barcelona kemudian merespons lewat Pedro dan David Villa yang mencetak gol balasan pada menit ke-36 dan 50. AC Milan selamat dari kekalahan berkat gol sundulan Thiago Silva pada menit 90+2. Kedua klub berbagi 1 poin setelah laga berakhir imbang 2-2.
3. Santiago Gimenez cetak gol lawan mantan klub saat laga baru memasuki detik ke-36
Santigo Gimenez memutuskan hengkang dari Feyenoord Rotterdam dan bergabung dengan AC Milan pada Januari 2025. Pemain asal Meksiko itu ditebus dengan harga 32 juta euro atau Rp546 miliar. Gimenez langsung menampilkan performa apik dengan mencetak 3 gol dari 5 laga di semua kompetisi.
Salah satu gol tercipta kala AC Milan menghadapi mantan klub Gimenez, Feyenoord, pada leg kedua playoff fase gugur UCL 2024/2025. Gimenez menorehkan gol lewat sundulannya saat laga baru memasuki detik ke-36. Feyenoord membalas gol tersebut lewat Julian Carranza pada menit ke-73. Alhasil, AC Milan imbang 1-1 menghadapi Feyenoord. I Rossoneri dipastikan tersingkir dari UCL usai kalah agregat 1-2.
4. Paolo Maldini merobek gawang Liverpool di final UCL saat laga baru berjalan 51 detik
AC Milan menghadapi Liverpool dalam laga final Liga Champions di Ataturk Olympiyat, Istanbul, pada 2005/2006. I Rossoneri langsung membuka keunggulan melalui Paolo Maldini saat laga baru berjalan 51 detik. Ia mampu memanfaatkan umpan silang Andrea Pirlo lewat sundulannya. AC Milan menutup babak pertaman dengan keunggulan 3-0 setelah Hernan Crespo cetak brace pada menit ke-39 dan 44.
Liverpool berhasil bangkit di babak kedua lewat tiga gol balasan dari Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso. Skor 3-3 bertahan sampai babak kedua selesai dan laga harus berlanjut ke extra time. Kedua tim gagal menambah keunggulan sehingga pemenang ditentukan lewat adu penalti. Liverpool berhasil keluar sebagai juara setelah menang 3-2 atas AC Milan dalam babak adu penalti.
Keempat pemain AC Milan di atas mengalami nasib yang sama kala menorehkan gol cepat di UCL. I Rossoneri menelan hasil seri atas lawan-lawannya. Namun, Gimenez dan Maldini menjadi yang paling sial. Sebab, AC Milan tersingkir dari UCL setelah gol cepat Gimenez disamakan Carranza. Sementara itu, Maldini tentu tidak akan melupakan pahitnya final UCL 2005 setelah keunggulan AC Milan 3-0 atas Liverpool pada babak pertama disamakan menjadi 3-3 pada babak kedua.