Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengawalan Ketat Timnas Demi Cegah Pemain Terserang Virus

Potret latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Jumat (31/5/2024). (IDN Times/Tino).
Potret latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Jumat (31/5/2024). (IDN Times/Tino).
Intinya sih...
  • Kepala BTN: Pengamanan ketat Timnas Indonesia karena serbuan fans saat melawan Vietnam, Maret 2024.
  • Pemain Timnas diserbu fans di hotel hingga tumbang akibat virus, absen saat melawan Vietnam.
  • PSSI menerjunkan tim pengamanan di area hotel dan latihan, diapresiasi bek Timnas Shayne Pattynama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, menyatakan pengamanan ketat yang diberikan kepada para pemain Timnas Indonesia punya alasan kuat. Kebijakan itu juga menjadi implementasi dari evaluasi saat melawan Vietnam, Maret 2024 lalu.

Memang, jelang duel melawan Vietnam kala itu, fans menyerbu para pemain dengan begitu masif. Pantauan IDN Times kala itu, fans berkerumun di hotel untuk bisa bertemu dan berinteraksi dengan pemain. Mereka sampai berani masuk ke dalam lobi hotel dan menunggu para pemain di dekat ruang sesi pemotretan jersey.

Mau tak mau, para pemain Timnas melayani mereka karena tak mau mengecewakan. Tapi, efeknya malah ada pemain yang tumbang, karena terserang virus diduga terpapar lewat interaksi tersebut.

Pemain yang menjadi korban adalah Dimas Drajad, Pratama Arhan, Ivar Jenner, Rafael Struick, hingga Nadeo Argawinata. Mereka pun terpaksa absen saat skuad Garuda melawat ke markas Vietnam, 26 Maret 2024 lalu.

1. PSSI gak mau kejadian serupa terulang

Kepala BTN dan Exco PSSI, Sumardji. (IDN Times/Tino).
Kepala BTN dan Exco PSSI, Sumardji. (IDN Times/Tino).

PSSI pun tak mau kejadian serupa terulang. Federasi mengambil kebijakan tegas terkait keamanan para pemain Timnas, untuk menerjunkan tim pengamanan di area hotel dan tempat latihan.

"Indonesia lawan Vietnam itu terjadi sesuatu yang merugikan kami. Karena tidak bisa mengontrol, banyak pemain yang sakit. Itu kami jadikan evaluasi, dan kali ini SOP pengamanan yang ketat harus dilakukan," kata Sumardji di sela-sela latihan, Jumat (31/5/2024).

2. Pemain apresiasi kebijakan PSSI

Shayne Pattynama (twitter.com/PSSI)
Shayne Pattynama (twitter.com/PSSI)

Kebijakan ini diapresiasi bek Timnas, Shayne Pattynama. Bek keturunan Belanda itu memang tidak dipanggil kala Timnas melawan Vietnam. Namun, Shayne mengetahui rekan-rekannya banyak yang sakit.

Shayne sadar betul Timnas harus mengapresiasi antusiasme dari fans. Namun, fans juga harus menahan diri karena efeknya sangat buruk buat tim.

"Saya pikir itu bagus. Karena, fans terkadang itu keterlaluan dan ada beberapa orang yang sakit kemarin. Saya tidak ada di tim saat itu karena cedera, tapi mendengar banyak pemain yang sakit," ujar Shayne selepas latihan.

3. Penjagaan ketat permintaan Shin Tae Yong

Shin Tae Yong dalam latihan Timnas Indonesia di Senayan, Selasa (28/5/2024). (IDN Times/Tino).
Shin Tae Yong dalam latihan Timnas Indonesia di Senayan, Selasa (28/5/2024). (IDN Times/Tino).

Kebijakan ini merupakan permintaan khusus dari pelatih Shin Tae Yong. Sebab, menurut Shin, anak asuhnya terganggu dengan sikap fans yang berlebihan.

Lebih dari itu, Shin membutuhkan skuad yang komplet untuk menghadapi Irak dan Filipina dalam dua laga sisa Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, 6 serta 11 Juni 2024 mendatang. Mengingat, Timnas membutuhkan setidaknya tiga poin untuk lolos ke fase berikutnya.

"Memang masalah itu saya yang minta ke PSSI. Ketika kami berangkat latihan atau sehari-hari di hotel, kadang pemain merasa terganggu," ujar Shin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Sport

See More

Sederet Kelemahan Persija yang Sudah Dipahami Mauricio Souza

25 Sep 2025, 23:35 WIBSport