4 Penghuni 4 Besar Serie A dengan Gol Terminim pada 2004–2025

- Sampdoria finis di peringkat empat Serie A 2009/2010 meski hanya membuat 49 gol
- Inter Milan gagal juara Serie A 2015/2016 karena minim gol tetapi tetap finis empat besar
- Udinese finis di tiga besar Serie A 2011/2012 berkat pertahanan kuat
Serie A Italia 2025/2026 diwarnai penampilan beberapa klub yang menarik perhatian hingga pekan 10. Salah satunya AS Roma, yang bertengger di peringkat empat klasemen. Dengan 21 poin, AS Roma hanya berjarak satu angka dari posisi puncak. Padahal, mereka terbilang tumpul dengan koleksi baru 10 gol dalam 10 laga.
Jika terus konsisten, AS Roma bisa saja finis di empat besar klasemen Serie A musim ini meski minim gol. Itu bukan prospek mustahil karena nyatanya pernah terjadi pada masa lalu. Selama Serie A diikuti 20 klub peserta pada 2004–2025, inilah empat klub yang finis di empat besar klasemen dengan jumlah gol paling minim.
1. Sampdoria finis di peringkat empat Serie A 2009/2010 meski hanya membuat 49 gol
Pertama, ada Sampdoria, tim kuda hitam di Serie A 2009/2010. Sampdoria membuat kejutan dengan finis di peringkat empat klasemen musim tersebut. Itu adalah salah satu raihan terbaik Sampdoria di Serie A sepanjang sejarah. Mereka juga sukses mengungguli Napoli, Juventus, hingga Lazio.
Capaian Sampdoria saat itu makin mengejutkan karena mereka hanya membuat 49 gol sepanjang musim. Ada sembilan klub lain yang membuat lebih banyak gol dibanding mereka. Salah satunya Udinese yang finis di peringkat 16. Namun, Sampdoria punya prestasi lebih baik karena pertahanan yang lebih kuat.
Sampdoria hanya kebobolan 41 kali dalam 38 laga, rekor terbaik ketiga di Serie A musim tersebut. Alhasil, mereka bisa menyabet banyak kemenangan tanpa mencetak banyak gol. Tercatat, 15 dari 19 kemenangan Sampdoria diraih dengan torehan 1 atau 2 gol saja.
2. Inter Milan gagal juara Serie A 2015/2016 karena minim gol tetapi tetap finis empat besar
Inter Milan juga pernah finis di empat besar Serie A meski minim gol, tepatnya pada 2015/2016. Nerazzurri saat itu bahkan sempat berpeluang juara. Dengan torehan hanya 15 gol dalam 13 laga pertama, Inter Milan mampu memimpin klasemen.
Sayangnya, ketidakmampuan mencetak banyak gol akhirnya menyulitkan Inter Milan. Mereka mulai menelan deretan hasil buruk hingga terlempar dari persaingan juara. Inter Milan akhirnya hanya mencetak 50 gol dalam 38 laga Serie A 2015/2016. Itu adalah koleksi gol terminim mereka sejak Serie A diikuti 20 peserta.
Meski demikian, Inter Milan tetap bisa bertahan di papan atas. Mereka finis di peringkat empat klasemen, menyisihkan Fiorentina, AC Milan, hingga Lazio. Itu juga menjadi pertama kali Inter Milan berakhir di empat besar setelah gagal dalam 4 musim sebelumnya.
3. Udinese finis di tiga besar Serie A 2011/2012 berkat pertahanan kuat
Udinese bahkan pernah finis di peringkat tiga klasemen Serie A meski minim gol. Itu terjadi pada 2011/2012 dan menjadi salah satu capaian terbaik mereka di Serie A. Koleksi Udinese saat itu hanya 52 gol, kalah produktif dari lima klub lain di bawah mereka. Salah satunya adalah juara bertahan Inter Milan yang finis di peringkat enam.
Pertahanan kuat menjadi kunci keberhasilan Udinese. Mereka hanya kebobolan 35 kali, rekor terbaik mereka sejak Serie A diikuti 20 tim peserta. Udinese juga mencatat 17 clean sheet, hanya kalah dari Juventus yang menjadi juara.
4. Fiorentina mencetak 53 gol saat finis di empat besar Serie A 2008/2009
Satu tim lagi adalah Fiorentina, yang hanya mencetak 53 gol di Serie A 2008/2009. La Viola sebenarnya mampu mencetak 3 atau 4 gol dalam beberapa partai Serie A musim tersebut. Namun, mereka juga sempat nihil gol dalam sembilan laga lain, khususnya saat melawan tim-tim besar.
Meski demikian, Fiorentina tetap bisa berakhir di tangga keempat klasemen karena sering menang tipis. Itu sama dengan capaian mereka di Serie A 2007/2008. Uniknya, saat itu pun Fiorentina hanya membuat 55 gol tetapi terbantu deretan kemenangan tipis.
AS Roma minim gol pada awal Serie A 2025/2026 tetapi juga jarang kebobolan. Itu serupa dengan catatan empat klub di atas saat mereka finis empat besar Serie A dengan hanya sedikit gol. Akankah nasib AS Roma pada akhir musim ini sama seperti mereka?


















