Perpisahan Emosional Anthony Martial dan Manchester United

- Anthony Martial resmi cabut dari Manchester United setelah 9 tahun, mencari kesempatan main reguler.
- Meski sulit di MU, Martial mengaku klub telah memberikan segalanya dan akan selalu ada di hatinya.
- Karier Martial di MU sangat memprihatinkan dengan performa yang tidak konsisten dan sering cedera, meskipun berhasil meraih beberapa gelar.
Jakarta, IDN Times - Anthony Martial dipastikan cabut dari Manchester United. Kebersamaan yang terjalin selama sembilan tahun, harus berakhir lantaran Martial ingin mencari kesempatan buat main reguler.
Selama berseragam MU, nasib Martial memang begitu sial. Didatangkan dengan harapan tinggi, menjadi penerus Thierry Henry, Martial malah menjadi kayu mati di skuad Setan Merah.
"Dengan emosional, saya menuliskan ini untuk mengucapkan selamat tinggal pada kalian hari ini. Setelah sembilan tahun yang luar biasa di klub, sekarang waktunya saya untuk memulai lembaran baru dalam karier," kata Martial dalam akun instagramnya, @martial_9.
1. Martial tak bisa lupakan MU

Meski kariernya di MU begitu sulit, Martial mengaku kenangan yang membekas tak bisa dilepaskan. MU, menurut Martial, telah memberikan segalanya, baik dari segi karier hingga kehidupan.
"Manchester United akan selalu ada di hati saya," kata Martial.
2. Berakhir jadi kayu mati

Karier Martial di MU memang sangat memprihatinkan. Datang dengan status wonderkid pada 2015 lalu dan ditebus dengan mahar sebesar 36 juta poundsterling (senilai Rp740 miliar saat ini) , Martial gagal berkembang.
Dia kerap cedera, selain itu performanya gak konsisten. Ketajamannya juga rendah dengan menyumbang 90 gol dari total 317 penampilannya bersama MU di semua kompetisi.
Pada awal 2024 lalu, Martial juga kembali mengalami cedera. Bahkan, pria 28 tahun itu juga harus menjalani operasi paha demi memulihkannya.
3. Jarang main, tapi pernah antar juara

Bicara pencapaian tim, Martial sudah memenangkan sejumlah gelar bersama MU. Dia sukses merengkuh masing-masing satu trofi Piala Liga, Piala FA, dan Liga Europa.
Secara pribadi, Martial juga sebenarnya sempat menjadi pemain terbaik di MU. Itu terjadi pada musim 2019/20.