Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Persija Jakarta Belum Ambil Sikap soal KLB PSSI

Mohamad Prapanca dalam Sesi "Break the Myth in Sports Industries" IMGS 2022 pada Jumat (30/9/2022). (IDN Times/Tata Firza & Reynaldy)

Jakarta, IDN Times - Ketika Persis Solo dan Persebaya Surabaya sudah mengambil sikap dan tegas menuntut PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), sesuai dengan arahan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan, Persija Jakarta bersikap berbeda. Mereka masih terlihat gamang, dengan hanya menyatakan ingin mendukung transformasi sepak bola nasional.

Lewat pernyataan resminya, Persija menyatakan akan mendukung proses transformasi sepak bola yang tengah digodok PSSI, usai menggandeng FIFA, AFC, dan kementerian terkait. Tapi, manajemen tim ibu kota tidak menuntut agar Kongres Luar Biasa (KLB) bisa segera digelar.

"Sepak bola Indonesia harus berbenah. Oleh karena itu, kami mendukung penuh proses transformasi sepak bola yang saat ini sedang dilakukan. Agar sepak bola kita menjadi lebih baik, dan dapat kembali digulirkan," bunyi pernyataan Persija di laman resminya.

1. Persija minta Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas

Logo Persija Jakarta (Persija.id)

Dalam sikapnya, Persija juga menuntut Tragedi Kanjuruhan agar diusut secara tuntas. Mereka ingin para korban yang terkena dampak bisa mendapat keadilan yang pantas.

"Kami juga berharap, adanya investigasi dan pengusutan secara tuntas atas tragedi tersebut. Tragedi seperti ini tidak seharusnya terjadi dalam sepak bola. Semoga seluruh korban dari tragedi tersebut mendapatkan keadilan," lanjut pernyataan Persija.

2. Persebaya dan Persis sudah kompak, klub lain kapan?

Pertemuan Petinggi Persis Solo dan Persebaya di Balaikota Solo. (IDN Times/ Larasati Rey)

Persebaya dan Persis sudah bertemu, dan secara kompak mendukung penuh rekomendasi TGIPF. Dalam pernyataan resminya, mereka bersurat ke PSSI dan LIB.

Ada dua tuntutan yang mereka desak. PSSI harus menggelar KLB, serta PT Liga Indonesia Baru (LIB) diminta melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) untuk membahas kepastian kelanjutan Liga 1.

"Kami merasa diselenggarakannya RUPS LB PT LIB adalah justru yang paling mendesak saat ini. Karena klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian liga. Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPS LB bisa terselenggara segera," kata Azrul Ananda di laman resmi Persebaya.

3. Banyak klub yang tidak ambil sikap tegas

Logo PSSI. (pssi.org)

Hingga kini, sudah banyak klub-klub yang angkat suara. Namun, baru Persis dan Persebaya yang berani untuk bersikap tegas.

Seperti Arema FC dan PSIS Semarang yang juga sudah ikut bersuara. Hanya saja, mereka tidak menuntut adanya KLB. Sikap Arema dan PSIS sama, yakni hanya mendukung transformasi sepak bola. Dalam pernyataannya, mereka mengaku menghormati pendapat setiap voters dalam situasi sekarang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us