Piala Dunia 2034 di Arab Saudi Digelar Awal Tahun?

Jakarta, IDN Times - Piala Dunia 2034 di Arab Saudi kemungkinan digelar pada awal tahun. Tak seperti edisi di Qatar 2022 lalu, yang masuk pada akhir tahun, Piala Dunia 2034 bakal diselenggarakan 10 bulan lebih awal atau tepatnya di Januari.
Ada beberapa pertimbangan yang membuat Piala Dunia 2034 terpaksa digeser lebih awal. Selain cuaca, agenda keagamaan juga menjadi hal lain yang harus dipikirkan. Sebab, ada kultur di Arab Saudi yang juga wajib diperhatikan serta dihormati negara-negara peserta. Apa saja?
1. Periode Juni-Juli tak memungkinkan
Piala Dunia 2022 di Qatar harus digelar pada akhir tahun karena memang memasuki musim dingin. Cuacanya lebih bersahabat ketimbang harus digelar pada periode Juni atau Juli, yang sudah menjadi tradisi bagi Piala Dunia.
Di Arab Saudi, suhu bisa mencapai 45 derajat pada periode Juni. Makanya, turnamen sebaiknya digeser ke periode yang suhunya lebih bersahabat atas alasan keselamatan pemain.
2. Harus sesuaikan dengan kultur ramadan
Kemudian, dilansir Daily Mirror, satu hal yang jadi pusat perhatian adalah periode ramadan. Pada 2034, ramadan kemungkinan jatuh pada 11 November hingga 10 Desember.
Makanya, menggelar Piala Dunia di Januari 2034 menjadi pilihan terbaik karena selama ramadan, warga di Arab Saudi biasanya lebih fokus beribadah.
3. Masih dibahas di Kongres
Semua wacana ini sebenarnya belum final. Sebanyak 211 anggota FIFA harus berdiskusi dan melakukan voting pada Kongres pekan depan.
Dalam Kongres itu akan dibahas jadwal resmi dari Piala Dunia 2030 dan 2034. Status tuan rumah Arab Saudi juga akan dibahas, karena sejauh ini berstatus calon tunggal.