Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pro dan Kontra Rashford Cabut ke Villa, MU Terbelah

ilustrasi sepak bola (pixabay.com/derJani)
Intinya sih...
  • Pelatih MU, Ruben Amorim disorot karena cabutnya Rashford ke Aston Villa dianggap tak perlu
  • Mantan bek MU, Mikael Silvestre merasa Amorim berlebihan dan tak sopan dalam memperlakukan Rashford
  • Gelandang legendaris MU, Paul Scholes menyebut Rashford bisa jadi contoh buruk di klub dan tidak bisa mengendalikan kehidupannya sebagai pesepak bola profesional

Jakarta, IDN Times - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menjadi sasaran tembak dari berbagai kalangan usai Marcus Rashford pindah ke Aston Villa. Cabutnya Rashford ke Villa, dianggap tak perlu karena kemampuannya masih dibutuhkan.

Secara kualitas, Rashford tak jelek. Apalagi, Amorim sempat mengeluh lini depannya kurang cepat dan tak dinamis dalam beberapa laga. Eks bek MU, Mikael Silvestre, merasa Rashford sebenarnya bisa menjadi pilihan buat Amorim demi mengatasi masalah itu. Tapi, Amorim malah bersikap berlebihan dan salah memperlakukan Rashford.

Tapi, gelandang legendaris MU, Paul Scholes, merasa memang Rashford sudah seharusnya cabut. Scholes menyebut Rashford bisa jadi contoh buruk di MU.

1. Gak sopan dan berlebihan

Bagi Silvestre, Amorim sudah berlebihan dan tak sopan dalam memperlakukan pemain yang sepanjang hidupnya diabdikan ke MU. Amorim, dianggap Silvestre, tak bisa berkomunikasi dengan baik lantaran terlalu kaku.

Apalagi, dalam beberapa kesempatan, Amorim sempat menegaskan sikapnya di depan publik. Ada satu pernyataannya yang begitu keras, merasa Rashford tak lebih baik dari pelatih kiper MU.

"Saya pikir itu terlalu berlebihan, tidak sopan. Bicara tentang Marcus, sejak masih sembilan tahun dia sudah di Manchester United. Rasanya, pikir jenis percakapan ini, dapat dilakukan secara pribadi. Di depan umum, saya tidak berpikir itu menguntungkan siapa pun, tim, pemilik, atau Marcus," kata Silvestre dilansir Birmingham Mail.

2. Scholes sepakat dengan Amorim

Beda dengan Silvestre, Scholes merasa Rashford justru menyebarkan aura negatif di MU. Perkembangan Rashford, dianggap Scholes, begitu buruk. Sebab, bomber 27 tahun itu belakangan sudah tak bisa mengendalikan kehidupannya sebagai pesepak bola profesional.

Scholes menunjukkan dalam beberapa momen, Rashford sering bertindak tak wajar. Hal tersebut, dikhawatirkan Scholes, bisa menjadi contoh buruk buat pemain muda.

"Dia adalah contoh buruk bagi para pemain muda di MU saat ini. Dia mengecewakan banyak orang dengan kelakuannya," ujar Scholes.

3. Amorim teguh dengan pendiriannya

Peminjaman Rashford ke Villa, menurut Amorim, bukan hal yang memalukan. Justru, Amorim berharap jebolan akademi MU itu bisa lebih berkembang ketika berseragam Villa karena mendapat kesempatan main yang lebih banyak.

"Ketika meminjamkan seorang pemain, Anda mengharapkan dia untuk tampil dan berkembang. Jadi, tidak ada hal memalukan di sana," kata Amorim mengutip The Guardian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us