Profil Peserta Piala Asia 2019: Grup A, Potensi Milik Tuan Rumah

Tak terasa, hajatan Piala Asia bakal dihelat pada akhir pekan ini. Sebanyak 24 tim bakal memperebutkan supremasi penguasa benua, sekaligus menyabet predikat yang terbaik di antara terbaik. Uni Emirat Arab, negeri kaya minyak di tepi Teluk Persia, menjadi arena penentuan siapa berhak merebut trofi dari tangan Australia.
Meski gaungnya masih kalah dengan turnamen-turnamen sejenis, Piala Asia tetap saja menyimpan daya tarik sendiri. Selain itu meski Indonesia gagal mengirim wakilnya, dukungan kita bisa dialihkan ke sesama wakil Asia Tenggara.
Nah, berikut ini profil singkat dan gambaran seluruh peserta seperti dirangkum dari berbagai sumber. Dimulai dari Grup A, di mana sang tuan rumah bercokol ditemani Thailand, India serta Bahrain.
1. Uni Emirat Arab: Saatnya kembali bersinar

Saat mata khalayak tertuju pada tim-tim kuat macam Korea Selatan, Jepang atau bahkan Arab Saudi, Uni Emirat Arab selaku tuan rumah malah luput dari amatan. Padahal, serangkaian capaian ciamik datang silih berganti beberapa tahun belakangan.
Sebutlah juara tiga Piala Teluk 2014 dan runner-up tiga tahun berselang, termasuk peringkat ketiga Piala Asia edisi 2015. The White Jersey di bawah komando Alberto Zaccheroni, pelatih Italia dengan segudang pengalaman, digadang-gadang bisa berbicara banyak. Publik dalam negeri pun berharap banyak pada "tuah" penyelenggara.
Menghadapi helatan bergengsi sepak bola Asia, skuat UEA gunakan komposisi senior-junior. Beberapa penggawa U-23 yang menyabet medali perunggu pada Asian Games 2018 turut dipanggil. Nama-nama seperti kiper Mohammed Al-Shamsi, bek Khalafa Al-Hammadi hingga winger Al Salmeen bakal menimba pengalaman berharga.
Selain itu, Zaccheroni masih andalkan para tenaga gaek. Ada palang pintu Walid Abbas, gelandang serang Ismail Al Hammadi, termasuk para striker haus gol Ahmed Khalil - Ismail Matar.
2. Thailand: Serius 1000%!

Turun dengan kekuatan penuh pada AFF Cup terbaru, Thailand hanya sanggup melaju hingga semifinal kendati turun dengan seluruh pemain terbaik. Tak sanggup genapkan hattrick juara Asia Tenggara, pandangan kini dialihkan ke ajang Piala Asia.
The War Elephant akhirnya kembali mencicipi kompetisi bergengsi tersebut setelah absen selama dua edisi beruntun, alias pasca tampil di 2007 (berstatus sebagai tuan rumah). Gagal di pentas ASEAN, Milovan Rajevac selaku juru taktik pastinya memetik sejumlah bahan evaluasi penting sebagai bekal.
Menengok materi skuat mereka, ada satu kata yang tersirat: pengalaman. Rajevac tak main-main. Datang ke Dubai bukan sekadar plesiran. Mereka memboyong pemain-pemain dengan kualitas mumpuni seperti bek Theerathon Bunmathan, gelandang Chanatip Songkrasin (yang sedang moncer-moncernya dengan klub J-League Consadole Sapporo) hingga striker gaek Teerasil Dangda.
Ajang ini sjatinya jadi pertaruhan bagi Rajevac. Pria asal Serbia itu wajib membuktikan kapantasannya pasca desakan mundur mulai mengemuka. "Saat ini, semuanya berusaha sangat keras dan menantikan pertandingan pertama. Saya pikir kami akan siap untuk pertandingan pertama," pungkasnya pada Goal.com baru-baru ini.
3. India: Sang macan berdarah muda

Kriket boleh saja jadi olahraga favorit, namun sepak bola pelan-pelan mencuri slot pemberitaan media massa. Singkirkan jauh-jauh kasus "curi umur" yang sempat jadi buah bibir baru-baru ini. India punya segudang talenta lokal berbakat yang siap mencuri perhatian.
Stephen Constantine sebagai juru taktik rupanya memiliki visi tersendiri perihal cara membangun citra The Blue Tigers. Satu demi satu pemuda yang dianggap menjanjikan dari 10 tim peserta I-League dipanggil dari Januari hingga Desember 2018. Dari hasil seleksi ketat, terciptalah sebuah tim dengan rataan umur hanya 24,83 tahun.
Usia belia tak serta merta berimbas buruk pada penampilan di lapangan. Tengoklah serangkaian uji coba mereka tahun lalu. Dari 12 partai internasional, 6 diantaranya berhasil dimenangkan. Sisanya adalah sepasang hasil imbang ditambah 4 kekalahan.
Sejumlah talenta masa depan India sudah menjadi bagian vital dari timnas asuhan Stephen. Mulai dari kiper Gurpreet Singh Sandhu (26 tahun), trio bek Sandesh Jhingan - Pritan Kotal - Narayan Das yang kompak berusia 25 tahun, serta winger muda enerjik Anirudh Thapa (20). Lini depan masih diisi duet kharismatik Sunil Chhetri - Jeje Lapekhlua.
4. Bahrain: Kokohnya pertahanan Si Merah

Bahrain bak terpinggirkan dari peta persaingan Grup A. Publik rupanya lebih menunggu kejutan dari Thailand atau UEA ketimbang Si Merah. Padahal, mereka catatkan hasil cukup ciamik sepanjang tahun 2018 ketimbang tiga kontestan lainnya.
Pasca "bencana" yang datang dari masa jabatan Sergio Batista, Miroslav Soukup membangun kembali kekuatan Salman Isa dan kawan-kawan yang sempat porak-poranda. Dari 11 partai uji coba sepanjang 2018, ada 5 partai yang berakhir dengan kemenangan. Sementara itu 3 lainnya imbang plus sepasang hasil minor.
Thailand dan India boleh saja panen gol tahun lalu, namun kualitas bek mereka kini lebih teruji. Hanya kebobolan empat angka, beban Soukup sudah sedikit teratasi jika bersua tim-tim dengan senjata utama serangan balik.
Yang unik, timnas Bahrain lebih banyak memanggil para pemain muda dengan pengalaman internasional minim. Contohnya bek Ahmed Bughammar (21 tahun), Ali Madan di lini tengah (23) dan kiper cadangan Yusuf Habib (20). Namun, agaknya sulit menggeser peran pemain senior macam palang pintu Waleed Al Hayam, gelandang gaek Abdulwahab Al-Safi hingga ujung tombak mumpuni Abdulla Yusuf Helal.
5. Dengan kekuatan hampir merata, semua kontestan Grup A punya peluang lolos ke babak gugur

Berikut ini jadwal pertandingan Grup A Piala Asia 2019:
Sabtu 5 Januari 2019:
- Uni Emirat Arab vs Bahrain, Stadion Zayed Sports City - Abu Dhabi, 23:00 WIB
Minggu 6 Januari 2019:
- Thailand vs India, Stadion Al Nahyan - Abu Dhabi, 20:30 WIB
Kamis 10 Januari 2019:
- Bahrain vs Thailand, Stadion Al Maktoum - Dubai, 18:00 WIB
- India vs Uni Emirat Arab, Stadion Zayed Sports City - Abu Dhabi, 23:00 WIB
Selasa 14 Januari 2019:
- Uni Emirat Arab vs Thailand, Stadion Hazza bin Zayed - Al Ain, 23:00 WIB
- India vs Bahrain, Stadion Sharjah - Sharjah, 23:00 WIB