Profil Takuma Asano, Penghancur Jerman di Piala Dunia 2022
Jakarta, IDN Times - Jepang baru saja memberikan kejutan di Piala Dunia 2022. Bersua Jerman di Khalifa International Stadium, Rabu (23/11/2022), Samurai Biru comeback dan menang dengan skor 2-1.
Jepang sebenarnya tertinggal lebih dulu saat duel berusia 33 menit. Ilkay Gundogan membawa rekan-rekannya unggul lewat tendangan penalti yang mengecoh kiper Shuichi Gonda.
Namun, Negeri Matahari Terbit justru kesetanan di babak kedua. Serangan yang dibangun menjadi lebih eksplosif. Dua gol berhasil mereka sarangkan berkat aksi Ritsu Doan (75') dan Takuma Asano (83').
Siapa sangka, gol Takuma sukses mengantarkan Samurai Biru memetik kemenangan pada laga perdananya di Piala Dunia 2022. Tampil sebagai pahlawan, siapa sebenarnya Asano? Berikut ini adalah profil Asano, simak informasi selengkapnya berikut ini.
1. Lama main di Bundesliga
Asano sebenarnya tak asing bagi publik Jerman. Penyerang berusia 28 tahun itu sudah lama berkarier di Bundesliga.
Dia sudah main buat Vfb Stuttgart (2016-2018), Hannover 96 (2018-2019), dan sekarang di VfL Bochum sejak Juli 2021 lalu.
Sebagai penyerang sayap, Takuma memang tak terlalu tajam di Bundesliga. Dia baru mencetak empat gol dan empat assist dalam 61 penampilan di kompetisi domestik.
2. Sempat tiga musim di Arsenal
Saat bergabung dengan Stuttgart dan Hannover, Asano sebenarnya berstatus pemain Arsenal. Dia memang lebih sering dipinjamkan ke klub lain, ketimbang diberdayakan Arsenal.
Kala itu, Asano dikontrak Arsenal selama tiga musim usai diboyong dari klub Jepang, Sanfrecce Hiroshima, pada 2016 silam. Dia baru berpisah pada Agustus 2019 lalu, dan bertolak ke klub Serbia, FK Partizan.
3. Langganan Timnas Jepang
Meski statistiknya tak bagus-bagus amat, Asano menjadi pemain langganan yang dipanggil Jepang. Debutnya bersama timnas senior terukir pada 2 Agustus 2015 silam.
Asano sudah mengemas 37 caps bersama Samurai Biru. Namun, baru tujuh gol yang dia sumbangkan.
Menarik untuk dinantikan seperti apa kiprah Asano di Piala Dunia 2022 ini. Setelah membenamkan Jerman, mampukah dia tampil konsisten?
