Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PSSI Singgung Karakter Wasit Indonesia, Harus Lebih Kuat

4 Wasit Indonesia pimpin laga internasional FIFA Matchday. (Dok. PSSI)
4 Wasit Indonesia pimpin laga internasional FIFA Matchday. (Dok. PSSI)
Intinya sih...
  • Karakter wasit Indonesia perlu diperkuat untuk pengambilan keputusan yang tepat di lapangan.
  • Wasit di Liga 1 dan 2 masih lemah dalam menghadapi tekanan pemain, pelatih, dan suporter saat mengambil keputusan.
  • PSSI membutuhkan kolaborasi dengan pemain dan pelatih untuk meningkatkan kualitas wasit serta terus melakukan pengembangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, menyebut satu hal penting dalam pengembangan wasit Indonesia ke depan. Dia mengungkapkan, pengadil lapangan harus punya karakter yang kuat.

Ogawa menekankan, karakter ini berpengaruh dalam pengambilan keputusan wasit di atas lapangan. Dengan karakter kuat, wasit tak akan diliputi keraguan ketika mengambil keputusan dalam segala situasi, termasuk yang krusial.

1. Akui karakter wasit Indonesia masih lemah

Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Ogawa melihat karakter wasit Indonesia di level Liga 1 dan 2 masih lemah. Dari pengamatannya, masih ada keraguan, terutama ketika wasit ditekan pemain, pelatih, dan suporter, saat mengambil keputusan.

"Kami menyadari beberapa wasit karakternya masih lemah. Meski Liga 1 sudah pakai VAR, kadang wasit masih tidak mampu mengambil keputusan yang tepat karena tekanan," kata Ogawa di Jakarta, dalam workshop Law of The Game Jumat (31/1/2025).

2. Butuh bantuan dari banyak pihak

4 Wasit Indonesia pimpin laga internasional FIFA Matchday. (Dok. PSSI)
4 Wasit Indonesia pimpin laga internasional FIFA Matchday. (Dok. PSSI)

Demi memperkuat karakter wasit Indonesia, Ogawa mengakui PSSI melalui Komite Wasit tidak bisa bekerja sendiri. Perlu dukungan dari berbagai pihak, terutama pemain dan pelatih, agar wasit tak selalu jadi pihak yang disalahkan.

"Memang sulit bagi Komite Wasit untuk mengontrol semua. Sehingga, poinnya dibutuhkan kolaborasi dengan pelatih dan pemain yang terlibat untuk meningkatkan kualitas wasit," kata Ogawa.

3. Akui kinerja wasit ada peningkatan

Wasit berkomunikasi dengan wasit VAR untuk memeriksa proses terjadinya gol saat pertandingan Liga 1 2024/2025 antara Bali United melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (7/12/2024). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Wasit berkomunikasi dengan wasit VAR untuk memeriksa proses terjadinya gol saat pertandingan Liga 1 2024/2025 antara Bali United melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (7/12/2024). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Terlepas dari masih adanya ketidakpuasan soal wasit, Ogawa mengakui kinerja pengadil lapangan dan para asistennya, terutama di Liga 1, sudah ada peningkatan ketimbang musim lalu. Ke depan, pengembangan wasit akan terus dilakukan.

"Secara umum, saya melihat wasit serta asisten di Liga 1 sudah meningkat dibanding musim lalu. Namun, kami dari PSSI masih bisa mengembangkan mereka. Jadi, program pengembangan harus terus dilakukan," ujar pria asal Jepang itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us