Rentetan Hasil Buruk Persija Bukan Salah Andritany

- Carlos Pena enggan menyalahkan Andritany Ardhiyasa atas hasil buruk Persija dalam lima laga terakhir Liga 1.
- Pelatih Persija mengungkapkan bahwa momen sulit yang dialami tim adalah hal wajar dan fokus pada membenahi tim per laga.
- Persija gagal memenangi lima pertandingan terakhir mereka di Liga 1, dengan beberapa laga dianggap karena kesalahan individu Andritany.
Jakarta, IDN Times - Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, enggan menyalahkan Andritany Ardhiyasa atas hasil-hasil buruk yang mendera tim di Liga 1 belakangan ini. Menurutnya, seluruh tim tetap harus dievaluasi.
"Saya tidak pernah berbicara tentang pemain secara individu. Saya selalu ingin berbicara tentang tim. Jika kami tidak mendapatkan hasil dalam lima pertandingan terakhir, itu bukan karena Andritany,” kata Pena dalam sesi jumpa pers.
1. Wajar Persija alami momen sulit

Pena pun mengungkapkan, momen sulit yang dialami Persija di lima laga terakhir Liga 1 ini adalah sesuatu yang wajar. Pada paruh pertama, Persija sempat mengalami ini dan akhirnya bisa selamat.
"Momentum buruk itu kerap dialami juga oleh tim-tim lain di liga-liga lain di dunia. Di paruh pertama, kami juga mengalami momen sulit, dan kami berhasil melewatinya," ujar Pena.
2. Tak ingin fokus pada kesalahan individu

Pena pun berujar, Persija tak akan fokus pada kesalahan individu satu pemain saja. Dia fokus pada bagaimana cara membenahi tim lebih baik laga per laga.
"Sekali lagi, ini bukan tentang satu pemain. Saya tak pernah fokus pada satu pemain. Ini semua tentang tim, dan kami ingin tim yang kuat menghadapi setiap laga," kata Pena.
3. Andritany dianggap pesakitan

Persija gagal memenangi lima pertandingan terakhir mereka di Liga 1. Pada 26 Januari, mereka ditahan imbang Persis 3-3, lalu diimbangi 2-2 oleh PSBS Biak pada 2 Februari dan takluk 1-2 kepada Dewa United pada 8 Februari
Berlanjut pada 16 Februari, Persija ditahan imbang 2-2 oleh Persib, lalu menyerah 0-1 dari PSM pada 23 Februari. Khusus di beberapa laga, Andritany sempat dianggap biang kerok dari hasil-hasil buruk yang didapat tim.