Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seberapa Penting Peran Gelandang Bertahan bagi Manchester City?

potret logo Manchester City (unsplash.com/bradenh13)

Manchester City tampaknya mulai bangkit dari keterpurukan hasil buruk. Kemenangan telak 4-0 atas Newcastle United pada pekan ke-25 English Premier League (EPL) 2024/2025 lalu menjadi bukti. Selain itu, taktik Pelatih Pep Guardiola juga mulai berjalan seiring kedatangan pemain-pemain baru ke dalam skuadnya.

Hasil laga melawan Newcastle United juga semakin membuktikan betapa pentingnya posisi gelandang bertahan. Gelandang bertahan anyar tim, Nico Gonzalez, menjadi pusat perhatian. Pemain yang baru direkrut dari FC Porto itu tampil luar biasa dan mendapat pujian dari berbagai pihak hingga Guardiola sendiri menyebutnya sebagai mini-Rodri.

1. Rodri jadi sosok tak tergantikan di Manchester City

Sejak bergabung dengan Manchester City pada 2019, pemain bernama lengkap Rodrigo Hernandez Cascante telah menjadi pilar utama di lini tengah. Peranannya sebagai gelandang bertahan sangat vital dalam menjaga keseimbangan permainan tim. Ia tidak hanya bertugas memutus serangan lawan, tetapi juga menjadi penghubung antara lini belakang dan lini serang.

Statistik menunjukkan betapa pentingnya kontribusi Rodri bagi Manchester City. Musim 2023/2024, pemain asal Spanyol ini mencatatkan rata-rata 91 persen akurasi umpan per pertandingan, 2,3 tekel sukses, serta 7,1 pemulihan bola setiap laga. Ia juga berkontribusi dalam fase menyerang dengan mencetak 9 gol sepanjang musim. Kombinasi ketenangan, kecerdasan taktik, serta kemampuan membaca permainan membuat Rodri menjadi pemain yang sulit tergantikan dalam sistem permainan Guardiola.

Bukti lain dari peran krusial Rodri terlihat dari hasil pertandingan ketika ia absen. Cedera yang dialaminya pada September 2024 menyebabkan The Cityzens mengalami kesulitan besar dalam menjaga stabilitas permainan. Tanpa Rodri, lawan lebih mudah mengeksploitasi pertahanan mereka, terutama melalui serangan balik cepat.

2. Tanpa Rodri, Manchester City hanya menang 8 kali dalam 24 pertandingan

Absennya Rodri memaksa Pep Guardiola melakukan berbagai eksperimen taktik. Beberapa pemain, seperti Mateo Kovacic dan Ilkay Guendogan, pernah dicoba sebagai gelandang bertahan, tetapi hasilnya kurang memuaskan. Kedua pemain ini lebih memiliki naluri menyerang dibandingkan bertahan, sehingga sering kali meninggalkan celah di lini tengah yang bisa dimanfaatkan lawan.

Tanpa Rodri, Manchester City kesulitan meraih kemenangan. Dalam 24 laga terakhir di semua kompetisi tanpa gelandang bertahan murni, klub hanya menang 8 kali, 10 kali imbang, dan 6 kali kalah. Salah satu kekalahan yang paling mencolok adalah saat mereka dipermalukan Tottenham Hotspur dengan skor telak 0-4 pada November 2024. Dalam pertandingan itu, The Cityzens kerap kehilangan bola di area tengah, sehingga serangan balik lawan menjadi sangat efektif.

Kegagalan Manchester City di Liga Champions Eropa 2024/2025 juga memperlihatkan dampak besar dari absennya Rodri. Pada matchday keenam melawan Juventus di Turin, Manchester City kebobolan dua gol dari serangan balik cepat. Tanpa gelandang bertahan yang mampu membaca permainan dan mengantisipasi ancaman, mereka tampak kesulitan mengontrol tempo pertandingan.

3. Kehadiran Nico Gonzalez jadi momen kebangkitan Manchester City

Kedatangan Nico Gonzalez pada akhir bursa transfer Januari 2025 menjadi solusi bagi Guardiola. Dalam laga debutnya melawan Newcastle United, pemain yang dibeli dari FC Porto ini menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang bertahan. Ia berhasil membantu timnya mengendalikan permainan dan mencegah serangan balik lawan.

Data statistik BBC menunjukkan betapa impresifnya performa Gonzalez. Dalam pertandingan tersebut, ia mencatatkan 114 sentuhan bola, 103 operan dengan akurasi 97%, serta memenangkan semua duel darat yang ia lakukan. Kemampuannya dalam membaca permainan juga terlihat jelas saat ia beberapa kali memotong umpan lawan sebelum serangan balik terjadi.

Bukan hanya secara defensif, Gonzalez juga berkontribusi dalam membangun serangan. Ia beberapa kali berhasil memecah garis pertahanan lawan dengan umpan progresif ke lini depan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berperan sebagai gelandang bertahan, ia tetap memiliki kemampuan menyerang yang bisa dimanfaatkan oleh tim.

Kehadiran Gonzalez juga memberikan dampak positif bagi pemain lain, seperti Rico Lewis. Dengan adanya Gonzalez di belakangnya, Lewis memiliki kebebasan lebih untuk naik membantu serangan tanpa harus khawatir dengan transisi pertahanan. Hal ini membuat permainan Manchester City menjadi lebih seimbang dan efektif.

Dengan kembalinya keseimbangan di lini tengah, Manchester City kini memiliki peluang lebih besar untuk kembali ke jalur kemenangan, termasuk dalam upaya membalikkan keadaan di Liga Champions melawan Real Madrid. Guardiola sendiri menyebut Gonzalez sebagai "investasi luar biasa" dan percaya bahwa ia akan menjadi bagian penting dari skuad The Cityzens pada masa mendatang.

Masih terlalu dini untuk menilai performa Manchester City dengan gelandang baru mereka, Nico Gonzalez. Namun, peran gelandang bertahan yang solid terbukti sangat krusial bagi Manchester City. Tanpa sosok yang tepat, tim dapat kehilangan keseimbangan dan menjadi rentan terhadap serangan lawan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Widyo Andana Pradiptha
EditorWidyo Andana Pradiptha
Follow Us