Sempat Unggul, Timnas U-22 Ditahan Imbang Mali

- Timnas U-22 ditahan imbang Mali 2-2 dalam laga uji coba di Stadion Pakansari.
- Gol-gol dicetak oleh Mauro Zijlstra dan Rafael Struick untuk Indonesia, serta Sekou Kone dua kali untuk Mali.
- Meskipun sempat unggul, Timnas U-22 harus puas dengan hasil imbang setelah pertandingan yang ketat.
Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-22 gagal menang dalam laga uji coba lawan Mali. Bersua di Stadion Pakansari, Selasa (18/11/2025) malam WIB, Timnas U-22 harus rela bermain imbang 2-2.
Gol-gol di laga ini dicetak Mauro Zijlstra (38') dan Rafael Struick (52') untuk Timnas U-22, serta Sekou Kone (11', 70') untuk Mali. Dibandingkan pertemuan pertama, laga di pertemuan kedua kali ini lebih ketat.
Di awal-awal babak pertama, Timnas U-22 sempat tampil menjanjikan. Garuda Muda menciptakan beberapa peluang, salah satunya lewat sepakan Mauro Zijlstra. Namun, peluang-peluang itu belum berbuah gol.
Namun, pada akhirnya justru Mali yang kembali unggul lebih dulu, seperti pertemuan pertama. Berawal dari skema serangan cepat pada menit 11 di sisi kiri pertahanan Indonesia, pemain Mali melepaskan umpan.
Sekou Kone yang ada di kotak penalti berhasil memaksimalkan umpan tersebut menjadi gol. Skor berubah 1-0, Timnas U-22 harus tertinggal lebih dulu di awal-awal babak pertama ini.
Tertinggal satu angka, Timnas U-22 sempat kerepotan menghadapi Mali. Akan tetapi, perlahan Garuda Muda bisa menemukan celah di lini pertahanan Mali. Hal itu tak lepas dari intensitas tekanan yang mereka lepaskan.
Terus menekan, Timnas U-22 akhirnya bisa mencetak gol pada menit 38. Berawal dari pressing Hokky, pemain Persita itu mengirim umpan kepada Zijlstra. Tanpa ampun, sosok asal Belanda itu membobol gawang Mali. Skor berubah 1-1.
Di sisa waktu babak pertama, Timnas U-22 dan Mali saling melepaskan serangan. Namun, sampai babak pertama tuntas, skor 1-1 untuk kedua tim tetap bertahan.
Timnas U-22 menggebrak di awal babak kedua. Pada menit 52, berawal dari skema serangan di sisi kanan, Raka memberikan umpan manis kepada Rafael Struick. Tanpa ragu, pemain Dewa United itu menyelesaikannya menjadi gol. Skor 2-1 untuk Indonesia.
Unggul satu angka menjadikan Timnas U-22 lebih nyaman dalam bermain. Di sisi lain, Mali agak dilanda kepanikan. Ada beberapa menit mereka justru melancarkan serangan sporadis. Hal itu mudah diantisipasi para pemain Timnas U-22.
Namun, pada akhirnya Mali mendapatkan ketenangan mereka kembali. Perlahan, mereka mencari celah, dan celah itu mereka temukan pada menit 70. Semua berawal dari umpan manis dari lini tengah.
Umpan itu membelah pertahanan Indonesia, dan sukses diterima Kone di kotak penalti. Tanpa penjagaan, Kone menceploskan bola ke gawang Indonesia, mengubah skor menjadi 2-2. Intensitas laga yang tinggi pun kembali.
Sadar butuh tekanan lebih, Indonesia memasukkan beberapa nama seperti Jens Raven, Brandon Scheunemann, dan Rayhan Hannan. Masuknya nama-nama ini menjadikan lini serang Indonesia dapat tenaga baru.
Di sisa waktu babak kedua, Timnas U-22 dan Mali masih saling melepaskan tekanan. Namun, tak ada gol yang tercipta. Alhasil, skor 2-2 untuk kedua tim tetap bertahan sampai laga tuntas.


















