Senyum Lebar Paul Munster Lihat Malik Risaldi Starter di Timnas

Jakarta, IDN Times - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster tersenyum lebar melihat anak asuhnya, Malik Risaldi, menjadi starter saat Timnas Indonesia menantang Bahrain dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (10/10/2024) malam WIB.
Munster ikut bahagia, apalagi laga tersebut merupakan debut Malik membela skuad Garuda. Pada Juni 2024 lalu, Malik tak diturunkan pelatih Shin Tae Yong meski dibawa menghadapi Irak dan Filipina pada fase dua kualifikasi.
1. Malik jadi satu-satunya pemain Liga 1 yang masuk starter

Atas performa menonjolnya di klub dan sesi latihan Timnas Indonesia, Malik pun mendapat kepercayaan Shin. Pria 27 tahun itu dipercaya menjadi starter untuk beroperasi di sektor sayap kanan.
Fakta menariknya, Malik satu-satunya pemain yang berkarier di Liga 1 dalam susunan starting XI. Selain Malik, seluruhnya bermain di luar negeri, seperti Marten Paes, Sandy Walsh, Mees Hilgers, Jordi Amat, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Ivar Jenner, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
"Senang melihat Malik di sebelas pertama. Dan ya, saya juga menyampaikan beberapa pesan kepadanya," kata Munster dilansir laman resmi Persebaya.
2. Pelipis Malik bocor

Malik juga mendapat kenang-kenangan dalam debutnya. Pelipisnya bocor, akibat mengalami benturan keras dengan bek Bahrain, Waleed Alhayam. Insiden itu terjadi tak berselang lama setelah peluit kick-off dibunyikan.
Karena kondisinya yang mengkhawatirkan, serta kebutuhan perubahan skema permainan, Shin menarik keluar Malik pada menit 58. Dia diganti Marselino Ferdinan. Kabar baiknya, kondisi Malik tidak parah dan siap tampil kembali kontra China, 15 Oktober 2024 mendatang.
"Saya baik-baik saja, ini mau berangkat ke China. Doakan kami agar mendapatkan tiga poin," kata Malik di Instagram resmi Timnas Indonesia.
3. Kemenangan Timnas atas Bahrain dirampok wasit kontroversial

Sejatinya, Timnas nyaris membekuk Bahrain. Itu karena Mees Hilgers dan kawan-kawan mampu mempertahankan keunggulan 2-1 hingga menit 90+6.
Seharusnya, di menit tersebut, wasit meniupkan peluit panjang karena hanya memberikan tambahan waktu enam menit. Namun, peluit tersebut tak kunjung ditiup, bahkan wasit sempat memberikan Bahrain sepak pojok pada menit 90+9.
Keputusan kontroversial wasit pun merugikan skuad Garuda. Skema sepak pojok itu mampu menjebol gawang Paes pada menit, yang membuat Timnas gagal membukukan kemenangan perdananya di fase tiga kualifikasi.