Sistem Baru yang Bawa Timnas Indonesia Bantai Taiwan

- Kluivert modifikasi formasi 4-4-2 dan 4-5-1
- Yakin para pemain bisa melakukannya
- Tetap ada potensi perubahan sistem ke depan
Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan besar atas Taiwan dalam FIFA Matchday September 2025. Pasukan Garuda menang dengan skor 6-0 dalam duel di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (5/9/2025)
Kemenangan besar ini muncul karena adanya sistem baru yang diterapkan pelatih Patrick Kluivert. Skema tiga bek sudah ditinggalkannya, dan mulai beralih ke empat.
"Inilah sistem yang ingin saya mainkan (sistem empat bek). Jujur, saya ingin coba memainkan sistem ini untuk waktu yang lama. Sebelumnya, sulit bagi saya mengubah sistem yang ada," ujar Kluivert dalam sesi jumpa pers selepas laga, Jumat (5/9/2025).
1. Kluivert melakukan modifikasi 4-4-2 dan 4-5-1

Kluivert menerapkan modifikasi formasi dasar 4-4-2 dan 4-5-1 ke Timnas saat melawan Taiwan. Alhasil, pergerakan pemain tampak lebih cair, dan hal itu menciptakan dominasi atas Taiwan dari segi permainan.
"Dengan sistem baru ini, saya pikir performa para pemain prima. Mereka terhubung lebih baik daripada sistem sebelumnya. Sudah lama saya ingin kami bermain seperti ini," kata Kluivert.
2. Yakin para pemain Timnas bisa melakukannya
Kluivert mengaku, kesulitan dalam penerapan sistem terjadi karena para pemain Timnas berasal dari kompetisi yang berbeda-beda. Namun, berkaca dari hasil lawan Taiwan, dia yakin semua pemain bisa melakukannnya.
"Kami hanya memiliki satu atau dua hari untuk beradaptasi. Dan itu sulit untuk menerapkan sistem ini. Tetapi sekarang, Anda tahu, saya yakin para pemain bisa melakukannya," kata Kluivert.
3. Tetap ada potensi perubahan sistem

Meski senang dengan produk dari sistem dasar 4-4-2 dan 4-5-1, Kluivert berjanji tak akan melupakan alternatif lain. Namun, khusus lawan Lebanon, dia mengaku akan mencoba sistem yang sama.
"Ini adalah sistem baru yang akan Timnas terapkan. Melawan Lebanon, tentu saja saya tidak ingin mengubahnya. Saya hanya ingin menyempurnakannya, karena memang masih ada kekurangan," kata Kluivert.