Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tim Besar yang Pernah Dikalahkan Bodo/Glimt, Hati-hati Tottenham!

ilustrasi stadion (unsplash.com/Badreddine Gheribi)
ilustrasi stadion (unsplash.com/Badreddine Gheribi)
Intinya sih...
  • Bodo/Glimt berpotensi membuat kejutan di semifinal Liga Europa 2024/2025 dengan kemampuan mereka mengalahkan tim-tim besar seperti Lazio dan Olympiacos.
  • Rekor pertemuan buruk pelatih Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, dengan Bodo/Glimt menjadi peringatan penting bagi klub asal Inggris itu.
  • Prestasi terbaik Bodo/Glimt sepanjang keterlibatan di kompetisi Eropa adalah mencapai semifinal Liga Europa 2024/2025, namun mereka tidak akan puas dengan pencapaian tersebut.

Bodo/Glimt memang tengah tertinggal dari Tottenham Hotspur dengan skor 1-3 pada semifinal Liga Europa 2024/2025. Namun, pada Jumat (9/5/2025) dini hari WIB, klub asal Norwegia ini akan menjamu raksasa Inggris tersebut di Aspmyra Stadion untuk menuntaskan leg kedua. Status tuan rumah pun menjadi modal besar bagi Bodo/Glimt untuk membalikkan keadaan.

Tottenham jelas harus berhati-hati jika tidak ingin terkena kejutan. Selain karena akan bermain tandang, Bodo/Glimt sudah membuktikan kemampuan mereka dalam menghancurkan tim-tim besar. Setidaknya, ada lima tim besar yang pernah dikalahkan Bodo/Glimt.

1. Bodo/Glimt lolo ke semifinal Liga Europa 2024/2025 usai menyingkirkan Lazio

Bukti terbaru perihal kemampuan Bodo/Glimt dalam membunuh tim besar terlihat tepat sebelum mereka bertemu dengan Tottenham Hotspur di semifinal Liga Europa 2024/2025. Tim asuhan Kjetil Knutsen ini mampu menyingkirkan Lazio di perempat final. Raksasa Italia itu merupakan pemuncak klasemen saat fase liga.

Bodo/Glimt mengalahkan Lazio dengan skor 2-0 saat bermain di kandang pada leg pertama. Namun, Lazio mampu menyamakan agregat sebelum waktu normal pada leg kedua selesai. Pertandingan yang berlangsung di Stadio Olimpico ini pun berlanjut ke babak tambahan.

Pada menit 99, Lazio menambah satu gol melalui sundulan Boulaye Dia. Kondisi ini bakal membuat mereka lolos ke babak selanjutnya. Namun, Bodo/Glimt menghukum kelenghan tim asuhan Marco Baroni itu. Mereka mencetak gol lewat tandukan Andreas Helmersen pada menit 109.

Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti. Bodo/Glimt pada akhirnya memenangi babak ini dengan skor 3-2. Padahal, mereka sebetulnya sempat tertekan karena Jens Petter Hauge yang maju sebagai penendang pertama gagal mencetak gol.

2. Bodo/Glimt mempermalukan Olympiacos yang merupakan juara Liga Konferensi Eropa

Sebelum menyingkirkan Lazio, Bodo/Glimt berhadapan dengan Olympiacos pada babak 16 besar Liga Europa 2024/2025. Tim asal Yunani tersebut memiliki status terhormat karena lolos ke kompetisi ini sebagai juara Liga Konferensi Eropa 2023/2024. Selain itu, mereka juga menjadi 1 dari 8 klub yang melaju ke babak gugur secara otomatis.

Namun, saat bertandang ke Aspmyra Stadion pada leg pertama, Olympiacos dipermalukan Bodo/Glimt dengan skor 0-3. Hasil ini begitu vital untuk pertandingan selanjutnya. Pasalnya, Bodo/Glimt merebut tiket perempat final meski kalah pada leg kedua dengan skor 1-2.

3. Bodo/Glimt membantai AS Roma di Liga Konferensi Eropa 2021/2022

Bodo/Glimt menciptakan sebuah momen yang begitu istimewa pada 21 Oktober 2021. Mereka membantai AS Roma di Aspmyra Stadion dengan skor 6-1 pada babak grup Liga Konferensi Eropa 2021/2022. Ini mungkin menjadi kemenangan paling monumental dalam sejarah klub.

Ketika bertamu ke Stadio Olimpico beberapa hari berselang, Bodo/Glimt juga bisa menahan skuad asuhan Jose Mourinho itu dengan skor 2-2. Kedua tim bahkan kembali bertemu di perempat final. Sempat menang 2-1 pada leg kedua, Bodo/Glimt gagal melajut ke babak selanjutnya usai kalah 0-4 pada leg kedua.

4. Ange Postecoglou pernah kalah dari Bodo/Glimt saat melatih Celtic FC

Satu peringatan lain yang perlu diingat Tottenham Hotspur untuk leg kedua semifinal Liga Europa 2024/2025 adalah rekor pelatih mereka yang buruk saat berhadapan dengan Bodo/Glimt. Sebelum kemenangan pada leg pertama, Ange Postecoglou selalu kalah dalam dua pertemuan. Itu terjadi pada 2021/2022 ketika ia masih melatih Celtic.

Klub besar asal Skotlandia ini dipermalukan dengan skor 1-3 ketika bermain di kandang pada leg pertama play-off Liga Konferensi Eropa. Pada leg kedua, Bodo/Glimt kembali mengalahkan Postecoglou dan Celtic dengan skor 2-0. Mereka pun melenggang nyaman ke babak 16 besar dengan agregat 5-1.

5. Bodo/Glimt menaklukkan Sampdoria di Piala Winners UEFA 1994/1995

Kemenangan pertama Bodo/Glimt atas tim besar mungkin terjadi pada 15 September 1994. Saat itu, mereka menaklukkan Sampdoria pada leg pertama 32 besar Piala Winners UEFA 1994/1995. Bodo/Glimt menang dengan skor 3-2 di kandang.

Pada era tersebut, Sampdoria memang tim yang bertabur bintang. Mereka diperkuat nama-nama besar, seperti David Platt, Attilio Lombardo, hingga Walter Zenga di posisi kiper. Selain itu, I Blucerchiati juga dilatih Sven-Goran Eriksson.

Sayangnya, Bodo/Glimt gagal melaju ke babak selanjutnya. Mereka kalah dengan skor 0-2 saat bertandang ke Italia pada leg kedua. Platt dan Lombardo mencetak dua gol Sampdoria.

Semifinal Liga Europa 2024/2025 sebetulnya sudah tercatat sebagai pencapaian terbaik Bodo/Glimt sepanjang keterlibatan di kompetisi Eropa. Namun, mereka tentu tidak akan berpuas diri dengan prestasi tersebut. Mampukah Patrick Berg dan kolega meraih final pertamanya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us