Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Top Skor Primeira Liga yang Berkiprah di Premier League

ilustrasi pemain sepak bola (pixabay.com/phillipkofler)
ilustrasi pemain sepak bola (pixabay.com/phillipkofler)
Intinya sih...
  • Mario Jardel, mantan top skor Liga Portugal, hanya bermain tujuh kali di Premier League tanpa mencetak gol
  • Benni McCarthy, top skor FC Porto, berhasil mencetak 37 gol bersama Blackburn Rovers sebelum pindah ke West Ham United
  • Carlos Vinicius, top skor Benfica, gagal meyakinkan Tottenham Hotspur dan Fulham sehingga dilepas secara permanen

Primeira Liga Portugal merupakan salah satu kompetisi yang menjadi tujuan utama tim-tim English Premier League (EPL) untuk mendapatkan pemain. Di antaranya banyaknya nama, ada empat sosok yang datang ke EPL dengan status terpandang. Mereka direkrut setelah pada musim-musim sebelumnya menyabet penghargaan top skor.

1. Mario Jardel hanya bermain tujuh kali di Premier League

Mario Jardel lima kali menjadi top skor Liga Portugal. Mantan penyerang asal Brasil tersebut mengukirnya empat di antaranya bersama FC Porto pada 1996/1997 (30 gol), 1997/1998 (26 gol), 1998/1998 (34 gol), dan 1999/2000 (37 gol). Sementara, satu lainnya dibuat dengan seragam Sporting CP pada 2001/2002 (42 gol). Pencapaian Jardel pada 1998/1998 dan 2001/2002 bahkan sekaligus membuatnya menjadi pemenang trofi Sepatu Emas Eropa.

Jardel datang ke Premier League pada 2003/2004. Ia didapat secara gratis oleh Bolton Wanderers. Sayangnya, ia gagal bersinar. Jardel hanya bermain tujuh kali tanpa bisa mencetak satu gol pun. Bolton pun tidak mempertahankannya untuk waktu yang lama. Jardel dipinjamkan kepada Ancona pada paruh kedua 2003/2004 dan kepada Newells’s Old Boy pada paruh pertama 2004/2005. Ia akhirnya dilepas secara gratis kepada Goias pada Juli 2005.

Ketika bergabung dengan Bolton, Jardel sebetulnya tengah berada pada masa emasnya (29 tahun). Namun, ia memang sudah mulai mengalami penurunan. Selain karena cedera, saat itu ia juga mengalami kecanduan obat-obatan, terutama kokaina. Kenangan manis Jardel bersama Bolton justru terjadi di Piala Liga Inggris. Ia menyumbang tiga gol yang membantu mereka mencapai final. Salah satunya dibuat ke gawang Liverpool pada perempat final. Namun, Bolton kalah dari Middlesbrough.

2. Benni McCarthy membela Blackburn Rovers dan West Ham United

FC Porto membuat kejutan dengan meraih treble winners pada 2003/2004. Benni McCarthy menjadi penyumbang gol terbanyak mereka dengan 25 gol. Dari jumlah tersebut, 20 di antaranya dibuat mantan penyerang asal Afrika Selatan itu di Liga Portugal yang sekaligus menjadikannya sebagai top skor. Padahal, ini merupakan musim perdana McCarthy membela FC Porto setelah diboyong dari Celta Vigo.

McCarthy baru mulai bermain di Premier League pada 2006/2007. Blackburn Rovers meminangnya dengan harga sekitar 3,75 juta poundsterling (Rp82 miliar). Pada musim pertamanya, ia berhasil mencetak 18 gol. Ia tetap bertahan sampai akhir paruh pertama 2009/2010 dengan tambahan 19 gol. Setelah itu, McCarthy pindah ke West Ham United. Namun, McCarthy tidak bisa mencetak satu gol pun bersama The Hammers dari sebelas penampilan yang dijalani.

Pemain yang memulai kariernya di Eropa bersama Ajax Amsterdam ini pensiun pada 2013. Setelah itu, McCarthy pun melanjutkan kiprahnya sebagai pelatih. Pada awal 2022/2023, ia kembali ke Premier League. Pemimpin Manchester United saat itu, Erik ten Hag, memintanya untuk menjadi pelatih penyerang. McCarthy bertahan selama 2 musim dan kemudian digantikan Ruud Van Nistelrooy. Ia kini bekerja sebagai pelatih Timnas Kenya.

3. Carlos Vinicius baru saja dilepas Fulham

Carlos Vinicius tercatat sebagai top skor Liga Portugal pada 2019/2020. Penyerang yang lahir di Brasil pada 25 Maret 1995 ini mencetak 18 gol bersama Benfica. Namun, mereka gagal menjadi juara karena kalah dari FC Porto. Saat itu, Vinicius baru dibeli Benfica dari Napoli pada awal musim dengan harga sekitar 17 juta euro (Rp322 miliar).

Vinicius lantas dipinjam Tottenham Hotspur pada awal 2021/2022. Ia memiliki kesempatan untuk direkrut secara permanen karena kedua klub yang menyepakati opsi tersebut di angka 45 juta poundsterling (Rp998 miliar). Sayangnya, Vinicius gagal meyakinkan Tottenham untuk melakukannya. Ia hanya mencetak satu gol di Premier League. Namun, kegagalan ini juga terjadi karena statusnya yang hanya sebagai pelapis bagi Harry Kane.

Pada awal 2022/2023, Vinicius kembali ke London. Kali ini, ia dibeli permanen Fulham dengan harga sekitar 5 juta poundsterling (Rp110 miliar). Namun, penyerang setinggi 1,9 meter itu lagi-lagi tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya mencetak 7 gol dari 41 penampilan. Pada paruh kedua 2023/2024, Fulham meminjamkannya kepada Galatasaray. Ia pulang pada 2024/2025, tetapi hanya mendapat empat kesempatan tanpa sumbangan gol di kompetisi mana pun. Fulham pun memilih untuk melepasnya secara gartis ketika kontraknya habis pada akhir Juni 2025.

4. Darwin Nunez berada di ambang pintu keluar Liverpool

Darwin Nunez mencuri perhatian saat mencetak 26 gol untuk Benfica pada 2021/2022. Seperti Carlos Vinicius, ia gagal membawa timnya menjadi juara, tetapi sukes menyabet gelar top skor. Performa individu tersebut membuatnya berlabuh di Liverpool. Penyerang asal Uruguay itu dibeli The Reds dengan harga mencapai 85 juta poundsterling (Rp1,8 triliun) pada awal 2022/2023.

Sayangnya, Nunez kesulitan untuk membobol gawang lawan secara rutin di Premier League. Sampai akhir 2024/2025, ia hanya baru mengoleksi 25 gol dari 95 penampilan. Nunez kerap membuang-buang peluang. WhoScored mencatat, di antara para penggawa Premier League lain yang tampil minimal selama 3.000 menit dalam 3 musim terakhir, Nunez memiliki nilai tertinggi untuk pemain yang paling sering gagal menuntaskan peluang emas per 90 menit (1.02).

Kondisi ini tampaknya tidak bisa lagi diterima Liverpool. Berbagai media melaporkan, pemain yang baru berusia 26 tahun itu bakal dilepas untuk 2025/2026 mendatang. Napoli disebut-sebut sebagai tim terdepan yang paling meminatinya. Nunez sudah bersedia menerima kepindahan dan nasibnya kini hanya tinggal tergantung kepada negosiasi antara dua juara liga domestik tersebut.

Meski berhasil menjadi top skor di Liga Portugal, empat nama di atas terhitung kurang sukses ketika berkiprah di Premier League . Ini bisa menjadi perhatian bagi Viktor Gyoekeres. Penyerang asal Swedia itu memang tengah menjadi rebutan tim-tim papan atas, seperti Arsenal, Liverpool, dan Manchester United. Gyoekeres merupakan pencetak gol terbanyak di Liga Portugal bersama Sporting CP dalam 2 musim terakhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us