5 Fakta AIREC, Robot Khusus Buatan Jepang untuk Merawat Lansia

Jepang, negara dengan populasi lansia paling tinggi di dunia, menghadapi tantangan besar akibat penuaan masyarakat yang cepat dan kekurangan tenaga perawat. Sekitar 29,3 persen dari total populasi Jepang berusia di atas 65 tahun, sementara jumlah kelahiran terus menurun, mencapai rekor terendah 720.988 bayi pada 2024. Situasi ini diperparah dengan proyeksi kekurangan 380.000 pekerja perawatan lansia hingga akhir dekade ini.
Untuk menjawab krisis ini, Jepang beralih ke teknologi mutakhir, salah satunya dengan mengembangkan AIREC, robot humanoid berbasis AI seberat 150 kg yang dirancang khusus untuk membantu merawat lansia.
Apa yang membuat robot ini begitu menarik dan bagaimana ia bisa menjadi solusi masa depan untuk negeri mereka? Mari kita kupas lebih dalam!
1. Dibuat untuk mengatasi krisis tenaga perawat di Jepang
Jepang sedang menghadapi masalah serius karena jumlah lansia terus meningkat, sementara tenaga perawat justru semakin berkurang. Menurut Reuters, pada tahun 2024, semua bayi dari generasi "baby boomer" Jepang--yang lahir antara 1947 hingga 1949--sudah berusia setidaknya 75 tahun. Hal ini membuat kekurangan pekerja di bidang perawatan lansia semakin terasa. Untuk membantu mengatasinya, peneliti dari Universitas Waseda menciptakan robot humanoid bernama AIREC (AI-driven Robot for Embrace and Care). The Japan Times melaporkan bahwa robot ini dirancang sebagai asisten perawatan masa depan, misalnya untuk membantu membalikkan tubuh pasien agar tidak luka akibat tekanan yang lama atau mengganti popok.
"Mengingat masyarakat kita yang semakin menua dan menurunnya angka kelahiran, kita akan membutuhkan dukungan robot untuk perawatan medis dan lansia, dan dalam kehidupan sehari-hari," kata Sugano, dilansir Reuters.
Meski beratnya sekitar 150 kg dan tingginya 154 cm, robot ini sangat pintar. AIREC bisa bergerak lembut, seperti meletakkan tangan di lutut dan bahu pasien untuk membalikkan tubuh mereka dengan aman dan nyaman. Profesor Shigeki Sugano, yang memimpin proyek ini, juga menjelaskan bahwa AIREC dibuat dengan dukungan pemerintah untuk membantu Jepang yang masyarakatnya semakin tua.
2. Kemampuan fisik yang mengesankan

Selain menangani tugas perawatan sederhana, AIREC juga punya banyak kemampuan hebat lainnya. ABS-CBN melansir, robot ini bisa membantu lansia duduk, memakai kaus kaki, memasak telur orak-arik, melipat baju, bahkan mengerjakan pekerjaan rumah ringan. Dengan kelebihan ini, AIREC menjadi teman yang sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari para lansia.
Tapi, ada satu kendala yang masih harus diatasi. Robot ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut agar bisa berinteraksi dengan manusia secara aman dan efisien. Meski begitu, ada harapan besar bahwa AIREC bisa mulai dipakai di tempat perawatan pada tahun 2030.
"Sayangnya, teknologi robot yang ada saat ini masih dalam tahap yang prematur dalam hal berinteraksi dengan manusia dan mendukung mereka," kata Shigeki Sugano, profesor dari Waseda University yang memimpin proyek AIREC, sebagaimana dikutip dari ABS-CBN.
3. Teknologi AI yang memahami kebutuhan individu

Salah satu keunggulan paling menarik dari AIREC adalah kemampuannya memahami keadaan hidup dan kebutuhan khusus setiap lansia yang ia bantu. Menurut TECHi, Takaki Ito, seorang tenaga perawat dari Zenkoukai, mengatakan bahwa jika AIREC benar-benar bisa mengerti apa yang dibutuhkan setiap individu, robot ini berpotensi besar untuk memberikan perawatan langsung.
Namun, dikutip melalui Reuters, Ito juga mengatakan, "namun, menurut saya, robot tidak dapat memahami segala sesuatu tentang asuhan keperawatan. Robot dan manusia yang bekerja sama untuk meningkatkan asuhan keperawatan adalah masa depan yang saya harapkan.
Berdasarkan laporan Nature, proyek AIREC adalah bagian dari program Moonshot Research and Development di Jepang, yang ingin menciptakan kehidupan harmonis antara manusia dan robot. Teknologi kecerdasan buatan (AI) di AIREC tidak hanya membantu tugas fisik, tetapi juga bisa dipakai untuk prosedur medis sederhana seperti pemeriksaan ultrasound atau bahkan operasi di masa depan. Meski begitu, teknologi ini masih butuh waktu untuk disempurnakan.
4. Biaya produksinya masih tinggi

Walaupun AIREC punya banyak kelebihan, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki sebelum robot ini bisa dipakai secara luas. Salah satunya adalah harganya yang masih mahal. Menurut Times LIVE, biaya awal AIREC diperkirakan sekitar ¥10 juta--atau Rp1,1 miliar--angka yang mungkin terlalu besar untuk banyak tempat perawatan. Selain itu, teknologi baru seperti ini sering membuat orang ragu, terutama lansia yang mungkin merasa kurang nyaman berinteraksi dengan robot.
"Asalkan penilaian yang tepat dilakukan untuk memastikan keamanan, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan (robot)," kata Takashi Miyamoto, direktur Zenkoukai, dikutip melalui ABS-CBN.
Tapi, ada harapan ke depannya. Jika produksi meningkat, biaya bisa jadi lebih murah seiring waktu. Meski awalnya orang mungkin ragu, Miyamoto optimis bahwa dengan pendekatan yang hati-hati dan pengembangan lebih lanjut, robot seperti AIREC bisa diterima dan menjadi solusi penting untuk krisis perawatan lansia di Jepang.
5. Bukan pengganti manusia, tapi pendukung perawat

Tujuan besar AIREC di masa depan adalah membentuk kehidupan di mana robot dan manusia bisa saling bekerja sama dengan baik. Shigeki Sugano, seperti dikutip ABS-CBN, membayangkan bahwa pada tahun 2050, robot bisa melakukan banyak hal. Mulai dari membantu di tempat perawatan lansia, hingga mendampingi dokter di rumah sakit.
"Kami menggambarkan sebuah masyarakat di mana robot dan manusia hidup berdampingan pada akhirnya," ujarnya.
Meski begitu, kita perlu ingat bahwa robot tidak bisa sepenuhnya menggantikan manusia. Takaki Ito menjelaskan bahwa ada hal-hal seperti kehangatan dan cara berkomunikasi yang lembut yang sulit ditiru oleh robot. Dengan menggabungkan teknologi dan peran manusia, kita bisa membangun masa depan perawatan lansia yang lebih baik dan ramah untuk semua.
"Kehangatan yang dihasilkan dari interaksi manusiawi antara penghuni dan pengasuh... mungkin sulit untuk ditiru," katanya, dilansir ABS-CBN.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan meningkatnya kebutuhan perawatan lansia, robot seperti AIREC bisa menjadi solusi masa depan untuk membantu tenaga perawat dan memastikan lansia mendapatkan perawatan yang layak di usia senja mereka. Bagaimana menurutmu? Apakah AIREC bisa menjadi jawaban atas tantangan perawatan lansia di era modern ini?