8 Smartphone dengan Sensor Sidik Jari di Layar

Smartphone dari Samsung yang paling ditunggu-tunggu tahun 2019, Galaxy S10 + menggunakan sensor sidik jari dalam layar dengan teknologi ultra-sonic. Keamanan biometrik generasi terbaru ini dirancang untuk bekerja dengan baik di semua kondisi pencahayaan. Teknologi ultra-sonic lebih akurat dan lebih konsisten daripada sensor sidik jari berbasis optik.

Galaxy S10 Plus menghadirkan beberapa fitur menarik seperti fast charging 2.0, WiFi 6.0, dan varian plus hadir dengan RAM hingga 12GB dan penyimpanan internal hingga 1TB dan dapat diperluas hingga 512GB. Samsung Galaxy S10+ mulai dijual dengan harga Rp12,3 juta.

Pada P30 Pro, Huawei menempatkan sensor sidik jari di dekat bagian bawah dan dapat dijangkau secara ergonomis. Meskipun masih menggunakan teknologi optik, namun sensor sidik jarinya bekerja lebih baik ketimbang para kompetitor yang menggunakan teknologi sama.

Hal menarik lainnya dari P30 Pro adalah kamera belakang dengan setup quad kamera, kamera selfie 32MP, chipset Kirin 980 dan baterai 4.200mAh dengan dukungan fast charging hingga 40W. Keluarkan dana sebesar Rp12,9 juta untuk memboyong P30 Pro.

Vivo Apex memulai generasi baru teknologi sensor sidik jari dalam layar. Itu karena seluruh layar pada Vivo Apex dapat berfungsi sebagai sensor sidik jari dalam layar. Kamu dapat meletakkan jari di mana saja pada layar untuk mendapatkan akses dan itu membuat membuka kunci ponsel menjadi jauh lebih mudah.

Vivo Apex masih merupakan ponsel konsep, tetapi teknologinya sangat canggih. Vivo Apex seluruhnya terbuat dari kaca. Apex 2019 mendukung konektivitas 5G, ditenagai oleh Snapdragon 855. Konektor MagPort di bagian belakang, Screen SoundCasting dan tombol yang peka terhadap tekanan membantu Apex menjadi smartphone tanpa port yang dapat digunakan.

OnePlus 6T adalah ponsel Android pertama dengan sensor sidik jari dalam layar. OnePlus 6T dilengkapi dengan layar AMOLED 6,41 inci, Snapdragon 845 dan penyimpanan internal 128GB.

Layar: 6,41 inci (19,5: 9) Full HD + AMOLED | Prosesor: Snapdragon 845 octa-core | RAM: hingga 8GB LPDDR4x | Penyimpanan: hingga 256GB | Perangkat lunak: Android 9.0 Pie | Kamera Belakang: 16MP + 20MP | Kamera Depan: 16MP | Berat: 185g | Baterai: 3700mAh | Harga Rp8 juta.

Xiaomi Mi 9 adalah flagship dari Xiaomi untuk 2019 yang dilengkapi dengan sensor sidik jari dalam layar dan kamera belakang 48MP. Adapula sensor sekunder degan lensa Ultra-wide 16MP dan lensa telefoto 12 MP untuk 2X optical zoom. Kamera depannya menggunakan sensor Sony IMX576 beresolusi 20MP. Dijual dengan harga Rp6,9 juta.

Sensor sidik jari dalam layar pada Nokia 9 akan dipadukan dengan 5 kamera belakang yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan fotografi pada kondisi low light. Kembali ke kamera, terdapat tiga kamera monokrom 12MP, dua kamera RGB 12MP, semuanya dengan aperture f/1.8 dan disertai dengan flash dan sensor Time-Of-Flight (ToF).

Ponsel ini ditenagai oleh prosesor Snapdragon 845 dipadukan dengan 6GB RAM dan penyimpanan internal 128GB.

Vivo V15 Pro adalah penerus Vivo V11 Pro dan dilengkapi dengan kamera belakang 48MP dan kamera depan pop-up 32MP. V15 Pro memiliki sensor sidik jari dalam layar generasi kelima dari Synaptics dan opsi untuk menggabungkan Face Unlock dan Fingerprint unlock untuk meningkatkan akurasi dan konsistensi.

Yang menarik dari V15 Pro adalah kamera pop-up beresolusi 32MP dan tiga kamera belakang beresolusi 48MP + 8MP + 5MP serta ditenagai oleh Snapdragon 675. Rp5,1 juta adalah harga dari V15 Pro ini.

Samsung telah memasukkan sensor sidik jari ke dalam layar Super AMOLED 6,7 inci Full HD+. Keamanan biometrik ini adalah salah satu dari banyak fitur penitng pada  ponsel ini. A80 memiliki tiga kamera belakang yang hadir dengan modul kamera berputar.

Samsung Galaxy A80 memiliki baterai 4000mAh dengan pengisian daya 15W yang cepat. Ditenagai oleh chipset octa-core Snapdragon 730G.

Nah itulah 8 smartphone dengan teknologi fingerprint di layar. Mana yang jadi favorit kamu?