Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah eSIM Berpotensi Gantikan Kartu SIM Fisik Sepenuhnya?

ilustrasi kartu SIM (pexels.com/Silvie Lindemann)
ilustrasi kartu SIM (pexels.com/Silvie Lindemann)
Intinya sih...
  • Pemerintah resmi menerbitkan aturan teknologi eSIM untuk meningkatkan keamanan data dan mencegah penyalahgunaan NIK.
  • Teknologi eSIM mendukung tren smartphone tipis, memungkinkan inovasi desain, dan diadopsi oleh merek besar.
  • eSIM berpotensi mengurangi limbah plastik dan logam dari kartu SIM fisik serta memudahkan perpindahan operator seluler.

eSIM atau embedded SIM merupakan salah satu inovasi yang mengubah bagaimana cara kamu terhubung ke jaringan seluler. Berbeda dengan SIM fisik yang harus dipasang secara manual, eSIM sudah melekat langsung di dalam perangkat. Teknologi ini memungkinkan kamu buat mengunduh dan mengaktifkan profil operator lewat jaringan internet tanpa harus repot mengganti atau memasukkan kartu fisik. Proses aktivasinya pun jadi lebih cepat, praktis, dan fleksibel.

Berkat eSIM, kamu juga bisa lebih mudah beralih antar operator tanpa harus lepas pasang kartu fisik. Selain itu, teknologi ini juga menawarkan solusi praktis bagi para traveler yang ingin mengaktifkan paket lokal di berbagai negara tanpa harus membeli kartu baru. Kalau dilihat dari segala keuntungan yang ditawarkan ini, apakah eSIM berpotensi buat menggantikan kartu SIM fisik sepenuhnya? Yuk, lanjut scroll dan simak penjelasan lebih lengkap mengenai potensi masa depan eSIM berikut!

1. Penggunaan eSIM sudah diatur oleh pemerintah

ilustrasi smartphone dan kartu SIM (freepik.com/freepik)
ilustrasi smartphone dan kartu SIM (freepik.com/freepik)

Penggunaan eSIM sudah diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital (Permenkomdigi) Nomor 7 Tahun 2025 tentang pemanfaatan teknologi embedded Subscriber Identity Module dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Pemerintah melihat kalau keberadaan eSIM bisa menjadi solusi efektif buat meningkatkan keamanan data dan mencegah penyalahgunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan memanfaatkan verifikasi biometrik.

Pemerintah juga telah melakukan sosialisasi sebagai upaya buat mendorong pengguna smartphone yang sudah suport teknologi eSIM supaya segera beralih untuk menggunakannya. Harapannya, adopsi eSIM di Indonesia bisa dipercepat sehingga pengguna bisa segera menikmati kemudahan dan keamanan yang ditawarkan. Kebijakan ini juga bisa jadi sinyal kalau di masa depan penggunaan eSIM kemungkinan besar bakal secara bertahap menggantikan kartu SIM fisik.

2. eSIM mendukung tren smartphone yang semakin tipis

ilustrasi kartu SIM (pexels.com/Silvie Lindemann)
ilustrasi kartu SIM (pexels.com/Silvie Lindemann)

eSIM mendukung tren smartphone yang semakin tipis karena gak lagi membutuhkan slot fisik seperti kartu SIM tradisional. Keberadaan teknologi eSIM yang tertanam langsung di perangkat bikin para produsen smartphone jadi punya kebebasan lebih buat berinovasi saat merancang produk mereka. Ruang yang biasanya dialokasikan untuk slot kartu SIM bisa dihilangkan atau dialihkan untuk keperluan lain yang lebih penting. Tren ini sejalan dengan kebutuhan konsumen masa kini yang mencari perangkat praktis, ringan, tapi tetap andal.

Kalau slot SIM dihilangkan, kemungkinan para produsen smartphone bakal mengoptimalkannya dengan cara menambah kapasitas baterai, meningkatkan kualitas kamera, memperbesar komponen audio, maupun memperbaiki sistem pendinginan HP supaya gak gampang overheat. Hal ini tentu bisa jadi nilai tambah di mata pengguna yang ingin punya perangkat ringkas, tapi tetap punya baterai awet, hasil foto berkualitas, dan pengalaman penggunaan optimal.

3. eSIM sudah diadopsi banyak perusahaan besar smartphone

ilustrasi kartu SIM (pexels.com/Andrey Matveev)
ilustrasi kartu SIM (pexels.com/Andrey Matveev)

eSIM kini sudah mulai diadopsi oleh banyak perusahaan besar di industri smartphone. Beberapa brand besar, seperti Apple, Samsung, OPPO, Xiaomi, dan lainnya sudah mulai menyematkan teknologi ini ke dalam produk-produk mereka. Bahkan ada beberapa model yang benar-benar cuma mengandalkan eSIM tanpa lagi menyediakan slot untuk kartu SIM fisik, lho! Langkah ini menunjukkan kalau eSIM kini semakin diakui sebagai elemen penting dalam kemajuan teknologi smartphone saat ini.

Dukungan dari berbagai brand besar bikin eSIM secara perlahan membangun posisinya sebagai teknologi yang terus berkembang di masa depan. Pertambahan produk-produk baru yang mengusung teknologi eSIM bikin kehadirannya jadi semakin dikenal luas oleh banyak pengguna smartphone. Meski saat ini sebagian besar baru disematkan pada smartphone mid-range hingga flagship, gak menutup kemungkinan kalau dalam beberapa tahun ke depan penggunaan eSIM bakal semakin umum digunakan di berbagai kelas smartphone.

4. eSIM sejalan dengan misi keberlanjutan

ilustrasi kartu SIM (pexels.com/David Barber)
ilustrasi kartu SIM (pexels.com/David Barber)

eSIM turut mendorong misi keberlanjutan dengan cara mengurangi kebutuhan kartu SIM fisik yang umumnya berbahan plastik. Pembuatan kartu SIM yang menggunakan banyak plastik dan logam bisa memberikan dampak negatif pada kelestarian lingkungan. Melalui migrasi penggunaan kartu SIM fisik ke eSIM, kamu ikut berperan dalam mengurangi limbah elektronik dan pemakaian material yang kurang ramah lingkungan.

Selain itu, kamu juga gak perlu menghabiskan banyak kartu SIM fisik saat ingin berganti operator seluler karena bisa secara mudah kamu lakukan lewat layanan digital. Dengan begitu, kamu gak perlu lagi membuang kartu lama dan bisa menekan sekecil mungkin limbah yang kamu hasilkan dari pemakaian barang elektronik sehari-hari.

Nah, bisa disimpulkan kalau eSIM memiliki potensi untuk menggantikan kartu SIM fisik sepenuhnya di masa depan. Hal ini karena seperti yang sudah kamu ketahui kalau pemanfaatan eSIM mulai diatur oleh pemerintah melalui Permenkomdigi Nomor 7 tahun 2025. Selain itu, eSIM juga mendukung tren desain smartphone yang semakin tipis dan penggunaannya pun mulai diadopsi oleh banyak brand ternama. Sehubungan dengan misi keberlanjutan, eSIM juga bisa menekan adanya limbah plastik dan logam dari kartu SIM fisik yang dibuang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us