Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fenomena Beli HP Premium, Rela Inden demi Kelihatan Keren?

seseorang menggunakan smartphone lipat OPPO Find N5 (oppo.com)
seseorang menggunakan smartphone lipat OPPO Find N5 (oppo.com)
Intinya sih...
  • Orientasi pembeli bukan lagi mengejar spesifikasi tinggi, tapi yang dicari adalah pengalaman eksklusif
  • "Wow factor" membeli smartphone premium setara mobil mewah
  • Ketika produk tiba, ada rasa puas yang tidak bisa diukur dengan uang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang bilang bahwa menunggu itu membosankan. Padahal, tidak selalu begitu. Kalau kamu ingin gaya elit tapi memaksakan karena ekonomi sulit, proses inden alias pemesanan lebih dulu bisa jadi solusi. Cara ini memungkinkanmu meminang perangkat canggih tanpa perlu antre ke toko. Ibaratnya, kamu bersabar sejenak demi sesuatu yang benar-benar layak ditunggu.

Seperti halnya mobil mewah atau produk premium lainnya, sejumlah perangkat teknologi kini ikut terdampak tren inden. Salah satu contoh nyatanya adalah OPPO Find N5. Smartphone lipat premium ini belakangan jadi buah bibir. Bukan hanya karena desainnya yang ramping seukuran paspor dan teknologi lipat terkininya, tapi juga karena stoknya yang sangat terbatas. Di berbagai wilayah Indonesia, penjualan pertama dan kedua OPPO Find N5 langsung habis terjual dalam waktu singkat.

Terbayang, kan, kalau menunggu ternyata tidak selalu membosankan. Yang ada malah bisa menambah daya tarik sebuah produk. Lantas, mengapa fenomena inden ini justru bukan jadi penghalang, malah rela inden demi kelihatan keren? Apakah produk-produk ini memang seprimadona itu sampai harus rela inden segala?

1. Orientasi pembeli bukan lagi mengejar spesifikasi tinggi, tapi yang dicari adalah pengalaman eksklusif

OPPO Find N5 (oppo.com)
OPPO Find N5 (oppo.com)

Dalam beberapa waktu terakhir, preferensi konsumen kelas atas terhadap smartphone mulai mengalami perubahan. Dahulu, fokus utama mereka terletak pada spesifikasi teknis seperti performa chipset, kapasitas RAM, dan performa kamera. Namun kini, yang lebih dicari adalah sensasi menggunakan perangkat dengan nuansa eksklusif. Mereka tak lagi semata mengejar kecanggihan, melainkan juga ingin merasakan pengalaman memiliki yang terasa istimewa.

Hal ini tampak jelas pada tren pembelian perangkat melalui sistem pre-order atau inden. Waktu tunggu yang dulu dianggap merepotkan, kini justru menjadi bagian dari proses yang bernilai. Di sinilah pengalaman pengguna menjadi aspek penting. Bukan hanya soal kemampuan perangkat, tapi bagaimana perjalanan untuk memilikinya memberi makna tersendiri bagi setiap pengguna.

2. "Wow factor" membeli smartphone premium setara mobil mewah

BYD Denza D9 yang dibanderol harga Rp950 juta (denza.arista-group.co.id)
BYD Denza D9 yang dibanderol harga Rp950 juta (denza.arista-group.co.id)

Smartphone kelas atas saat ini tak lagi sekadar adu kecanggihan teknologi, melainkan telah menjelma menjadi lambang status sosial. Layaknya mobil sport atau arloji mewah, perangkat flagship menawarkan pesona visual dan emosional yang kuat. Desainnya yang tipis dan elegan, ditambah teknologi layar lipat mutakhir mampu memberikan kesan eksklusif yang langsung mencuri perhatian publik.

Bagi sebagian pengguna, kepemilikan smartphone semacam ini bukan semata-mata soal fungsi digital. Tak heran jika banderol harga tinggi maupun sistem pemesanan terbatas justru meningkatkan daya tariknya. Dengan kata lain, smartphone flagship kini menjadi simbol prestise yang bisa dibawa ke mana pun pengguna pergi.

3. Ketika produk tiba, ada rasa puas yang tidak bisa diukur dengan uang

momen unboxing atau membuka kemasan (freepik.com/stefamerpik)
momen unboxing atau membuka kemasan (freepik.com/stefamerpik)

Membeli perangkat melalui jalur inden tentu membutuhkan kesabaran ekstra. Namun, saat unit yang ditunggu akhirnya sampai di tangan, ada rasa puas yang tak bisa dinilai hanya dengan nominal. Bagi sebagian pengguna, justru proses menunggu itulah yang menambah nilai emosional dari barang yang dimiliki. Momen unboxing (membuka kemasan) setelah penantian panjang menjadi pengalaman tersendiri yang sulit dilupakan.

Inilah yang membedakan antara pembeli biasa dengan mereka yang bersabar menanti. Kepuasan yang dirasakan tak hanya berasal dari spesifikasi atau teknologi di dalamnya, melainkan dari perjalanan yang ditempuh untuk memilikinya. Di tengah era digital yang serba instan, momen menunggu bisa menjadi pengalaman eksklusif dan personal sekaligus mempererat hubungan emosional antara pemilik dan perangkatnya.

4. Produk yang kamu incar sold out? skema inden jadi bukti produk layak ditunggu

OPPO Find N5 (instagram.com/@oppoindonesia)
OPPO Find N5 (instagram.com/@oppoindonesia)

Cepatnya stok yang habis kerap menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah strategi pemasaran. Seperti yang terjadi pada OPPO Find N5, di mana unit pada gelombang pertama dan kedua langsung terjual dalam hitungan jam. Meski demikian, animo konsumen tidak serta merta surut. Sebagai gantinya, OPPO membuka jalur pre-order yang sekaligus menjadi proses seleksi bagi calon pembeli berikutnya.

Proses inden ini menjadi bukti bahwa produk tersebut memang memiliki daya tarik tinggi dan pantas dinantikan. Di sisi lain, langkah ini turut memperkuat citra eksklusif dari perangkat tersebut. Tak heran jika perangkat ini tidak tersedia secara bebas, melainkan hanya bagi mereka yang benar-benar serius ingin memilikinya. Dalam persaingan industri gadget yang semakin ketat, strategi menciptakan kelangkaan justru memberikan nilai tersendiri. Dalam hal ini, OPPO berhasil memanfaatkannya secara cermat.

Kini, membeli smartphone lewat proses inden bukan sekadar urusan siapa yang tercepat, melainkan siapa yang mampu bersabar hingga perangkat tersebut tersedia. Menunggu pun telah berubah menjadi bagian dari gaya hidup, bukan lagi momok yang membosankan. Nah, apakah kamu adalah salah satunya yang ingin memiliki smartphone premium sampai harus rela inden biar kelihatan keren?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us