Mengapa HP Flagship Terbaru Sony Jarang Dilirik?

- Sony tidak memiliki marketing yang baikTak seperti brand raksasa lain seperti Samsung, Apple, vivo, atau OPPO, Sony tidak terlalu baik dalam urusan marketing atau iklan. Dalam hal ini, Sony selalu memasarkan HP mereka layaknya sebuah kamera.
- Punya penamaan yang membingungkanSalah satu strategi paling ampuh untuk menggaet hati konsumen adalah dengan branding. Nah, penamaan suatu produk merupakan salah satu metode branding yang sangat krusial.
- Tidak up to date dengan tren terkiniSejak dulu, HP flagship Sony selalu mencoba tampil beda dari HP flagship lain. Mereka juga jarang mengikuti tren di pasar HP flagship.
Sejak dulu, Sony terkenal sebagai perusahaan besar yang bisa membuat berbagai produk. Mulai dari konsol game, kamera, lensa kamera, hingga HP semuanya bisa dibuat oleh Sony. Sayangnya, selama beberapa tahun ini sepak terjang Sony di dunia HP sedikit meredup. Pasalnya, HP flagship buatan mereka tidak memiliki banyak peminat dan penjualannya selalu lesu.
Nah, hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor. Contohnya, HP Sony terlalu kaku dan tidak mau mengikuti tren yang ada. Kemudian, kualitas kamera dan performa HP flagship Sony juga selalu kalah dari HP flagship lain. Soal marketing, Sony juga sangat lemah sehingga orang tak tahu menahu soal HP yang mereka juga. Simak selengkapnya, yuk!
1. Sony tidak memiliki marketing yang baik

Tak seperti produsen raksasa lain, seperti Samsung, Apple, vivo, atau OPPO, Sony tidak terlalu baik dalam urusan marketing atau iklan. Dalam hal ini, Sony selalu memasarkan HP mereka layaknya sebuah kamera. Sony selalu menonjolkan sensor yang besar, mode pro lengkap, hingga perekaman 4K. Hal tersebut memang tidak salah. Namun, HP flagship gak melulu soal kamera. Akhirnya, strategi marketing tersebut selalu gagal karena HP flagship Sony seakan-akan tidak memiliki keunggulan di aspek lain, entah itu desain, layar, baterai, pengecasan, atau OS.
2. Punya penamaan yang membingungkan

Salah satu strategi paling ampuh untuk menggaet hati konsumen adalah dengan branding. Nah, penamaan suatu produk merupakan salah satu metode branding yang sangat krusial. Contohnya, nama "Ultra" di Samsung Galaxy S25 Ultra menunjukan kalau HP tersebut memiliki ukuran besar, performa tertinggi, dan kamera terbaik.
Sayangnya, Sony tidak memahami hal tersebut dan justru memberikan nama yang membingungkan. Sebab, mereka selalu memberikan nama yang terkesan teknis, mirip dengan kamera. Contohnya, ada Sony Xperia 10 V, Sony Xperia 1 V, Sony Xperia Pro-I, Sony Xperia 5 V, atau Sony Xperia 10 VI. Tak hanya teknis, penomorannya juga tidak urut, namanya tidak mencirikan produk, dan namanya tidak memiliki konteks yang jelas.
3. Tidak up to date dengan tren terkini

Sejak dulu, HP flagship Sony selalu mencoba tampil beda dari HP flagship lain. Mereka juga jarang mengikuti tren di pasar HP flagship. Mungkin, Sony menganggap kalau hal tersebut akan membuat HP mereka mudah dikenal dan bisa bisa tampil mencolok. Sayangnya, anggapan tersebut salah.
Sebaliknya, Sony selalu tertinggal dari merek lain macam Apple atau Samsung. Bayangkan saja, di saat HP lain sudah mengimplementasikan fitur AI sejak 2024, Sony baru mengekor pada 2025. Sony juga enggan menggunakan kamera depan punch hole. Di saat merek lain berlomba-lomba memberikan pengecasan cepat, justru Sony masih bertahan dengan pengecasan 30 watt yang dewasa ini sudah tergolong lambat.
4. Kualitas kameranya jauh di bawah HP flagship lain

Sony memang merupakan produsen kamera terkemuka. Sayang, kualitas kamera yang bagus tidak mereka bawa ke lini smartphone mereka. Sebenarnya, di atas kertas semua HP flagship Sony memiliki spesifikasi kamera yang tinggi. Kamera utama 12 MP dengan OIS, kamera ultrawide, telephoto, hingga lensa Zeiss semuanya hadir.
Namun, Sony masih lemah di beberapa aspek, seperti stabiliasi, HDR, dan image processing. Spesifiknya, HP flagship Sony tidak mampu memproses HDR dengan maksimal dan akhinya warna di foto kurang keluar dan bayangan di foto terlihat aneh. Resolusi perekaman videonya memang tinggi, namun, masih belum stabil. Untungnya, kamera HP flagship Sony mampu memberikan ketajaman yang tinggi.
5. Performa dan suhunya tidak stabil

Soal hardware, HP Sony memang selalu menawarkan spesifikasi yang tinggi, seperti chipset terbaik, RAM besar, internal besar, dan tipe memori super ngebut. Sayangnya, Sony tidak bisa memaksimalkan semua hal tersebut. Sebab, HP Sony selalu memiliki masalah di sektor performa, entah saat digunakan bermain game, multitasking, atau rendering.
Masalah yang paling umum adalah overheat di mana suhu HP bisa naik secara drastis di beberapa situasi. Kemudian, saat digunakan bermain game HP juga bisa mengalami throttling atau penurunan performa yang signifikan secara tiba-tiba. Gak cuma itu, pengetesan benchmark sintetis juga mengungkap fakta kalau skor di HP-HP Sony tidak setinggi HP sekelas.
Perpaduan berbagai faktor membuat HP flagship Sony kurang laku di pasaran. Pasalnya, daripada membeli HP Sony yang serba nanggung konsumen lebih memilih HP dari produsen lain yang kualitasnya terjamin. Tentunya, Sony tidak bisa terus-terus begini. Jika tidak mengubah strategi atau berinovasi, maka Sony bisa mengalami kerugian yang besar di lini smartphone.