Sejarah Singkat dan 9 Fakta Menarik Seri Huawei P (2012-2020)

Seri Huawei P dimulai sebagai HP murah meriah yaitu Ascend P1 pada tahun 2012. Kala itu, P1 bukanlah HP kelas flagship – melainkan entry-level – dengan membawa chipset TI OMAP 4460, RAM 1GB, penyimpanan 4GB, baterai 1,670mAh dan layar OLED 4,3 inci beresolusi 960 x 540.

Pada tahun 2012, P1 bersaing dengan Galaxy S3 dari Samsung yang menawarkan spesifikasi yang lebih baik, namun harga yang juga lebih mahal. P1 sendiri diluncurkan dengan Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) dan mendapat update OS hingga Android 4.2 (Jelly Bean).

Beberapa bulan setelah merilisnya sebagai Ascend P2 di tahun 2013, Huawei mem-branding ulang sekuel dari seri P mereka dengan nama Ascend P6. Desain menjadi fokus terbesar P6 dengan bagian dagu ‘membungkus’ bagian bawah perangkat hingga body belakang.

Untuk spesifikasi, P6 ditenagai oleh Huawei K3V2 (yang pertama dengan chipset in-house), RAM 2GB, penyimpanan 8/16GB dan baterai 2,000mAh. Fakta singkat, P6 menawarkan kamera selfie 5MP di kala brand seperti Samsung dan HTC, hanya membekali HP flagship mereka dengan kamera selfie 2MP.

Huawei terus melanjutkan tren baik di sektor kamera selfie dengan menghadirkan kamera depan 8MP di Ascend P7. Selain itu, spesifikasi juga ikut meningkat dengan chipset Kirin 910T, di samping RAM 2GB dan penyimpanan 16GB. Kirin 910T hanya tertinggal sedikit dari Snapdragon 801 yang kala itu digunakan di banyak HP flagship.

Meski secara performa masih terbilang kurang, P7 tetap menawarkan daya tarik flagship di sektor lain seperti kamera belakang 13MP dan layar IPS 5,0 inci beresolusi FHD. P7 juga menjadi HP yang pertama kali mempopulerkan istilah “groufie” atau group selfie.

Meninggalkan penamaan Ascend, Huawei mempersingkat nama seri P dengan P8 pada tahun 2015. P8 menampilkan kemampuan fotografi impresif lewat kamera belakang 13MP dengan filter warna RGBW, alih-alih RGB yang tradisional.

Spesifikasi yang lain meliputi RAM 3GB, penyimpanan 16/64GB, layar IPS 5,2 inci FHD, baterai 2,680mAh dan kamera selfie 8MP. Untuk dapur pacu utama, P8 mengandalkan chipset octa-core Kirin 930/935. Tidak sendirian, P8 juga ditemani oleh varian minimalis – P8 Lite, dan varian dengan layar serta baterai yang lebih besar, P8 Max.

Huawei melakukan evolusi desain pada P9, dengan menawarkan desain metal unibody, garis antena seperti yang dimiliki iPhone dan sensor fingerprint untuk pertama kalinya. Fotografi tetap menjadi nilai jual utama, di mana P9 dibekali dengan dua kamera belakang (12MP+12MP) yang lensanya digarap langsung oleh Leica.

Sementara spesifikasi yang di HP-HP sebelumnya masih kurang, meningkat berkat dukungan chipset flagship - Kirin 955, RAM 3/4GB dan penyimpanan 32/64GB. Sama seperti P8, P9 juga memiliki varian lain dengan layar dan baterai yang lebih besar bernama P9 Plus.

P10 menonjol dari kompetitor sebelah karena memiliki finishing “hyper diamond cut” pada body belakang. Selain itu, Huawei juga memindah sensor fingerprint ke sisi depan, membuat P10 nampak seperti iPhone 8 yang juga dirilis di tahun yang sama. Sementara sektor fotografi tidak meningkat begitu signifikan, berkat chipset Kirin 960 terbaru, P10 jadi bisa merekam video dalam resolusi 4K.

Kirin 960 sendiri ditemani oleh RAM 4GB, penyimpanan 32/64GB dan baterai 3,200mAh. P10 menjadi yang terakhir dengan varian ‘ekstra’ bernama Plus, sebelum Huawei beralih ke penamaan Pro di HP berikutnya.

Dirilis pada awal tahun 2018, P20 merupakan HP yang membuktikan bahwa Huawei ingin menjadi nomor satu. Bagaimana tidak, P20 dipersenjatai oleh Kirin 970 – chipset pertama yang memiliki teknologi pembelajaran berbasis mesin.

Selain itu, P20 (untuk varian Pro) juga menjadi HP pertama yang membawa tiga kamera belakang (40MP+20MP+8MP), dengan fitur-fitur yang lengkap seperti 5x hybrid zoom, stablemate dan Night Mode. Yang terakhir, P20 juga mempopulerkan tren warna gradien, yang kemudian di masa depan diikuti oleh brand lain seperti Samsung dan Vivo.

P30 melanjutkan tren positif sekaligus menyempurnakan apa yang sebelumnya telah sempurna di P20. Bintang utama dari salah satu HP kebanggaan Huawei ini adalah kamera periscope (pada varian Pro), yang menggunakan prisma untuk memberikan tingkat zoom yang lebih baik daripada kamera tele biasa.

Di samping itu, P30 juga membuang filter warna RGB dan menggantinya dengan RYYB. Untuk spesifikasi dan fitur unggulan lain, P30 dibekali dengan Kirin 980, sensor fingerprint dalam layar, kamera selfie 32MP, baterai 4,200mAh dengan fast-charging 40W dan rating IP68.

Yang terbaru, paling berkelas dan paling memukau di antara yang lain di daftar ini adalah Huawei P40. Masih sama seperti P30, P40 meneruskan reputasi hebat dari seri P dengan fotografi sebagai nilai jual utama.

Di varian Pro Plus-nya, P40 bahkan memiliki kamera periscope dengan kemampuan optical zoom hingga 10x, mengalahkan Galaxy S20 Ultra yang punya kemampuan sama, namun hanya hybrid. Spesifikasi pun juga tidak kalah luar biasa, dengan mengandalkan Kirin 990, RAM 8/12GB, penyimpanan 128/256GB, baterai hingga 4,200mAh dan layar 6,58 inci FHD+ 90Hz.

Demikian tadi ulasan mengenai sejarah singkat dan fakta menarik dari seri Huawei P. Dari ‘pelajaran sejarah’ di atas, bisa disimpulkan bahwa Huawei seri P terus berkembang dari tahun ke tahun, naik dari yang awalnya HP entry-level menjadi flagship yang disegani.