6 Teknologi Rumah Tangga yang Bisa Bantu Irit Listrik

- Mesin cuci inverter hemat energi listrik hingga 50 persen, menghemat Rp60.000+ per tahun.
- Kulkas inverter menghemat listrik 1-2 kWh/hari, atau Rp40.000-80.000/bulan.
- Lampu LED hemat listrik hingga 510 watt/jam, menghemat Rp110.000/bulan dan tahan hingga 10 tahun.
Tagihan listrik sering bikin kaget tiap bulan? Bisa jadi penyebabnya bukan hanya dari penggunaan yang boros, tapi juga karena kamu belum pakai teknologi rumah tangga yang lebih efisien. Sekarang makin banyak alat rumah tangga modern yang gak cuma praktis, tapi juga hemat energi.
Meskipun beberapa terlihat mahal di awal, penghematan jangka panjangnya bisa jauh lebih besar. Nah, kalau kamu lagi cari cara buat hidup lebih hemat dan tetap nyaman, teknologi rumah tangga yang bisa bantu irit listrik berikut ini patut dipertimbangkan untuk dimiliki.
1. Mesin cuci inverter yang hemat listrik dan air

Mesin cuci inverter kini jadi pilihan utama karena efisiensinya yang tinggi. Dibanding mesin cuci konvensional yang bisa menghabiskan sekitar 400–500 watt per siklus, mesin cuci inverter hanya mengonsumsi sekitar 200–250 watt per siklus cuci. Artinya, kamu bisa menghemat hingga 50 persen energi listrik.
Jika tarif listrik rumah tangga 1.444,70 rupiah/kWh (per Mei 2024), maka per siklus kamu bisa hemat sekitar Rp300–Rp350. Kalau kamu mencuci 4 kali seminggu, dalam sebulan kamu bisa hemat sekitar Rp5.000–Rp6.000. Dalam setahun, penghematannya bisa mencapai Rp60.000 lebih. Belum lagi fitur hemat airnya, yang makin menekan tagihan bulanan.
2. Kulkas inverter dengan suhu stabil dan konsumsi daya minim

Kulkas inverter bekerja dengan kompresor yang tidak mati-hidup seperti kulkas konvensional, sehingga daya yang dibutuhkan lebih stabil. Rata-rata kulkas non-inverter mengonsumsi sekitar 150–200 watt, sedangkan kulkas inverter hanya butuh sekitar 80–100 watt.
Dengan asumsi kulkas nyala 24 jam sehari, penghematan bisa mencapai 1–2 kWh per hari. Itu berarti kamu bisa menghemat sekitar Rp1.400–Rp2.800 per hari, atau sekitar Rp40.000–Rp80.000 per bulan. Lumayan, kan, untuk investasi jangka panjang?
3. Lampu LED yang terang maksimal tapi daya kecil

Kalau kamu masih pakai lampu pijar 60 watt, coba bandingkan dengan lampu LED 9 watt yang punya tingkat terang setara. Itu berarti kamu menghemat sekitar 51 watt per lampu. Bayangkan jika kamu pakai 10 lampu di rumah, total penghematan bisa mencapai 510 watt per jam.
Kalau lampu menyala 5 jam per hari, kamu hemat sekitar 2,55 kWh per hari atau sekitar Rp3.680/hari. Dalam sebulan, kamu bisa hemat sekitar Rp110.000 hanya dari ganti lampu ke LED. Selain itu, lampu LED juga tahan hingga 10 tahun, jadi kamu gak sering keluar uang untuk beli baru.
4. Stop kontak pintar untuk kontrol alat elektronik dari jauh

Stop kontak pintar bisa bantu kamu matikan perangkat elektronik tanpa perlu mencabutnya langsung. Alat seperti charger, TV, atau rice cooker tetap menyedot listrik meski dalam mode standby. Misalnya, satu rice cooker dalam mode hangat bisa menghabiskan 30–40 watt/jam.
Jika dibiarkan nyala terus selama 12 jam, berarti kamu buang-buang sekitar 0,48 kWh per hari atau sekitar Rp690/hari. Dalam sebulan, kamu bisa hemat hingga Rp20.000 hanya dari satu alat. Dengan smart plug, kamu bisa atur waktu menyala otomatis lewat HP, jadi gak ada energi terbuang percuma.
5. AC inverter yang gak bikin tagihan melonjak

AC inverter bisa memangkas konsumsi listrik hingga 30–60 persen dibanding AC non-inverter. AC biasa 1 PK biasanya mengonsumsi 800–900 watt per jam, sementara AC inverter 1 PK hanya butuh sekitar 500–600 watt per jam.
Kalau kamu pakai AC selama 8 jam sehari, maka kamu bisa hemat hingga 2,4 kWh per hari. Itu setara dengan penghematan sekitar Rp3.460 per hari atau lebih dari Rp100.000 per bulan. Suara yang lebih tenang dan suhu stabil bikin istirahat makin nyaman tanpa bikin dompet kebobolan.
6. Kompor induksi yang lebih cepat dan efisien daripada gas

Kompor induksi memang hemat waktu karena langsung menghantarkan panas ke peralatan masak. Tapi kamu tetap harus perhatikan daya listriknya. Untuk rumah tangga dengan daya 900 VA, disarankan memilih kompor induksi dengan daya 400–700 watt per tungku. Sementara untuk daya 1.300 VA bisa pakai yang 800–1.200 watt, dan untuk 2.200 VA bisa lebih fleksibel hingga 2.000 watt.
Kompor induksi efisien karena hampir 90 persen energinya langsung masuk ke panci, beda dengan kompor gas atau listrik biasa yang hanya 40–70 persen. Jika memasak air 1 liter dengan kompor gas butuh waktu 7–8 menit, dengan induksi hanya 3–4 menit. Itu artinya kamu hemat waktu, energi, dan uang.
Hidup hemat bukan berarti harus hidup susah atau gak nyaman. Dengan bantuan teknologi rumah tangga yang tepat, kamu bisa tetap menikmati fasilitas modern tanpa bikin dompet menjerit tiap bayar listrik. Memang beberapa perangkat ini butuh investasi di awal, tapi kalau dihitung-hitung, penghematannya bisa terasa dalam jangka panjang.
Mulai dari hal kecil seperti ganti lampu LED, sampai penggunaan AC dan mesin cuci inverter, semua teknologi rumah tangga yang bisa bantu irit listrik akan membuat hidupmu lebih efisien serta ramah lingkungan. Yuk, upgrade rumahmu dengan teknologi pintar yang gak cuma keren, tapi juga hemat!