7 Fitur yang Wajib Divinity Tiru dari Baldur's Gate 3

- Visual cantik dan detail
- Penulisan cerita mendalam dan kompleks
- Misi para companion dengan konsekuensi
The Game Awards 2025 membawa kabar menggembirakan untuk penggemar seri Divinity. Larian Studios resmi mengumumkan game baru berjudul Divinity, yang disebut-sebut sebagai proyek terbesar dan paling ambisius mereka, bahkan melebihi Baldur’s Gate 3. Namun, kesuksesan Baldur’s Gate 3 bisa dijadikan acuan tentang apa yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar Divinity bisa benar-benar melampaui game peraih GOTY di 2023 itu. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Visual cantik
Baldur’s Gate 3 tampil sebagai game dengan visual yang benar‑benar memanjakan mata. Dunianya tampak megah sekaligus detail dan tiap wilayah memiliki suasana yang khas. Kota Baldur’s Gate hingga lorong-lorong Underdark terasa hidup, penuh kejutan dan hal-hal yang bisa dijelajahi di setiap sudut. Desain karakternya pun enak dipandang dengan opsi kustomisasi yang luas untuk Tav maupun Dark Urge. Perhatian Larian detail, mulai dari cerita hingga lore yang tertanam secara visual patut diaplikasikan juga ke Divinity. Jika melihat trailer perdananya yang semenarik itu, wajar jika ekspektasi terhadap visualnya cukup tinggi.
2. Penulisan sempurna

Larian mahir meracik cerita, dunia, dan karakter yang bisa sama-sama humoris dan gelap. Di Baldur’s Gate 3, pemain tidak hanya mengenal sosok-sosok menggemaskan seperti Sazza, Owlbear Cub dan Scratch, tapi juga menyaksikan momen di mana opsi dialog tertentu menghasilkan konsekuensi buruk. Karakter seperti Astarion dan Shadowheart perlahan akan mengungkap soal masa lalunya tragis, sementara Ketheric akan tampak manusiawi ketika motifnya terkuak. Penulisan cerita yang mendalam dan kompleks semacam itu lah yang sangat dinantikan oleh pemain Divinity nantinya dirilis.
3. Misi para companion
Salah satu alasan Baldur’s Gate 3 terasa begitu hidup adalah sistem companion dengan meteran “approval” yang dapat menilai seberapa setuju mereka pada pilihan pemain. Semakin tinggi nilainya, romansa makin mungkin terjadi tapi jika rendah, mereka bisa pergi dan bahkan berakhir tragis ketika mencoba berpetualang sendiri. Para companion di game itu bukan sekadar tempelan di mana masing-masing punya kepribadian, luka batin dan misi unik yang bisa pemain arahkan ke jalan yang baik atau buruk. Harapannya, Divinity akan menghadirkan jajaran karakter yang sama menariknya dengan nasib yang benar-benar berada di tangan pemain.
4. Lebih dari satu ending dan pilihan dalam dialog
Baldur’s Gate 3 memberi kebebasan yang luar biasa kepada pemain. Banyak jalur dan penyelesaian untuk misi-misi besar yang benar-benar memengaruhi ending, dengan variasi yang kian kaya setelah Larian menyempurnakannya lewat update pasca rilis. Di sepanjang permainan, pemain bisa merekrut sekutu yang tak diduga, mengkhianati rekan yang berbahaya lalu menanggung akibatnya hingga memanfaatkan class dan identitas karakter untuk mengambil keuntungan ketika berdialog. Singkatnya, setiap pilihan punya bobot dan konsekuensi dan Divinity diharapkan juga memberi ruang kebebasan yang sama.
5. Eksplorasi yang imersif

Game sekelas Divinity idealnya tak hanya unggul di misi utama, tapi juga menghadirkan dunia yang selalu menarik untuk dijelajahi di setiap sudutnya. Baldur’s Gate 3 bisa jadi inspirasi sempurna di mana tiap Act penuh kisah kecil dan misi sampingan yang digarap serius, mulai dari bertemu BOOOAL beserta para pemujanya di Underdark, menuruni sumur menuju ruang bawah tanah yang dipenuhi laba-laba mematikan, hingga menjelajahi Arcane Tower yang ditinggalkan. Eksplorasi yang imersif di game itu seakan menggoda pemain untuk keluar dari misi utama, namun terasa benar-benar memuaskan ketika diselesaikan.
6. Tingkat kesulitan yang detail
Baldur’s Gate 3 baru menambahkan pengaturan tingkat kesulitan dan Honour Mode setelah dirilis, dan keduanya langsung memberi lapisan tantangan serta alasan kuat untuk bermain lagi dari awal. Lewatnya, pemain bisa mengutak-atik banyak modifier, mulai dari kekuatan musuh hingga harga ketika bergadang, sehingga tidak hanya terpaku pada preset standar. Di Honour Mode, save scumming dilarang dan jika seluruh anggota party tewas, permainan berakhir dan pemain harus memulai lagi dari awal. Fitur serupa tampaknya yang bakal seru jika dihadirkan di Divinity, terutama untuk pemain yang mencari tantangan ekstra.
7. Opsi menjalin romansa
Baldur’s Gate 3 sempat ramai dibicarakan karena adegan asmara Halsin yang berubah menjadi beruang, tapi di balik momen lucu itu, game tersebut justru mendalami romansa dan hubungan lewat sistem approval. Bukan hanya sekadar “adegan panas”, hubungan besar membuka sisi baru para karakter yang perlahan belajar percaya pada karakter pemain. Fitur ini sepenuhnya opsional, namun jadi pelengkap manis di game yang sudah kaya akan pilihan. Mengingat Divinity: Original Sin 2 juga memiliki fitur serupa, wajar jika banyak pemain Divinity akan menghadirkan lebih banyak kisah cinta dan “pasangan spesial” untuk pemain.
Itulah tadi ulasan mengenai beberapa fitur yang wajib Divinity tiru dari Baldur’s Gate 3. Selain fitur-fitur di atas, fitur apa lagi yang menurutmu perlu dibawa game terbaru Larian itu?


















