5 Game Jadul yang Punya Penilaian Buruk sampai Saat Ini

Dari judulnya saja, kita tahu bahwa game ini mengangkat kisah absurd yang berkenaan dengan seks dan hal nakal untuk orang dewasa. Namun, alih-alih disukai, Plumbers Don't Wear Ties malah dinilai sebagai karya terburuk yang pernah ada di dunia gaming. IMDb dalam lamannya hanya memberikan skor 1,3/10 dan itu adalah skor yang sangat buruk buat karya game digital.

Selain narasinya yang aneh, mekanisme gameplay dari game ini pun sama buruknya. Lalu, grafik yang seadanya dimasukkan oleh developer untuk memancing rasa penasaran gamer juga dirasa gak jelas. Ya, mereka hanya memasukkan potongan-potongan foto atau gambar diam yang tidak bisa digerakkan.

Dirilis pada 1994, Hotel Mario menjadi salah satu game dengan ulasan terburuk kala itu. Bahkan, gamer modern yang mencoba untuk mengulasnya pun memiliki kesimpulan yang sama. Sebetulnya, kalau dilihat dari kualitas grafiknya, sih, cukup oke pada zamannya. Bahkan, nama besar Mario di dunia game juga seharusnya bisa membawa Hotel Mario ke daftar game legenda.

Sayangnya, game ini dirilis pada waktu yang kurang tepat. Saat itu, Philips memang bekerja sama dengan Nintendo untuk merilis beberapa game apik, seperti The Legend of Zelda dan serial Mario Bros. Game ini hanya dibuat khusus untuk Philips CD-i yang sayangnya termasuk salah satu konsol dengan popularitas yang sangat rendah. Belum lagi, game ini juga memiliki banyak kejanggalan dalam gameplay.

Mortal Kombat Mythologies: Sub-Zero mungkin dapat digolongkan sebagai game dengan penilaian terburuk sampai saat ini. IGN dalam lamannya bahkan memberikan skor 3/10 untuk game rilisan 1997 ini. Salah satu elemen yang membuat penggemar cukup kecewa adalah tingkat kesulitan yang sama sekali gak masuk akal.

Lalu, mekanisme gameplay yang ada juga dirasa tidak berbobot, malah menghilangkan kesan epik dari sebuah waralaba Mortal Kombat. Hal ini sepertinya membuktikan kalau Mortal Kombat sudah kadung pakem dengan konsep pertarungan satu lawan satu yang brutal dan tanpa ampun. Ketika ia dijadikan game petualangan, akan ada banyak mekanisme yang harus diubah oleh developer.

Jelas bahwa Superman 64 telah menjadi dimensi tersendiri di kalangan gamer dan penggemar komik DC. Pasalnya, game buatan Titus Interactive yang dirilis pada 1999 untuk konsol Nintendo 64 tersebut dianggap sebagai salah satu karya terburuk dalam sejarah gaming. Lebih-lebih, laman ulasan GameSpot hanya mengganjarnya dengan nilai 1,3/10.

Kualitas grafiknya jelas berantakan. Lalu, narasi cerita yang dihadirkan juga tidak mampu mendongkrak penjualan. Ironisnya, mekanisme gameplay yang disuntikkan ke dalam game ini juga sangat memancing emosi. Jadi, tak salah rasanya ketika gamer dan kritikus mengungkapkan kekecewaannya dengan skor yang sangat rendah.

Selain Superman 64, kisah superhero DC di Batman: Dark Tomorrow juga tak kalah buruknya. Selaku penggemar superhero Batman, penulis pun pernah memainkan game ini di konsol Xbox pada 2003 lalu. Dari sisi grafik, jelas bahwa game ini sangat di bawah standar pada masanya. Laman IGN pun memberikan skor rendah untuk Batman: Dark Tomorrow, yakni 3,5/10.

Kala itu, game Xbox memang tidak sebanyak dan selaris game di konsol PS2. Nah, kabarnya, game ini seharusnya juga dirilis untuk mesin PS2, tapi lebih dulu dibatalkan karena banyaknya kendala teknis. Selain grafik buruk, mekanisme gameplay yang ada pada game ini juga terkesan aneh dan gak adaptif. Itu sebabnya, jangan sekali-kali membandingkan game Batman zaman dulu dengan serial Arkham yang ada pada era sekarang.

So, lima judul game di atas masih dinilai sebagai karya yang buruk hingga saat ini. Ada banyak pemain dari gen Z yang juga mencoba beberapa game tersebut dan uniknya menyatakan hal yang sama. Well, itu artinya, bisa saja penilaian buruk tersebut bersifat permanen.